Osteoporosis
Pengeroposan tulang atau Osteoporosis merupakan penurunan massa tulang sehingga terjadi pengeroposan tulang. Akibat dari tulang yang keropos adalah keretakan dan kehancuran tulang. Tulang menjadi sangat rapuh.
Umumnya, pengeroposan tulang ini terjadi pada tulang belakang, pinggul, dan pergelangan tangan. Meskipun penyakit ini sering kali terjadi pada wanita karena pengaruh hormon estrogen, namun Osteoporosis juga mempengaruhi beberapa pria. Di beberapa kasus, tulang keropos akibat kekurangan kalsium, fosfor dan mineral lain dalam tulang.
Resiko Osteoporosis tergantung pada seberapa banyak massa tulang pada saat usia 25-35 tahun. Fase umur tersebut merupakan puncak dari massa tulang sehingga sangat dibutuhkan asupan nutrisi untuk tulang pada saat itu. Lepas dari fase itu, massa tulang berhenti berkembang dan justru akan menyusut perlahan-lahan seiring dengan pertambahan usia.
Gejala Osteoporosis
Pada tahap awal dari kerusakan pada tulang, biasanya tidak ada gejala-gejala yang menyakitkan. Tetapi, sekali tulang melemah akibat Osteoporosis, maka gejala yang timbul adalah:- Sakit punggung.
- Kehilangan banyak massa tulang yang akhirnya menyebabkan kebungkukkan.
- Retaknya ruas-ruas tulang belakang pada pergelangan tangan, pinggul, atau tulang lainnya.
Ragam Osteoporosis dan Penyebabnya
Osteoporosis Postmenopausal
Terjadi karena kekurangan estrogen. Fungsi estrogen salah satunya adalah membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Osteoporosis jenis ini banyak timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita Osteoporosis Postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.Osteoporosis Senilis
Disinyalir sebagai akibat dari kekurangan kalsium sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang dengan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan dua kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita Osteoporosis Senilis dan Postmenopausal.Osteoporosis Juvenil Idiopatik
Merupakan jenis Osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal, dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.Kurang dari 5% penderita Osteoporosis juga mengalami Osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid, dan adrenalin) serta obat-obatan, misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti kejang, dan hormon tiroid yang berlebihan. Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Faktor yang Meningkatkan Resiko Gejala Osteoporosis:
Jenis kelaminOsteoporosis ditemukan dua kali lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal itu disebabkan oleh karena berkurangnya hormon estrogen yang ada pada wanita setelah menopause sehingga mempercepat kehilangan kepadatan tulang.
Usia
Semakin bertambah usia, semakin tinggi resiko Osteoporosis karena tulang kita akan semakin lemah.
Menopause Dini
Resiko Osteoporosis juga semakin tinggi pada kasus wanita yang mengalami menopause dini dan wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur.
Kesalahan Pola Makan
Nutrisi dari makanan sangat mempengaruhi asupan kalsium pada tulang. Karenanya, kasus penderita bulimia menjadi kalangan beresiko tinggi terhadap kekurangan kepadatan tulang, terutama pada bagian punggung dan pinggul mereka.
Pengunaan obat-obatan
Penggunaan obat seperti kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama berpengaruh negatif terhadap kepadatan tulang.
Minim Konsumsi Kalsium
Kekurangan kalsium memegang peranan penting dalam munculnya Osteoporosis. Kalsium sebagai penbentuk tulang diambil dari makanan yang dikonsumsi dan tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
Pengaruh Kafein, Soda, dan Alkohol
Kafein diindikasikan mengurangi proses penyerapan kalsium. Soda menyebabkan kadar asam dalam darah tidak stabil, sedangkan alkohol mengurangi potensi pembentukan tulang baru.
Produk HDI Untuk Osteoporosis
Mengonsumsi kalsium dan Vitamin D yang cukup merupakan dual hal yang penting dalam mencegah pengeroposan tulang. Sinar matahari pagi (sebelum pukul 10.00) juga dipercaya membantu mengefektifkan Vitamin D.Sayangnya Osteoporosis sangat banyak dialami oleh orang di usia senja, dimana pada usia tersebut kadang juga banyak menderita penyakit lain yang membutuhkan obat-obatan yang mengurangi penyerapan kalsium oleh tubuh. Karenanya tubuh membutuhkan pula suplemen yang mengoptimalkan penyerapan kalsium dan Vitamin D.
0 komentar :
Posting Komentar