SLE (Systemic Lupus Eritematosus)
Lupus - SLE (Systemic Lupus Eritematosus) adalah penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan kronis jangka panjang.
Seseorang dapat dikatakan menderita penyakit Lupus Erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. Kata Lupus berasal dari bahasa latin yang berarti serigala, untuk menggambarkan salah satu ciri paling menonjol dari penyakit itu, yaitu ruam di pipi sehingga penampilan penderitanya seperti serigala.
Dari segi bahasa Eritematosus artinya kemerahan, sedangkan Systemic berarti tersebar luas di berbagai organ tubuh. Meskipun demikian hanya sekitar 30% dari penderita Lupus benar-benar memiliki ruam "kupu-kupu" (butterfly rash) tersebut.
Pada setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda. Beratnya penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang menimbulkan kecacatan, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang muncul dan organ yang terkena.
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut SLE (Systemic Lupus Eritematosus), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai Penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan (Autoimmune disease).
Jenis-Jenis Lupus
Ada 4 jenis Lupus yang dikenal:Lupus Diskoid (kulit)
Pasien dengann Lupus Diskoid memiliki versi penyakit yang terbatas pada kulit dan ditandai dengan ruam yang muncul pada wajah, leher dan kulit kepala, tetapi tidak mempengaruhi organ internal.
Lupus Sistemik
Pada sekitar 10% pasien Lupus diskoid, penyakitnya berevolusi dan berkembang menjadi Lupus sistemik yang mempengaruhi organ internal seperti sendi, paru-paru, ginjal, darah dan jantung. Lupus jenis ini sering ditandai dengan periode suar (ketika penyakit ini aktif) dan periode remisi (ketika penyakit ini tidak aktif). Tidak ada cara untuk memperkirakan berapa lama suar akan berlangsung. Setelah suar awal, beberapa pasien Lupus sembuh dan tidak pernah mengalami suar lain, tetapi pada beberapa pasien lain suar datang dan pergi berulang kali selama bertahun-tahun.
Lupus karena pengaruh obat
Jenis Lupus ini disebabkan oleh reaksi terhadap obat resep tertentu dan menyebabkan gejala sangat mirip Lupus sistemik. Obat yang sering menimbulkan reaksi Lupus adalah obat hipertensi Hydralazine dan obat aritmia jantung Procainamide, obat TBC Isoniazid, obat jerawat Minocycline dan sekitar 400-an obat lain. Gejala penyakit Lupus mereda setelah pasien berhenti mengkonsumsi obat pemicunya.
Lupus Neonatal
Pada situasi yang jarang terjadi, bayi yang belum lahir dan bayi yang baru lahir dapat memiliki ruam kulit dan komplikasi lain pada pada hati dan darahnya karena serangan antibodi dari ibunya. Ruam yang muncul akan memudar dalam enam bulan pertama kehidupan anak.
Tanda-Tanda Gejala Lupus
Cara untuk mengenali penyakit Lupus yang paling dini adalah dengan mengenali gejala dan tanda yang menyertainya. Ada beberapa tanda yang kerap dijadikan acuan yaitu:- Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
- Gejala umumnya penderita sering merasa kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkann pada masa remisi (non aktif) menghilang.
- Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut Butterfly Rash. Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul dikulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik.
- Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit Lupus ini.
- Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.
Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka jika terjadi pada wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB dan stres. Penyakit ini justru kebanyakan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun, sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu diduga bahwa penyakit ini berhubungan dengan Hormon Estrogen.
Penyebab dan Faktor Resiko
Lupus masih merupakan penyakit misterius di kalangan medis. Kecuali Lupus yang di sebabkan reaksi obat, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui. Perdebatan bahkan masih berlangsung mengenai apakah Lupus adalah satu penyakit atau kombinasi dari beberapa penyakit yang berhubungan.Sekitar 90% penderita Lupus adalah perempuan, yang mengindikasikan bahwa penyakit ini mungkin terkait hormon-hormon perempuan. Menstruasi, menopause, dan melahirkan dapat memicu timbulnya Lupus. Sekitar 80% pasien Lupus mengembangkan penyakit ini di usia antara 15 - 45 tahun.
Diagnosis
Manifestasi Lupus dapat meniru penyakit autoimun lain, seperti Multiple Sclerosis dan Rheumatoid Arthritis (rematik), sehingga sulit untuk di diagnosis. Saat ini tidak ada tes tunggal yang dapat memastikan apakah seseorang terkena penyakit Lupus. Diagnosis dapat di lakukan melalui pemeriksaan komprehensif yang mempertimbangkan semua gejala dan riwayat penyakit.
American College of Rheumatology menetapkan "sebelas kriteria Lupus" untuk membantu dokter mendiagnosis Lupus. Empat atau lebih dari kriteria berikut harus hadir untuk diagnosis Lupus sistemik:
- Ruam Malar. Ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung.
- Ruam Kulit. Bercak merah yang menonjol.
- Photosensitivity. Ruam kulit akibat reaksi terhadap sinar matahari yang tidak biasa.
- Borok mulut atau hidung. Biasanya tanpa rasa sakit.
- Arthritis non-Erosif. Pada dua atau lebih sendi sehingga terasa bengkak atau lunak.
- Gangguan paru dan jantung. Peradangan pada selaput sekitar jantung (perikarditis) dan/atau paru-paru (pleuritis).
- Gangguan Neurologis. Kejang-kejang dan/atau psikosis.
- Gangguan Ginjal. Protein atau darah yang berlebihan dalam urin (proteinuria/hematuria).
- Gangguan Hematologi (darah). Anemia hemolitik, jumlah sel darah putih atau trombosit rendah.
- Gangguan Imunologi. Antibodi terhadap DNA rantai ganda. yaitu antibodi terhadap Sm atau antibodi terhadap Cardiolipin.
- Antinuclear antibody (ANA). hasil tes positif meskipun tidak memakai obat yang dikenal menyebabkan hal itu. Sekitar 90% dari pasien Lupus memiliki hasil tes ANA positif.
Mengurangi Gejala
Perawatan penyakit Lupus bertujuan untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Obat-obatan yang paling umum dipergunakan untuk Lupus adalah NSAID (obat anti inflamasi non steroid), obat antimalaria dan steroid. Obat-obatan tersebut dapat diberikan sendiri-sendiri atau dalam kombinasi. dalam kasus yang parah, obat penekan imun seperti cytoxan, azathioprine dan methotrexate mungkin digunakan.
Biasanya Odipus (orang yang hidup dengan Lupus) dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh yaitu dengan:
- Menghindari stres.
- Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari.
- Mengurangi beban kerja yang berlebihan.
- Menghindari pemakaian obat tertentu.
Odipus dapat memeriksakan diri pada dokter pemerhati penyakit ini. Dokter specialis penyakit dalam, kosultasi hemotologi, rheumatologi, ginjal, hipertensi, alergi, imunologi. Lupus dapat tertanggulangi, yaitu berobat secara teratur dan mengkonsumsi obat seumur hidup, sehingga harapannya agar odipus dapat hidup layaknya manusia normal.
Seperti penyakit lainnya, penderita Lupus pun mempunyai pantangan dalam menu dietnya, diantaranya adalah:
- Hindari mengkonsumsi tauge
- Hindari mengkonsumsi mengkudu
- Jika memasak, hindari makanan yang banyak mengandung MSG atau vetsin.
- Hindari atau kurangi makanan yang terlalu pedas.
- Hindari atau kurangi makanan yang terlalu asam.
Produk HDI Untuk Lupus
Aspek makanan sehat tidak bisa lepas dari peran suplemen kesehatan alami yang mencukupi kebutuhan mikronutrisi. Beberapa food suplement yang natural sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan, terlebih peranan produk perlebahan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Produk yang dianjurkan antara lain:
HDI Pollenergy 520
Manfaat HDI Pollenergy 520 adalah memberikan nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan tubuh yang membantu memperbaiki gangguan imunitas tubuh.
Sehari cukup 1 x 1 tablet pada pagi hari, sebaiknya sebelum makan.
HDI Bee Propolis
Propolis sangat bermanfaat untuk memperbaiki gangguan imunitas tubuh, terutama karena kandungan didalamnya terdapat Bioflavanoid dan CAPE (Caffeic Acid Phenethyl Ester) yang merupakan zat antioksidan yang sangat kuat untuk melawan radikal bebas dalam tubuh dan juga paparan alergi yang ada dalam tubuh.
Sehari dianjurkan mengkonsumsi 3 x 1 tablet.
HDI Royal Jelly Liquid
Manfaatnya adalah selain menormalkan gangguan imunitas, Royal Jelly juga berfungsi untuk proses regenerasi sel sehingga proses pemulihan dengan cepat dapat dicapai.
Sehari dikonsumsi 2 x 1 sendok takar pagi dan malam sebelum tidur.
HDI Clover Honey
Madu ini berfungsi selain menjaga kebugaran tubuh juga membantu dalam mempercepat proses pemulihan dari suatu penyakit.
Dapat dikonsumsi 3 x 1 sendok makan dilarutkan kedalam satu gelas air putih.
0 komentar :
Posting Komentar