Kanker Usus Besar

Kanker Usus Besar

Kanker Usus Besar
Kanker Usus Besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urutan ketiga sebagai kanker yang sering ditemui, setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada wanita, kanker ini juga menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru. Menurut WHO, di Amerika Serikat, kanker ini menduduki peringkat ke tiga dan peringkat pertama di Singapura.

Sebagai saluran terakhir pencernaan makanan, usus berpotensi terkena kanker dari makanan yang kita konsumsi. Usus, terutama usus besar dan anus (rectum), adalah bagian terakhir dari proses pencernaan kita. Fungsinya tidak lain adalah mengabsorbsi zat makanan yang masih tersisa, menyimpan ampas sisa makanan, dan membuangnya sebagai kotoran (feces).

Karena setiap hari “bergaul” dengan kotoran-kotoran, tak dapat disangkal bahwa usus terpapar dengan beragam kuman, zat karsinogen, lemak, dan beragam senyawa berbahaya lain. Lemak dan zat karsinogen yang mengendap di usus besar berpotensi menyebabkan kanker usus besar.

Sebagai saluran terakhir pencernaan makanan, usus berpotensi terkena kanker dari makanan yang kita konsumsi.

Satu Rangkaian: Usus Besar dan Rektum

Ada lima stadium dengan sifat masing-masing dan besaran kemungkinan bertahan hidup yang semakin kecil bagi pasien.

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika penyakit sudah pada stadium-stadium akhir. Upaya pengobatan pun menjadi sulit.

Kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini sehingga terapi dapat dilaksanakan secara bedah kuratif, seringkali kanker usus besar ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil.

Jika kanker usus besar ditemukan pada Stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada Stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada Stadium III sekitar 30-60 persen, dan Stadium IV hanya sekitar 25 persen.

Menganalisa Gejala, Langkah Awal yang Jitu

Dengan menganalisa gejala dan kemudian mengambil tindakan pemeriksaan secara medis merupakan tindakan paling bijaksana untuk mengantisipasi sel kanker berkembang. Prinsip itu berlaku untuk menghadapi semua kanker.

Gejala kanker usus besar adalah:
  • Lelah, sesak napas waktu bekerja, dan kepala terasa pening.
  • Pendarahan pada anus, rasa kenyang bersifat sementara, atau kram lambung, serta adanya tekanan pada anus.
  • Adanya darah dalam tinja, seperti terjadi pada penderita pendarahan lambung, polip usus, atau wasir.
  • Pucat, sakit pada umumnya, Malnutrisi, lemah, kurus, terjadi penumpukan cairan di dalam rongga perut, pembesaran hati, serta pelebaran saluran limpa.

Ragam Penyebab

Kanker usus besar sangat terkait dengan Pola makan, Obesitas, dan gaya hidup. Itu semua tidak bisa terlepas dari pengaruh faktor risiko seperti keturunan, usia, dan lingkungan yang tidak sehat.

Berikut beberapa penyebab lain:
  • Radiasi bebas karena polutan, seperti asap rokok, pencemaran udara.
  • Terkontaminasi zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, ototoksin, serta gelombang elektromagnetik.
  • Kurang Asupan Serat.
  • Asupan zat besi yang berlebihan.
  • Kelebihan lemak jenuh.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol.
    Usus mengubah alkohol menjadi Asetilaldehida yang sangat berperan meningkatkan risiko menderita kanker kolon.

Pentingnya Deteksi Dini

Seperti halnya deteksi dini kanker jenis lain, kanker kolon pun bisa dilakukan deteksi dini. Deteksi dini kanker kolon dianjurkan kepada mereka yang telah menginjak usia 50 tahun. Tetapi, bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga pernah terkena kanker, disarankan melakukan deteksi dini sebelum usia 50 tahun.

Deteksi juga diutamakan bagi mereka yang telah mengalami gejala, seperti perdarahan pada saat buang air besar dan tertutupnya jalan usus atau penyumbatan.

Ada beberapa metode untuk mendeteksi dini kanker usus besar, salah satu dan yang terpopuler adalah Kolonoskopi.

Kolonoskopi

Deteksi dini kolonoskopi dapat melalui pemeriksaan darah yang ada dalam tinja.
Pemeriksaan itu relatif aman, tidak berbahaya. Kolonoskopi dilakukan untuk menemukan kanker kolorektal sekaligus mendapatkan jaringan untuk diperiksa di laboratorium patologi. Pada pemeriksaan ini diperlukan alat endoskopi fiberoptik yang digunakan untuk pemeriksaan Kolonoskopi. Alat tersebut dapat melihat sepanjang usus besar, memotretnya, sekaligus biopsi tumor bila ditemukan.

Prosedur ini biasanya memakan waktu kurang lebih 20 menit atau bisa lebih. Apabila ditemukan benjolan daging (polip), maka bisa dilanjutkan dengan tindakan operasi pengangkatan. Namun, jika diindikasi ada gejala kanker, maka dokter akan mengambil contoh jaringan (biopsi) sebagai sample dan dianalisa lebih lanjut. Untuk melakukan kolonoskopi, Anda dapat menghubungi dokter Spesialis Gastro Enterologi di rumah-rumah sakit terpercaya.

Perawatan Lebih Lanjut

Kita memang tidak pernah mengharapkan terkena kanker usus besar. Tetapi, jika akhirnya dokter mengindikasi adanya kanker pada usus besar, maka ada beberapa tindakan yang harus dilakukan.

Kemoterapi
Metode ini biasa dilakukan untuk mengatasi kanker.
Kemoterapi berarti menyuntikkan zat kimia (obat sitostastik) untuk mematikan sel-sel kanker.
Karena efeknya mematikan sel, maka efek negatif dari kemoterapi adalah rusaknya sel-sel tubuh yang ada di sekitar bagian tubuh yang terjangkit kanker.

Radiasi
Radiasi atau kerap disebut metode penyinaran adalah penggunaan sinar radiologi untuk mematikan sel kanker.

Operasi
Operasi adalah tindakan lokal untuk mengangkat sel-sel kanker dengan cara pembedahan. Untuk kasus kanker usus besar, biasanya usus yang terkena kanker dipotong dan disambung kembali.
Jika yang terkena kanker adalah anus maka anus akan diangkat dan kemudian dibuatkan dubur buatan di perut.

Peningkatan penderita kanker dari tahun ke tahun membuktikan bahwa kanker adalah salah satu penyebab kematian utama saat ini.

Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.

Produk HDI Untuk Kanker Usus Besar

Lingkungan yang makin tidak sehat meningkatkan kadar radikal bebas sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem antibodi tubuh. Karenanya, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang mengandung antioksidan tinggi.

Selain dalam sayuran dan buah-buahan segar, antioksidan dapat diperoleh dari Produk-Produk High Desert yang hadir dalam empat produk unggulan, HDI Fourstars.

Keunggulan produk-produk ini adalah selain kaya akan polyfenol dan bioflavanoid yang diakui sebagai antioksidan alami, juga mengandung zat yang mampu merangsang antioksidan alami dari dalam tubuh. Sistem tubuh pun menjadi dinamis.

HDI Pollenergy 520
Mengandung Polyfenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan mineral (Fe, Zn, Cu dan Mn)-nya dapat mengaktifkan antioksidan primer dalam tubuh, yaitu sejenis enzim superoxide dismutase yang secara teratur membersihkan radikal-radikal bebas dan mencegah mereka merusak sel-sel dan protein-protein. Kandungan Vitamin E, C, dan Beta-karoten mampu melumpuhkan radikal bebas dan meningkatkan metabolisme tubuh serta memperlancar sirkulasi darah.

HDI Bee Propolis
Mengandung bioflavanoid yang terkenal sebagai antioksidan alami yang sangat kuat sehingga dapat berperan sebagai antimikroba, antikanker, dan antiracun. Bioflavanoid juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

HDI Clover Honey
Madu yang kaya akan kandungan mineral ini dapat mengaktifkan antioksidan primer dalam tubuh. Selain itu, Clover Honey juga dapat berfungsi sebagai sumber energi yang aman bagi penderita Diabetes.

HDI Royal Jelly
"Susu lebah" ini mempunyai peran untuk mempercepat proses regenerasi sel-sel organ tubuh yang mengalami kerusakan akibat radikal bebas. Produk ini juga sangat membantu pemulihan sel-sel baik dalam tubuh penderita kanker yang sedang menjalani proses kemoterapi serta meminimalkan efek negatif kemoterapi, seperti panas, mual, rambut rontok, dsb.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI