Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kondisi penurunan fungsi liver secara permanen, yang ditandai dengan perubahan hispatologi, seperti perubahan kekenyalan dan warna liver. Jadi, sebenarnya sirosis bukanlah sebuah penyakit, melainkan justru kondisi yang disebabkan oleh penyakit.
Di seluruh dunia, sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Mengapa separah itu? Karena penyakit ini tidak mudah diindikasi secara kasat mata. Kasus sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira-kira 30% dari seluruh populasi penderitanya dan lebih kurang 30% lainnya ditemukan secara kebetulan ketika berobat untuk penyakit lain. Penderita sirosis rata-rata berumur antara 30-59 tahun.
Penyebab utama Sirosis Hati adalah penyakit Hepatitis, terutama Hepatitis C.
Secara fungsional, sirosis terbagi atas dua macam, yaitu:1. Sirosis hati Kompensata.
Jenis ini kerap disebut sebagai sirosis hati laten. Pada sirosis model ini, belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan lebih lanjut.
2. Sirosis hati Dekompensata.Dikenal dengan sirosis hati aktif, dan stadium ini biasanya gejala-gejala sudah jelas, seperti perut membesar, kulit dan mata menguning.
Hati, Si Bongsor yang Multifungsi
Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas penting yang rumit demi kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Fungsi ini dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu:1. RegulasiHati berfungsi mengatur komposisi darah, terutama jumlah gula, protein, dan lemak yang masuk dalam peredaran darah. Hati juga menyingkirkan bilirubin (zat racun yang dikeluarkan empedu) dari darah untuk kemudian dikeluarkan melalui feses.
2. MetabolismeHampir semua zat makanan yang diserap melalui usus diproses dalam hati. Selain itu, untuk mengubah zat makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan tubuh, hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat gizi lain, seperti vitamin A. Di dalam hati dihasilkan kolesterol, zat pembeku darah, protein khusus, dan empedu.
3. DetoksifikasiOrgan hatilah yang mendetoksifikasi darah. Hati memisahkan obat-obatan dan bahan kimia atau metabolit yang berpotensi merusak dari aliran darah, lalu mengubahnya, sehingga dapat dikeluarkan ke empedu dan akhirnya lewat feses.
Ketika hati terinfeksi suatu penyakit, hati menjadi bengkak. Sel hati mulai mengeluarkan enzim alanin aminotransferase ke dalam darah. Bila konsentrasi enzim tersebut lebih tinggi dari normal, pertanda lever mulai rusak. Sewaktu penyakit hati berkembang, perubahan dan kerusakan hati meningkat.
Setelah membengkak, hati mencoba memperbaiki dengan membentuk parut kecil. Parut ini disebut fibrosis, yang membuat hati lebih sulit melakukan fungsinya. Semakin banyak parut terbentuk dan mulai membesar, akhirnya hati dalam tahap yang disebut sirosis.
Apa Penyebab Sirosis Hati?
Ada banyak penyebab sirosis. Penyebab paling umum adalah kebiasaan meminum alkohol, perlemakan hati (fatty liver), dan infeksi virus Hepatitis C. Sel-sel hati berfungsi mengurai alkohol, tetapi terlalu banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati. Infeksi kronis virus Hepatitis C menyebabkan peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat mengakibatkan sirosis, walaupun baru terlihat dalam jangka panjang.Penyebab umum sirosis lainnya meliputi:
- Hepatitis autoimun. Sistem kekebalan tubuh biasanya membuat antibodi untuk menyerang bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pada hepatitis autoimun, sistem kekebalan tubuh justru membuat menyerang sel-sel hati sehingga menyebabkan sirosis.
- Penyakit yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu sehingga tekanan darah terhambat dan merusak sel-sel hati.
- Non-alcohol steato-hepatitis (NASH). Ini adalah kondisi dimana lemak menumpuk di hati sehingga menciptakan jaringan parut dan sirosis. Kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko kondisi ini.
- Reaksi terhadap obat tertentu, antara lain jenis acetaminophen.
- Paparan makanan dan minuman berbahan pengawet.
- Polusi lingkungan.
- Infeksi bakteri dan parasit.
- Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan darah di hati.
Apa Gejala Sirosis?
Gejala dari sirosis hati tergantung pada tahap keparahan yang terjadi. Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien sirosis ringan tidak menyadari bahwa organ levernya sudah mengalami penurunan fungsi.Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit untuk melakukan tugas-tugas hati.
Gejala yang dapat timbul pada fase ini adalah:
- Tubuh menjadi mudah lelah dan lemah.
- Cairan yang bocor dari aliran darah menumpuk di kaki dan perut sehingga menyebabkan pembekakkan.
- Kehilangan nafsu makan, merasa mual, dan ingin muntah.
- Lebih mudah mengalami perdarahan dan memar.
- Tubuh menjadi kekuningan karena penumpukan bilirubin.
- Gatal-gatal karena penumpukan racun.
- Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa, dan sulit berkonsentrasi.
Bagaimana Cara Mengatasi Sirosis?
Mengatasi sirosis hati dimulai dari usaha menghindarkan organ hati dari hal-hal yang dapat memperberat fungsi hati. Alkohol, zat kimia dalam pemakaian obat jangka lama, dan lemak adalah tiga musuh besar bagi liver. Karenanya, kurangi mengonsumsinya, terutama alkohol. Alkohol bahkan dapat menyebabkan kondisi "hepatitis fulminant", yang dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati secara total.Kecurigaan sirosis terutama muncul bila Anda mengalami gejalanya dan beriwayat sebagai peminum alkohol berat atau terkena Hepatitis kronis. Jika akhirnya dokter mengindikasikan bahwa lever seseorang sudah mengalami sirosis, maka dia akan mengambil contoh jaringan sel hati orang itu dan memeriksanya dengan lengkap.
Jika penyebab sirosis belum jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut biasanya dilakukan dengan memeriksa antibodi virus hepatitis atau auto-antibodi yang mungkin telah menyerang sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di dalam darah, dan lain sebagainya.
Apakah sirosis bisa sembuh dengan metode pengobatan? Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah mencegah pembentukan jaringan parut hati dan memperlambat kerusakan sel-sel hati dengan mengonsumi nutrisi yang tepat.
Ini langkah yang paling penting karena bahkan metode tranplantasi hati hingga saat ini masih belum memberikan hasil yang baik.
Produk HDI Untuk Sirosis Hati
Lever sangat peka dengan obat-obatan kimia! Karenanya, Anda membutuhkan suplemen kesehatan alamiah yang justru tidak memperberat kerja hati. Salah satunya adalah Produk High Desert. Produk-produk High Desert dapat dimanfaatkan baik dalam proses pencegahan maupun proses pengobatan. Ragam mikronutrisi yang ada di dalam Produk-Produk High Desert terbukti membantu proses peremajaan jaringan sel, termasuk sel hati.HDI Clover Honey merupakan madu yang mengandung beragam unsur seperti kalsium, natrium, kalium, besi, klorida, fosfor, sulfur, yodium, mangaan, silikon, krom, dan nikel, juga mengandung vitamin diantaranya A, B komplek, C , D , E, dan K. Madu juga mengandung zat yang bersifat biogenik stimulan yang dapat merangsang keaktifan pertumbuhan jaringan tubuh.
HDI Bee Propolis yang kaya akan bioflavanoid dapat mengaktifkan sistem imun tubuh sekaligus membantu antibodi tubuh melawan virus, termasuk virus hepatitis, yang menyerang organ lever.
HDI Pollenergy 520 adalah multivitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan hepatoprotektor karena mengandung asam amino essensial serta mengandung antioksidan.
HDI Royale Jelly Liquid yang terbukti berfungsi membantu meregenerasi sel tubuh sehingga sel-sel lever yang mati dapat teremajakan.
0 komentar :
Posting Komentar