Narkotika - Napza

Narkotika - Napza

narkotika
Narkotika, Narkoba atau Napza adalah sebuah istilah yang mengacu pada hal yang sama yaitu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, Narkotika, Narkoba atau Napza sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu yang kemudian disalah gunakan di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.

Semua orang tahu akan bahaya Narkotika, Zat Psikotropika dan Obat-Obatan terlarang yang disalahgunakan dapat berakibat buruk bagi kesehatan, terutama kesehatan mental yang dimulai dengan rusaknya jaringan saraf pusat.

Tapi tekanan kehidupan seseorang kerap membuat penggunaan obat-obatan terlarang yang mempunyai sifat mengubah kesadaran ini dijadikan sebagai pelarian. Biasanya, orang akan mendapatkan sensasi rasa gembira sesaat setelah mengkonsumsi narkotika dan zat adiktif lainnya.

Itu hanya sensasi! Sedangkan efek negatif yang didapatkan dari mengkonsumsi narkotika sangatlah signifikan dan berjangka panjang.

NARKOTIKA (NARKOTIK dan psikotropikA)

NARKOBA (NARKotika dan Obat/BAhan berbahaya)

NAPZA (Narkotika, Alkohol,  Psikotropika, dan Zat Adiktif)

APA ITU NARKOTIKA?

Menurut Undang-Undang No. 35 tahun 2009, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. The U.S Drug Enforcement Agency (DEA) membagi narkotika ke dalam empat kategori berdasarkan pada potensi penyalahgunaan dan penggunaan medis, yaitu:

Opioid (Opium)

Opioid adalah produk morfin-seperti alam atau sintetis diekstrak dari tanaman opium. Jenis narkotika ini dapat mengurangi rasa nyeri. Dahulu, terutama saat perang, obat ini sangat mudah didapatkan karena termasuk obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat Opioid termasuk propoxyphene, oxycodone, xanax, kodein, metadon, hidromorfon, morfin, fentanyl, buprenorfin butorphanol, heroin, dan meperidin.

Cannabinoid

Cannabinoid adalah narkotika dari jenis ganja atau mariyuana. Ganja sebenarnya merupakan sebutan untuk Canabis dengan kandungan senyawa Delta 9-Tetrahidrocabinol/THC yang berkekuatan menengah.

Di Amerika Serikat, ganja sering disebut dengan nama Bhang dan sangat banyak dikonsumsi masyarakat karena harganya yang murah. Ganja sendiri sudah dikenal sejak lama bahkan sejak sebelum masehi dan terdapat dalam konpedium obat herbal China yaitu the Herbal of Emperor Shen Nung tahun 2737 SM.

Halusinogen

Halusinogen, juga disebut psychedelics, dapat menghasilkan keadaan mimpi-seperti kesadaran. Di data DEA, jenis obat ini paling sering digunakan karena memberi efek euforia sehingga orang seakan masuk dalam alam bawah sadar yang membahagiakan.

Pengguna obat-obatan jenis sering kali mengalami delusi, paranoia, dan halusinasi. Pengguna yang menggunakan obat-obatan jenis ini akan mengalami efek samping yang berkepanjangan.

Stimulan

Stimulan yang dikenal untuk meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat dengan mempengaruhi saraf otak. Dosis tinggi dari stimulan yang digunakan jangka pendek memberikan pengguna efek kegembiraan dan euforia. Penggunaan jangka panjang obat ini dapat menyebabkan kegelisahan, kecemasan dan kemarahan. Stimulan juga meningkatkan tekanan darah dan denyut pernapasan.

Efek Narkotika

Adalah sangat beragam motivasi seseorang untuk mengkonsumsi narkoba. Tetapi, satu yang kerap dialami adalah “motivasi rekreasi”. Rekreasi? Ya, seseorang mengkonsumsi narkoba untuk mendapatkan perasaan senang, tenang, dan perlambatan waktu.

Itu diharapkan karena mereka tidak menemukan perasaan-perasaan itu di dunia nyata. Itulah pelarian semu yang ditawarkan oleh narkoba. Namun, sayangnya, pada sebagian pengguna yang terjadi justru hal yang sebaliknya. Mereka mendapatkan perasaan depresi, paranoid, cemas atau kepanikan yang berlebih.

Bahkan, penelitian mengatakan, percobaan memasukan THC secara intravena ke pasien dapat menghasilkan gejala-gejala defisit kognitif secara akut dan timbulnya gejala-gejala negatif yang menyerupai gejala pada gangguan psikotik kronis.

Hal ini pula yang membuat adanya suatu hipotesis adanya hubungan sistem endocannabinoid dalam
patofisiologi skizofrenia. Penggunaan narkoba juga dapat menyebabkan mengecilnya daerah otak, yaitu hippocampus dan amygdala. Jika kedua bagian otak itu mengecil, maka yang terjadi adalah penurunan kesadaran dan kemampuan kognitif.

Itu sebabnya banyak kita jumpai pengguna narkoba mengalami kehilangan kesadaran atau penurunan kemampuan berpikir secara parah. Bahkan, disebutkan dalam jurnal Aust Fam Physician edisi Agustus 2010, narkoba dapat menyebabkan gangguan mental yang berpotensi mendorong penggunanya untuk bunuh diri.

Efek negatif penggunaan narkoba layaknya lingkaran setan yang mustahil untuk diretas. 
Jika seseorang telah menjadi pengguna narkoba, kerugian tidak hanya ditanggungnya secara pribadi, tetapi ada efek sosial yang harus dihadapi, terutama oleh keluarga pengguna.

