Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup, sehingga yang berperan dalam pengelolaannya bukan hanya dokter tetapi juga perawat, ahli gizi, penderita, bahkan keluarga penderita. Namun sebenarnya penyakit ini sifatnya sederhana dan tidak komplek serta dapat dirawat dengan baik.

Penyakit Diabetes Mellitus terjadi akibat sel-sel beta di kalenjar pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin yang memecah karbohidrat (glukosa) menjadi energi yang diperlukan tubuh. 

Ketidakmampuan tersebut disebabkan kerusakan sebagian kecil maupun sebagian besar sel beta pankreas akibat suatu penyakit atau sebab lain. Karena tubuh tidak dapat mengubah karbohidrat menjadi energi, maka tubuh memecah lemak untuk memperoleh energi sehingga lemak tubuh berkurang dan tubuh menjadi kurus.

Tanda dan Gejala

Penderita diabetes adalah orang yang mempunyai kadar gula atau glukosa diatas ambang normal pada darahnya (hyperglikemia). 

Kadar glukosa darah dapat diukur pada waktu berpuasa dan 2 jam sesudah berpuasa.
Kadar gula darah dikatakan normal apabila:
  • Kadar glukosa darah waktu berpuasa < 100 mg/dl
  • Kadar glukosa darah 2 jam sesudah berpuasa < 140 mg/dl
Gejala-gejala pasti penyakit DM (Diabetes Mellitus) antara lain Polidipsi (sering haus sehingga banyak minum), Polifagi (banyak makan, karena selalu lapar), serta Poliuri (sering kencing). Bahkan, di beberapa kasus seringkali air seni penderita dikerumuni semut. Gejala lainnya adalah penurunan berat badan yang sangat nyata. Gejala-gejala tidak pasti penyakit DM antara lain cepat lelah, mudah mengantuk, penglihatan kabur, kesemutan, hilang rasa di ujung-ujung jari, bisul kronis, infeksi kulit sukar sembuh, gatal-gatal, keputihan pada wanita atau disfungsi ereksi pada pria.

Pada bulan-bulan pertama, penderita biasanya belum menyadari penurunan berat badan tersebut karena merasa sehat dan program dietnya berhasil. Penderita baru melakukan check up atau memeriksa kesehatannya ke dokter setelah penyakitnya parah dan penurunan berat badan tidak terkontrol lagi.

Kelompok Beresiko

Angka kejadian penyakit DM 1,5 - 2,3% (tahun 1980) dengan prevelensi yang cenderung lebih tinggi pada masyarakat perkotaan, misalnya sampai dengan 12,8% (tahun 1983). Orang yang berisiko tinggi menderita DM antara lain: berusia lebih dari 45 tahun, berat badan melebihi 120% dari berat badan ideal, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, ada riwayat DM pada keluarga dan kehamilan dengan berat badan bayi yang lahir lebih dari 4000 gram.

Secara sederhana, kelompok yang berisiko terkena DM adalah sebagai berikut:
  • Penderita Obesitas
  • Berusia diatas 40 tahun
  • Mengalami Hipercholesterolaemia (kelebihan kolesterol)
  • Mengalami Hipertensi (darah tinggi)
  • Memiliki riwayat keluarga DM
  • Memiliki riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4 kg.
  • Dislipidaemia
  • Orang yang kurang berolahraga
Klasifikasi penyakit DM dibagi sebagai berikut:
  • DM tipe 1 disebabkan kekurangan insulin absolut
  • DM tipe 2 disebabkan kekurangan insulin relatif
  • DM Gestasionel disebabkan kehamilan
  • DM tipe lain biasanya disebabkan penyakit-penyakit pada kalenjar pankreas langsung maupun tidak langsung.

Penatalaksanaan Penderita DM

DM adalah adalah penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup, sehingga yang berperan dalam pengelolaannya bukan hanya dokter tetapi juga perawat, ahli gizi, penderita, bahkan keluarga penderita. Namun sebenarnya penyakit ini sifatnya sederhana dan tidak komplek serta dapat dirawat dengan baik.

Karena itu, agar hasil pengobatan tepat dan berhasil diperlukan standar minimal pengelolaan penyakit DM bagi penderita. Pengaturan diet makan dengan komposisi karbohidrat, lemak dan protein yang seimbang disesuaikan dengan kegiatan penderita DM menjadi kunci sukses menangani diabetes. Yang terpenting dalam diet DM adalah disiplin akan jadwal dan jumlah jenis makanan. Lebih optimal jika diikuti dengan berolahraga.

Olahraga yang dapat dilaksanakan satu sampai dua jam setelah selesai makan dengan porsi 3 kali seminggu. Jenis olahraga yang disarankan adalah lari, berenang, bersepeda dan dayung. Porsinya disesuaikan dengan kondisi penderita. Manfaat olahraga adalah menurunkan kadar gula darah, berat badan dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Produk HDI Untuk Diabetes Mellitus

Tubuh memerlukan insulin untuk mengubah gula dalam darah menjadi energi. Ketika jumlah insulin dalam tubuh menurun, kadar gula dalam darahpun meningkat. Untuk itu pankreas yang sehat adalah faktor utama yang memenuhi kebutuhan tubuh akan insulin.

Produk perlebahan HDI Dynamic Trio memiliki zat antioksidan yang dapat membantu memperbaiki sel pankreas yang rusak dan meningkatkan proses regenerasi sel. Sehingga sel-sel pankreas dapat memproduksi cukup insulin untuk menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah. HDI Bee Propolis yang memiliki kandungan polifenol dapat membantu meningkatkan produksi serta aktivitas sel-sel imun sehingga sistem kekebalan tubuh dapat terjaga secara alami.

HDI Aloe Propolis Cream, dapat membantu mengatasi luka gangren pada penderita diabetes dan mempercepat pembentukan atau regenerasi sel kulit baru. Propolisnya membantu mengurangi peradangan pada luka gangren dengan efektif.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI