Batu Empedu

Batu Empedu

Batu Empedu
Batu Empedu merupakan endapan yang dibentuk oleh tubuh yang mengalami penimbunan disepanjang sistem empedu, meliputi kantung dan saluran empedu.

Batu empedu dapat bervariasi ukurannya, dari sebesar butiran pasir hingga sebesar bola pingpong. Jumlahnya pun bisa mencapai ribuan. Bentuknya juga berbeda-beda, tergantung dari jenis kandungannya. Berdasarkan materi pembentuknya, batu empedu dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu batu kolesterol dan batu pigmen.

Istilah batu ginjal dirasa lebih populer dibandingkan dengan batu endapan dalam organ tubuh yang satu ini, karena jarang diderita meskipun Batu Empedu juga sangat menggangu kesehatan.

Berasal dari Kolesterol

Kantong empedu adalah organ tubuh yang berfungsi untuk membuang limbah tubuh tertentu, terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol, serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak, karenanya batu empedu berjenis batu kolesterol-lah yang sering terbentuk.

Penampakan batu kolesterol biasanya berwarna hijau, namun dapat juga putih atau kuning. Batu kolesterol dapat terbentuk jika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol. Selain itu dua faktor yang berperan dalam pembentukan batu kolesterol adalah seberapa baik kantung empedu kita berkontraksi untuk mengeluarkan empedu dan adanya protein dalam hati yang berperan untuk menghambat masuknya kolesterol ke dalam kantong empedu. Kenaikan hormon estrogen dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam empedu dan mengurangi kontraksinya. Sehingga mempermudah pembentukan batu empedu.

Jenis lainnya adalah batu pigmen, batu jenis ini berukuran lebih kecil, berwarna gelap dan terbuat dari bilirubin atau kalsium. Biasanya batu jenis ini dijumpai pada pasien-pasien berpenyakit sirosis (pengerasan organ hati), infeksi saluran empedu dan kelainan darah yang bersifat genetik (turunan).

Batu di kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu dan menyebabkan nyeri (kolik billier) atau peradangan kantung empedu (kolesistitis). Batu juga bisa berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi sakit kuning (jaundice) karena menyumbat alira empedu yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu juga bisa terjadi karena adanya tumor. Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi dibagian tubuh lainnya.

Dipercaya bahwa makanan rendah serat, tinggi kolesterol dan tinggi karbohidrat dapat berperan dalam pembentukan batu empedu. Faktor lain yang mungkin mempunyai peranan dalam pembentukan batu empedu adalah kehilangan berat badan yang drastis, kesulitan buang air besar, sedikit makan ikan dan kekurangan asam folat, kalsium serta vitamin.

Nyeri Setelah Makan Makanan Berlemak

Jika sudah berukuran lebih dari 8 mm, batu empedu akan menimbulkan gejala. Karena kantung empedu itu berkontraksi, maka batu yang ada di dalamnya akan terdorong keluar sehingga sangat dimungkinkan batu itu akan menyangkut di saluran empedu. Keluhan utamanya berupa nyeri yang sangat hebat di perut kanan atas. Dapat juga dirasakan nyeri pada punggung atau pada pundak kanan.

Serangan nyeri ini biasanya timbul setelah makan makanan yang berlemak dan sering terjadi pada malam hari. Gejala nyeri ini mirip dengan nyeri yang dirasakan jika seseorang menderita batu ginjal. Salah satu cara mengurangi nyeri ini adalah dengan meminum banyak air pada awal serangan. Cara lain adalah dengan mengkonsumsi magnesium diikuti dengan dengan meminum cairan yang pahit, seperti kopi. Cairan yang pahit menstimulasi laju aliran empedu. Penelitian menunjukkan rendahnya angka kejadian batu empedu pada peminum kopi.

Selain nyeri, terdapat beberapa gejala lainnya, seperti mual, muntah, kentut dan diare. Jika gejala tersebut disertai dengan demam (tidak terlalu tinggi), mata atau kulit menjadi kuning dan tinja berwarna kuning muda, maka sebaiknya kita langsung berkonsultasi ke dokter.

Cegah Sebelum Merembet

Pemeriksaan terbaik untuk melihat adanya batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan Kolesistografi (foto rontgen. Sebelumnya pasien diminta untuk menelan cairan kontras yang dapat terlihat pada foto). Pada pemeriksaan laboratorium darah, akan terlihat pola fungsi hati.

Metode pengobatan medis yang sering dilakukan adalah melarutkan batu empedu kolesterol dengan obat Ursodeoxycholic Acid. Selain itu batu di saluran empedu juga dapat diatasi dengan suatu teknik yang dinamakan Edoscopic Retrograde Sphinceterotomy (ERS) diikuti dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). ERCP juga berguna untuk memecah batu ginjal, namun tidak untuk batu empedu.

Jika pasien sudah mengalami gejala kesakitan, operasi pengangkatan kantung empedu merupakan tindakan yang kerap dilakukan oleh kalangan medis. Resiko pengangkatan itu, pada beberapa pasien (5-40%) setelah kantung empedunya diangkat, maka timbul gejala berupa perasaan tidak nyaman pada perut dan nyeri yang menetap pada perut kanan atas.

Batu empedu sebagian besar berasal dari kolesterol, maka dari itu sebaiknya kita mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti makanan berlemak, terutama yang mengandung lemak hewani.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI