Diet Mayo

Dari namanya, orang banyak yang mengira kalau program diet ini berasal dari Mayo Clinic, grup riset medis nonprofit dari Amerika Serikat yang sudah terkenal akan kontribusinya di dunia kesehatan. Mayo Clinic sendiri memang memiliki program diet, namun bukanlah program diet 13 hari tanpa garam seperti yang dikenal di sini.

Tidak bisa disangkal, kita menyukai yang instan-instan. Oleh karena itu tidak heran ketika ada program diet yang menjanjikan bisa turun 6-8 kg hanya dalam waktu 13 hari, langsung banyak orang menggandrunginya.

Diet Mayo yang katanya diadopsi dari Mayo Clinic yang terkenal tersebut, mewajibkan orang yang menjalaninya memakan menu tertentu selama 13 hari, tanpa garam dan air es. Banyak yang mengaku berhasil menurunkan berat badannya. Namun ada juga yang berhenti di tengah-tengah karena tidak kuat, bahkan sampai masuk rumah sakit karena dehidrasi. Jadi apakah benar diet ini efektif, atau justru berbahaya?

Diet Mayo Clinic bukan diet instan untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat, melainkan perubahan gaya hidup untuk mempertahankan berat badan ideal dan sehat untuk seumur hidup.

Diet Mayo Clinic adalah program gaya hidup yang didesain oleh ahli-ahli kesehatan yang ada di Mayo Clinic. Program ini tidak menuntut hal yang sama pada semua orang malah bisa disesuaikan dengan pribadi masing-masing agar yang menjalankannya bisa menurunkan berat badan berlebih dengan menikmati makanan dan gaya hidup yang diterapkan seumur hidup.

Prinsip diet Mayo Clinic ini sebenarnya sederhana dan sesuatu yang sudah kita ketahui sebagai jalan paling ampuh untuk meraih berat badan ideal dan sehat dalam jangka panjang –bukan hanya solusi temporer- yaitu: pola makan sehat dan banyak berolahraga.

Metode diet Mayo Clinic yang benar adalah menjalani 5 kebiasaan baik dan meninggalkan 5 kebiasaan buruk. Kebiasaan baik tersebut adalah memperbanyak makan buah dan sayuran, selalu sarapan dengan menu sehat, mengonsumsi gandum, mengonsumsi lemak sehat, dan olahraga minimal 30 menit setiap hari. 

Sedangkan kebiasaan buruk yang mesti ditinggalkan adalah makan makanan bergula, makan camilan tidak sehat, makan sambil melakukan aktivitas lain seperti menonton TV, makan terlalu banyak daging, dan makan yang tidak bergizi.

Metode yang kelihatannya sederhana ini sudah lama kita kenal sebagai gaya hidup sehat yang mampu mempertahankan berat badan ideal dan menjauhkan kita dari berbagai penyakit. Namun gaya hidup masa kini yang terlalu banyak makan junk food dan malas berolahraga membuat banyak orang kesulitan menerapkan gaya hidup sehat.

Selain itu, banyak orang yang memiliki berat badan berlebih menginginkan cara instan untuk menurunkan berat badan. Padahal, sehatnya kita hanya bisa kehilangan 3-5% dari berat badan kita per bulannya. Dengan diet yang ekstrim memang bisa menurunkan berat badan dengan cepat, namun yang dikhawatirkan adalah bisa naik kembali lagi dengan cepat pula ketika tidak dijaga.

Diet Mayo yang dikenal di Indonesia (entah kenapa mencatut nama “Mayo”) pada umumnya mengharuskan orang yang mengikutinya memakan menu tertentu dalam waktu 13 hari. Semua menu tersebut tanpa garam. Padahal, tubuh kita masih membutuhkan sodium dan natrium dalam garam untuk mengikat air dalam tubuh.

Oleh karena itu diet Mayo versi Indonesia ini bisa menurunkan berat badan dengan cepat, padahal kebanyakan yang hilang adalah kadar air dalam tubuh karena tidak ada yang mengikat. Kebanyakan yang terjadi, meskipun orang banyak yang berhasil menurunkan berat badan dengan diet ini, setelah berhenti berat badannya kembali seperti semula karena pola makannya tidak diperhatikan dan kadar air yang sempat hilang kembali lagi. Bahkan, Anda juga berisiko mengalami dehidrasi.

Jangan lupa konsultasikan ke dokter Anda jika Anda memang ingin ikut tren diet Mayo ini. Namun ingat, yang paling penting adalah mempertahankan gaya hidup sehat dengan pola makan dan rajin berolahraga setelahnya!

---

DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109

---