Masih Ada Jalan
Saat kita berpikir semua pintu tertutup dan semua jalan buntu, waktu terasa melambat, dan dunia terlihat suram, kita masih bisa membuat pilihan untuk melihat persoalan dari perspektif yang lebih positif!
Hidup di dunia ini, kadang seperti terjebak di dalam labirin. Kita memasukinya dan panik saat menyadari bahwa semua ini serius. Kita pun dihadapkan pada masalah dan semacamnya. Jika sudah begini, beberapa orang bisa menenangkan diri, melanjutkan hidup demi menemukan jalan keluar yang baik. Namun beberapa orang lainnya tidak sanggup melakukan hal yang sama dan memutuskan untuk menyerah.
Banyak orang memicingkan mata terhadap fenomena bunuh diri dan berkata,"itu bodoh dan payah!". Namun, apapun pandangan kita mengenai hal itu, dunia selalu kehilangan 1 orang per 40 detik karena bunuh diri. WHO telah melakukan penelitian di 172 negara selama 10 tahun dan mengeluarkan datanya!
"Bunuh diri itu masalah kesehatan masyarakat yang luar biasa, korbannya lebih banyak dari pada bencana alam, perang, atau pun konflik. Setiap tahun, 1.5 juta jiwa melayang, 800.000 di antaranya karena tindakan bunuh diri," jelas Shekhar Saxena, Direktur WHO Bidang Kesehatan Mental di Jenewa, Swiss, pada awal September 2015 lalu.
Secara luas kebanyakan kasus bunuh diri melibatkan orang tua yang berusia 70 tahun lebih. Di beberapa negara, kebanyakan kasus bunuh diri melibatkan anak muda usia 15 - 29 tahun. Selain itu, data WHO pun menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku bunuh diri adalah laki-laki dan berasal dari negara-negara miskin dan berkembang. Indonesia menjadi salah satunya.
Alasan yang banyak melatarbelakangi keputusan bunuh diri adalah gangguan jiwa. Namun kemiskinan pun berperan banyak. Di India, pada 2012, angka kematian di daerah pedesaan 10 kali lebih tinggi daripada di daerah selatan India yang cencerung lebih makmur. Lagi-lagi, kita memang kembali ke persoalan ekonomi -bagian penting dari pemenuhan physiological needs kita.
Masih Ada Jalan Yang Belum Dicoba
Selalu ada jalan selama masih ada kemauan. Ungkapan itu klise, tetapi benar. Kita bisa mengatakan itu kepada diri sendiri saat keadaan tidak terlalu baik. Kita pun bisa mengatakannya kepada mereka yang sedang bernasib buruk. Masih ada jalan keluar, bahkan untuk persoalan tersulit!Karena hal itulah HDI hadir. HDI menyadari, sisi finansial adalah hal yang penting. Seperti pendapat Abraham Maslow, psikolog asal Amerika, HDI percaya bahwa seorang manusia mesti memenuhi kebutuhan dasarnya, pertama-tama. Kita dituntut memiliki sisi finansial yang baik agar kebutuhan lain pun terpenuhi (cinta, pembelajaran, pengakuan, dan aktualisasi diri).
HDI berusaha membantu setiap orang untuk sampai pada keaadan 'memenuhi kebutuhannya sebagai manusia'. Pada usia ke 30 tahun, HDI ingin memberitahu Anda bahwa masih ada jalan dari semua masalah. Di tengah kesulitan, sebagai keluarga, HDI memastikan bahwa Anda tidak boleh menyerah. Anda bisa berdiri bersama HDI! Live, Learn, Love.
0 komentar :
Posting Komentar