Kerugian materi adalah yang paling tampak. Zat aditif pada narkoba membuat penggunanya ingin menggunakan terus, bahkan menambah dosis nya sehingga dia akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh narkoba, antara lain dengan menjual harta keluarganya atau malah melakukan tindakan kriminal.

Upaya Melawan Narkotika

Sejak tahun 1992, PBB telah mencanangkan suatu gerakan ”Kampanye hidup sehat dan produktif serta menjauhi perbuatan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Semua negara anggota PBB diminta untuk terlibat secara nyata dengan memotivasi orang-orang muda agar merencanakan hari depannya untuk tujuan hidup yang produktif dan bukan terjebak pada perilaku penggunaan yang salah obat-obatan berbahaya.

Narkoba bukan lagi menjadi masalah perseorangan tetapi sudah merupakan permasalahan bagi semua unsur. Tindakan penanggulangan harus dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan.

Upaya Preventif

Pembinaan anak dalam keluarga sangat berpengaruh. Komunikasi yang konstruktif dan terbuka antara orang tua dan anak menjadi kunci, terutama adanya keteladanan dari orang tua yang memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.

Tindakan Hukum

Saat ini, UU No 5/1997 tentang Psikotropika dan UU No. 22/1997 tentang Narkotika menjadi dasar tindakan hukum di Indonesia untuk melawan narkoba dan peredarannya. Namun, secara konsekuensi hukum, Indonesia masih terlalu “lunak” terhadap para pengedar narkoba. Hal itu menyebabkan narkotika sangat mudah ditemukan di sini.

Rehabilitasi

Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Bahkan, sekarang ada program rehabilitasi gratis bagi pengguna narkoba. Tanpa dikenai hukuman, mereka bisa mendaftarkan diri di level organisasi masyarakat terendah, seperti RT atau kantor polisi terdekat.

Vaksin Narkoba

Dewasa ini, ilmuwan telah menemukan salah satu upaya yang cukup menjanjikan untuk menanggulangi masalah narkoba ini. Mereka menemukan vaksin anti-narkoba. Sebuah vaksin layaknya vaksin campak, hepatitis, dan penyakit lainnya.

Mereka menggunakan Bakteri Kolera yang dilemahkan sebagai perantaranya. Kemudian, bakteri tersebut dimasukkan narkoba dalam jumlah tertentu, lalu kemudian dimasukkan kedalam tubuh. Penelitian mereka terhadap tikus menunjukkan keberhasilan yang cukup berarti.

Selain vaksin itu dapat menekan keinginan untuk menggunakan narkoba, juga dapat menyebabkan tidak berpengaruhnya narkoba yang sudah ada di tubuh. Namun, penelitian ini masih sebatas pada hewan, masih dalam proses untuk dilakukan uji coba untuk manusia.

Produk HDI Untuk Penderita Narkoba

Ada baiknya memberikan status “penderita” atau “pasien” bagi para pengguna narkoba. Dengan begitu, mereka dianggap sebagai orang berpenyakit yang harus disembuhkan, jangan semata-mata sebagai pelanggar hukum yang harus dihukum.

Dengan demikian, upaya medis dan holistik bisa diterapkan kepada pengguna. Prinsipnya, pengguna narkoba mengalami kerusakan saraf yang membuatnya kerap mengalami sakauw jika tidak mengonsumsi narkotika lagi. Sensasi rasa sakit itu ditimbulkan oleh susunan saraf pusat yang sudah rusak.

Ada sejumlah perawatan medis dan psikologis untuk rehabilitasi. Meskipun vitamin tidak akan menghilangkan gejala sakauw, vitamin dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi selama proses rehabilitasi karena rehabilitasi dapat menyebabkan efek samping mual yang menghilangkan nafsu makan. Berikut beberapa vitamin yang diperlukan bagi pengguna narkoba saat proses rehabilitasi.

1. Vitamin C
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang menguras vitamin C dalam tubuh. Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin C tinggi bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi stres. Vitamin C juga dapat bekerja secara sinergis dengan vitamin E untuk mengembalikan fungsi kognitif otak.

2. Vitamin EVitamin E dapat berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh dan mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dan oksidasi. Vitamin E akan bekerja untuk mengembalikan berfungsinya sel-sel darah dan dapat membantu memperbaiki kerusakan kulit. Dosis yang dianjurkan dari vitamin E adalah 100-400 IU per hari.

3. B-ComplexVitamin B berguna untuk memerangi stres dan membantu menjaga saraf. Vitamin B juga dapat membantu melawan kelelahan yang kerap dialami penderita pada saat rehabilitasi.

4. Kalsium dan MagnesiumKalsium dan magnesium dapat bertindak untuk menenangkan sistem saraf pusat dan mengurangi kecemasan; selain untuk meredakan ketegangan otot. Bagi penderita yang sedang direhabilitasi, direkomendasikan dosis 2.000 mg kalsium dan 1.000 mg magnesium per hari.

Kebutuhan vitamin dan mineral sebesar itu pasti sangatlah sulit untuk dipenuhi jika hanya bergantung pada bahan makanan mentah. Nah, untuk itu, pasien rehabilitasi dapat mengonsumsi suplemen kesehatan.

Adalah HDI Royale Jelly Liquid dan HDI Bee Propolis yang mengandung semua kebaikan vitamin dan mineral tersebut. Propolis kaya akan antioksidan yang sangat tinggi, sedangkan royal jelly mengandung asetilkolin yang berguna untuk kesehatan saraf.

Memang, banyak metode rehabilitasi dewasa ini. Tetapi, tetap ada satu hal yang perlu dipegang:

Stay away from drugs!


DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI