Kapan Waktu Buat Kita?
Terkadang kita lupa bahwa sebagai pasangan suami istri, kita juga membutuhkan waktu yang berkualitas berdua. Hanya berdua! Itu menjadi kunci agar perkawinan bisa tetap menggairahkan.
Pertanyaan di atas tampaknya sering kita dengar dari para pasangan suami istri yang telah memiliki anak. Mengurus anak tentunya merupakan kebahagiaan tersendiri, terutama saat anak baru menginjak balita –sedang lucu-lucunya.
Terlepas dari itu, mengurus anak membutuhkan energi yang tak sedikit. Bahkan, untuk masalah waktu, mengurus anak menghabiskan hampir seluruh waktu. Fokus kita seakan tertuju pada sang buah hati. Itu wajar karena anak memang membutuhkan perhatian yang lebih.
Kurangnya Waktu
Menurut hasil penelitian terbaru di Norwegia, pasangan yang baru saja melahirkan atau memasuki fase menjadi orang tua, ternyata tingkat keharmonisan hubungan antara suami dan istri memudar.Hasil survei serupa juga telah dilansir jaringan kantor berita CNN, baik si suami maupun istri sama-sama mengaku kalau kepuasan hubungan intim mereka berkurang pasca sang istri melahirkan.
Hasil penelitian di atas juga didukung hasil penelitan dari University of Denver, Amerika Serikat. Mereka menemukan fakta bahwa 90% pasangan yang baru menjadi orang tua ternyata mengalami penurunan kepuasan seks pasca melahirkan.
Walaupun tidak mutlak, penurunan kualitas hubungan suami istri bisa menjadi indikasi penurunan kualitas kebersamaan pasangan. Pada awal menikah pasangan suami istri merasa hanya bertanggung jawab pada pasangannya masing-masing.
Namun saat anak mereka lahir, rasa menjaga pasangan masing-masing mulai berkurang karena harus menjaga buah hati mereka.
Faktor waktu menjadi kendala
Setelah bekerja seharian, orang tua pasti akan mencurahkan perhatian kepada anaknya begitu merekasampai rumah. Setelahnya, pasangan suami istri akan capek dan tidak lagi mempunyai stamina untuk berhubungan intim.
Keengganan untuk berhubungan suami istri secara terus menerus akan mengakibatkan penurunan kualitas hubungan secara keseluruhan.
Seks Memang Utama, Tapi Bukan Segalanya
Secara alami, semua orang tua akan mengalami hal serupa. Periode surut ini akan mulai mengalami kemajuan saat anak sudah mulai dewasa karena fokus perhatian sudah kembali ke masing-masing pasangan. Namun, selama anak masih kecil, keintiman suami istri tetap bisa dijaga kok.Caranya adalah dengan mengubah pandangan mengenai intimasi. Intimasi bukan semata melakukan hubungan seks, melainkan semua cara yang bisa menumbuhkan kedekatan dan kenyamanan bagi pasangan, misalnya lewat belaian, tatapan manja, pujian, dan lain sebagainya.
Selalu sempatkanlah meskipun Anda tidak memiliki banyak waktu atau sudah lelah.
Menjaga kedekatan emosi. Setiap hari, kesibukan mengurus anak, rumah tangga, dan pekerjaan akan terus berulang. Akan lebih mudah jika Anda dan suami saling memberikan perhatian setiap hari. Kedekatan emosi bisa dibangun oleh suami istri. Misalkan, di tengah kesibukan, suami istri membiasakan untuk selalu saling menatap, tersenyum, berciuman, dan berpegangan tangan, bukan sekadar pamitan saat
berangkat kerja. Gestur sederhana ini memberikan efek kedekatan, rasa aman, dan rasa tak sendirian.
Berilah perhatian kepada diri sendiri. Anda tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Apapun bentuknya, luangkan waktu untuk diri sendiri, bisa dengan ke salon, memancing, olahraga, atau yoga. Rasa nyaman dengan diri sendiri akan turut memengaruhi keintiman dengan pasangan.
Jadwalkan kencan menjelang malam. Kencan bagi orangtua menjadi penting untuk meningkatkan kedekatan emosi. Coba lakukan kencan di rumah setelah anak-anak tidur. Anda berdua bisa mandi bersama. Sedikit pelukan dan sentuhan kecil akan menjadi sangat berharga bagi Anda berdua.
Pelihara komunikasi dengan pasangan. Lakukan komunikasi sesering mungkin, termasuk dalam hubungan seks. Katakan apa yang membuat Anda bergairah atau tidak bergairah. Ketika Anda terlalu lelah mengurus anak dan rumah, dan suami kurang memberi perhatian untuk membantu, katakan saja. Dari sini akan muncul pengertian di antara Anda berdua.
Meskipun Anda sibuk mengurus anak, namun jika Anda meluangkan waktu untuk pasangan, justru akan menjadi sensasi tersendiri bagi Anda berdua. Jadi, ada waktu buat anak, selalu ada waktu buat kita.
0 komentar :
Posting Komentar