Melarang Anak

Melarang Anak

melarang anak
Melarang adalah salah satu bentuk kekhawatiran. Tapi, cara ayah dan ibu dengan selalu mengatakan ‘jangan’ justru dapat mempengaruhi sikapnya di kemudian hari.

Penelitian menunjukkan bahwa banyaknya larangan yang diterima dapat mempengaruhi sikap Si Kecil pada masa yang akan datang. Si Kecil dapat meniru kembali cara ayah dan ibunya dalam menolak. Saat orangtua menyuruh sesuatu, dia pun akan mengatakan ‘tidak’ atau ‘tidak mau’ jika tidak sesuai dengan kehendaknya.

Menurut Ann Douglas, penulis buku The Mother of All Parenting, kata jangan justru menjadikan anak tidak peduli lagi dengan larangan tersebut, seolah-olah mereka tidak mendengar. Atau, lebih parahnya, mereka justru melakukan hal sebaliknya. Mengapa itu terjadi? Si Kecil pada dasarnya tidak menyukai larangan seperti 'tidak' atau 'jangan'.

Tidak Percaya Diri

Menurut Jane Nelsen, penulis buku Positive Discipline for Preschoolers, sering melarang anak justru akan menghambat daya kreativitasnya. Periode anak adalah mengeksplorasi lingkungan sekitarnya untuk menambah wacana. Jika sedikit-sedikit dia dilarang, akan terbentuk dalam dirinya rasa tidak percaya diri.

Rasa tidak percaya diri tersebut akan menyebabkan anak menjadi tidak ceria dan kesulitan bergaul dengan rekan-rekannya. Anak juga akan dihinggapi rasa iri jika melihat temannya selalu dibebaskan atau dikabulkan semua permintaannya oleh orangtua mereka.

Lebih Positif

Ibu, walaupun kurang baik menggunakan kata larangan negatif, tetapi tidak bijaksana juga jika Anda membiarkan si buah hati melakukan apapun yang dia mau. Harus ada batas yang diterapkan sehingga dia tahu mana yang benar dan pantas dilakukan, atau mana yang kurang layak. Ada beberapa hal yang bisa dikatakan untuk memberi nilai positif dari larangan itu sendiri seperti berikut ini.

Ganti dengan ajakan positif

Salah satu cara melarang Si Kecil yang baik adalah dengan mengganti kata larangan dengan kalimat positif. Daripada berkata, ”Jangan main bola di dalam ruangan!” lebih baik katakan, “Ayo, kita bermain bola di luar ruangan.”

Berikan pilihan

Jangan katakan ya atau tidak, tapi berikanlah Si Kecil pilihan. Jika dia meminta es krim, tawarkan pilihan buah atau roti kepada Si Kecil. Dia akan akan belajar bahwa ibunya melarangnya, tetapi dengan cara yang positif.

Latih rasa tanggung jawab

Contohnya jika Si Kecil bermain-main dengan gelas minuman dan menumpahkannya di atas meja, berikanlah kain dan minta Si Kecil untuk membersihkan air yang tumpah, dengan cara ini Mama tidak melarangnya, namun melatihnya agar bertanggung jawab atas perbuatannya.

Berkata tidak bila terpaksa

Jika dalam kondisi tertentu Mama terpaksa mengatakan tidak, ucapan tidak boleh emosional tetapi harus tegas, sehingga Si Kecil tahu bahwa ini adalah larangan serius.

Berikan alasan

Berikan penjelasan pada Si Kecil, mengapa Mama melarangnya. Mungkin dia belum memahami seluruh ucapan Mama, tetapi ini merupakan proses pembelajaran untuk Si Kecil agar dia mengerti.

Alihkan perhatian

Anak pasti sering menginginkan sesuatu, terutama mainan. Tidak semua keinginannya bisa dikabulkan, bukan? Ibu bisa memberinya alasan mengapa tidak membelikannya atau mengalihkan perhatian sehingga keinginan sesaatnya bisa segera hilang.

Jadi, masih banyak kok cara menjadi tegas di depan buah hati, tanpa harus mengekang mereka.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI