Infertilitas

Infertilitas

infertilitas
Secara medis, Infertilitas didefenisikan sebagai kondisi dimana tidak terdapatnya pembuahan dalam waktu 1 tahun setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi. Mengapa jangka waktunya 1 tahun? Diperkirakan bahwa sekitar 85 - 90% pasangan yang sehat akan mendapatkan pembuahan dalam 1 tahun setelah perkawinan.

Secara umum infertilitas berhubungan dengan PPT (Person, Process dan Time).

Person (Faktor Kesehatan Pribadi)

Kesuburan sangat ditentukan oleh kondisi fisik suami dan istri. Hal ini berhubungan dengan proses pembentukan sperma atau sel telur. 

Sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel telur dihasilkan dalam ovarium atau indung telur. Testis dapat menghasilkan 100 - 200 juta sel perhari atau 1 triliun sel selama hidup seseorang. Pematangan sperma terjadi kurang lebih 70 hari. Dalam saluran kelamin perempuan sel sperma dapat hidup dan membuahi sel telur antara 3 - 5 hari.

Ovarium dapat menghasilkan satu sel telur setiap bulan atau kurang lebih 430 sel telur selama masa subur. Umur sel telur hanya 24 jam saja sehingga bila tidak segera dibuahi, maka sel telur itu akan mati. Sel telur yang mati akan luruh dan keluar bersama darah haid saat seseorang mengalami menstruasi.

Hal-hal yang mempengaruhi kualitas sperma dan sel telur, meliputi:
  1. Usia. Perempuan secara alamiah mengalami fase menopouse yang dapat terjadi antara usia 40 - 50 tahun, tergantung dari kondisi hormonal masing-masing pribadi.
  2. Kelainan Genetik. Banyak kelainan genetika yang mempengaruhi kesuburan.
  3. Penyakit Tertentu. Kualitas sperma dan sel telur juga dipengaruhi oleh penyakit yang diidap seseorang, misalnya infeksi pada saluran kelamin, pelebaran saluran sperma (Varicocel) pada pria, kista ovarium, mioma uteri pada wanita dan lain sebagainya.
  4. Gaya Hidup. Kebiasaan merokok dan terlalu sering minum-minuman yang mengandung alkohol akan mengurangi kualitas kesuburan seseorang.
  5. Obesitas. Menurut penelitian, kegemukan dapat mempengaruhi kesuburan. Pada wanita yang kegemukan, terdapat kelainan pada sekresi hormon gonadotropin oleh kalenjar hipofisis.
  6. Pekerjaan. Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia dan polusi tinggi terbukti mengurangi kualitas kesuburan.
  7. Kondisi Kejiwaan atau Psikologis. Banyak Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengganggu kualitas dan proses kesuburan.

Process (Proses Pembuahan)

Perlu diketahui bahwa terjadinya pembuahan dan kehamilan dimulai dengan masuknya sperma dalam saluran kelamin wanita dan bertemu dan bertemu dengan ovum atau sel telur di dalam saluran telur (Tuba Falopii). Hasil dari pembuahan (embrio) itu kemudian digerakkan menuju rahim untuk berkembang di dalamnya.

Kondisi yang dapat mempengaruhi proses pembuahan adalah:
  1. Metode Kontrasepsi. Coitus Interuptus (hubungan kelamin yang sengaja dihentikan menjelang ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke saluran kelamin wanita), penggunaan kondom atau metode lain tidak memungkinkan terjadinya proses pembuahan.
  2. Kelainan Anatomis. Kelainan anatomi bagian-bagian yang berhubungan dengan pembuahan juga dapat mempengaruhi terjadinya pembuahan. Kelainan anatomi seperti kelainan pada rahim atau saluran kelamin lainnya.
  3. Penyakit. Penyakit seperti munculnya daging tumbuh pada dinding rahim (myoma uteri) tidak hanya menghalangi masuknya sperma, tetapi juga mengakibatkan proses perlengketan embrio pada dinding rahim terganggu. Perlengketan atau tertutupnya tuba falopii juga dapat terjadi karena infeksi dan peradangan atau tumbuhnya jaringan ikat.

Time (Waktu yang Tepat Untuk Pembuahan)

Seperti yang dijelaskan di atas, sel telur hanya dihasilkan satu kali setiap bulannya dan umurnya pun pendek. Sehingga pengetahuan mengenai masa subur (time) adalah hal lain yang sangat penting.

Hubungan badan yang dilakukan saat itri sedang masa subur, sangat dianjurkan untuk memperoleh keturunan.

Menentukan masa subur dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Metode kalender.
Hal yang penting dalam menggunakan metode ini adalah pengetahuan mengenai siklus menstruasi sang ibu. Menstruasi seorang wanita rata-rata terjadi setiap 28-35 hari. Ovulasi terjadi pada 14 hari sebelum perkiraan menstruasi berikutnya. Pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke 14 (hari pertama dihitung saat darah menstruasi keluar pertama kali setiap bulannya). Pada wanita dengan siklus 35 hari, ovulasi terjadi pada hari ke 21. Cara ini kadang tidak tepat, karena perkiraan menstruasi berikutnya bisa saja meleset.

Pengukuran suhu basal tubuh.
Pengukuran suhu menggunakan termometer yang diukur melalui oral (mulut) dapat dilakukan setiap pagi hari saat bangun tidur. Saat ovulasi, suhu badan naik antara 0,2° - 0,4° C dari rata-rata suhu tubuh normal (36° - 37° C). Pengukuran dilakukan setiap hari, mulai hari pertama menstruasi.

Pemeriksaan lendir rahim atau mulut rahim.
pemeriksaan ini dilakukan terutama pada pagi hari setelah menstruasi berakhir, dengan meraba kelamin luar pada wanita. Masa subur dapat ditentukan bila terdapat lendir yang jernih dan elastis pada kelamin luar.

Pemeriksaan hormon LH (Luteinzing Hormon) pada Urin.
Pada saat ovulasi, terjadi peningkatan kadar LH dalam urin. Inilah salah satu penentuan yang paling akurat. Saaat ini, tersedia beragam alat tes kesuburan di pasaran.

Nutrisi Seimbang Produk HDI Untuk Infertilitas

Madu, Propolis dan Royal Jelly yang dibuat secara alami di dalam sarang lebah, kandungannya sangat baik dan merupakan makanan yang sehat. Madu telah digunakan sejak jaman dahulu sebagai bagian dari pengobatan tradisional. Beberapa aspek dari pemakainnya menunjukkan terdapat juga manfaat sebagai anti-bakteri, anti-oksidan, anti-tumor, anti-peradangan, anti-browning dan anti-viral.

Propolis merupakan substansi resin (semacam getah tanaman) yang dihasilkan oleh lebah madu. Substansi ini telah digunakan sejak lama pada ilmu pengobatan kuno yang memiliki susunan alami dan memiliki efek penghantar imun.

Royal jelly telah terbukti mengandung berbagai macam manfaat antara lain vasolative, darah rendah, disinfektan dan menurunkan kadar kolesterol.

Selain menyehatkan Royal Jelly memiliki sifat regenerasi yang dapat membantu memperbaiki sistem reproduksi serta membantu menormalkan sistem hormonal. Selain itu, Royal Jelly juga membantu mengurangi stres yang dipercaya merupakan salah satu faktor penyebab infertilitas.

Manfaat alami dari madu, propolis dan royal jelly yang utama yaitu mengandung komposisi phenolic seperti flavanoid. Flavanoid telah terbukti memiliki manfaat alami yang sangat luas, flavanoid juga dapat menghambat lipid peroxidation, platelet aggregation, capillary permeability dan fragility yang mengandung enzim termasuk COX dan LOX

Memperoleh keturunan adalah kerja sama apik antara suami istri. Tetapi, kerja sama itu tentunya tidak bisa melupakan peran serta "pihak ketiga", yaitu Tuhan Sang Pencipta.

Anjuran mengkonsumsi Produk Perlebahan:
HDI Pollenergy 520 : 1 x 1 tablet/hari pagi hari
HDI Bee Propolis : 3 x 1 tablet/hari
HDI Royale Jelly Liquid : 2 x 1 cth/hari
HDI Clover Honey : 3 x 1 sendok makan dalam 1 gelas air.

Produk-Produk tersebut dianjurkan untuk dikonsumsi oleh suami dan istri.

DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI