Kanker Payudara

Kanker Payudara

Kanker Payudara
Kanker Payudara atau Carcinoma Mammae pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah carcinoma serviks uteri atau kanker leher rahim. Wanita berusia 45 - 66 tahun berisiko tinggi mengidap penyakit ini. Kanker jarang ditemukan pada usia dibawah 20 tahun.

Penyakit kanker payudara disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertambahan sel tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi bejolan tumor (cancer). Apabila tumor ini tidak diambil dan dibuang, dikhawatirkan akan masuk dan menyebar ke dalam jaringan yang sehat.

Ada kemungkinannya juga sel kanker tersebut melepaskan diri dan menyebar keseluruh tubuh. Angka kejadian kanker payudara masih cukup tinggi di Indonesia, bila dibandingkan dengan negara Amerika dan Eropa. Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik.

Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut sehingga penyembuhannya sulit dilakukan.

SADARI, Periksa Payudara Sendiri

Mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit dan itu pun bisa dilakukan sebulan sekali. Memang, tidak semua wanita mau dengan mudah melakukan SADARI karena sudah dibayangi ketakutan seandainya dia menemukan sesuatu yang tidak beres pada payudaranya.

Ketakutan tersebut tidak beralasan. Semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, Anda justru akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres, itu pun jika ada. Bagaimanapun seandainya sesuatu yang tidak beres itu ditemukan sesegera mungkin, kemungkinan untuk sembuh dan normal kembali akan jauh lebih besar.

Payudara memiliki bagian-bagian yang kalau diraba terasa berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir kerikil. Sedangkan bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah mangkok. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita.

Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat "peta bagian payudara" untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan. Yang terpenting adalah rasakan bagaimana kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibandingkan lingkungan sekitarnya? Misal, di area "gumpalan besar" terasa ada benjolan kecil sebesar kacang hijau? Atau di area "hamparan pasir" terasa ada "kerikil" yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan pemeriksaan payudara sendiri.

Sebaiknya, SADARI dilakukan seminggu sesudah menstruasi karena saat itu kondisi payudara lunak dan longgar sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan.

Pemeriksaan lengkap payudara dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang.
Perhatikan payudara Anda:
  • Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
  • Apakah bentuknya membesar/mengeras?
  • Apakah arah putingnya lurus ke depan? atau berubah arah?
  • Apakah putingnya ketarik ke dalam?
  • Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
  • Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
  • Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
  • Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

SADARI, Periksa Payudara Sendiri

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.

2. Memijat
Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu kecuali Anda sedang menyusui, seharusnya tidak ada cairan yang keluar dari puting susu.

3. Meraba
Berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan bantal tipis di bawah bahu kiri, sedangkan lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.

Gunakan ke empat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar, mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu.
Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.

Gerakan memutar dapat dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara. Yang penting adalah seluruh area payudara harus tuntas teraba, tidak ada yang terlewatkan.
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan.

Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adaanya benjolan tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga. Lakukan pada kedua belah payudara.

4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker. Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan (misal benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas!

Faktor Risiko, Penyebab Utama

Tidak ada satupun sebab spesifik. Namun terdapat serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemudian kejadian lingkungan yang dapat menunjang terjadinya kanker payudara. Berikut faktor-faktor risiko yang kerap memicu munculnya kanker payudara.
  • Riwayat pribadi kanker payudara.
  • Mestruasi dini.
  • Nullipara (melahirkan anak pertama di usia lanjut).
  • Menopause pada usia lanjut.
  • Riwayat penyakit payudara.
  • Keturunan anggota keluarga yang pernah mengidap penyakit yang sama.
  • Kontrasepsi oral.
  • Terapi hormon.
  • Terpapar radiasi.
  • Mengonsumsi alkohol dan merokok.
Cegah Kanker dengan Propoelix Plus!
Cegah Kanker dengan HDI Four Stars!
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI