Mendengkur

Mendengkur

mendengkur
OSA (Obstructive Sleep Apnea) adalah berhentinya aliran udara pernafasan selama sepuluh detik atau lebih pada saat tidur akibat jalan nafas yang tersumbat. Gangguan ini dapat terjadi sampai beberapa ratus kali dalam semalam. Jika terjadi setiap hari, hal tersebut dapat menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain kelainan sistem pembuluh darah jantung seperti tekanan darah tinggi, aritmia jantung, infark otot jantung, kegagalan jantung dan stroke.

Pada umumnya kita tidur selama enam hingga delapan jam per hari. Bisa dikatakan bahwa setengah hingga sepertiga hidup kita dipergunakan untuk tidur. Tidur memberi kesempatan tubuh untuk meregenerasi sel-sel yang rusak, merelaksasi syaraf dan menyembuhkan penyakit tubuh.

Jika tidur terganggu, badan kita menjadi lemas, sulit berkonsentrasi, refleks menurun dan kehilangan memori. Salah satu gangguan tidur yang kerap dianggap sepele adalah mendengkur, yakni suara getaran saat tidur ketika bernafas lantaran ada sumbatan pada sebagian saluran nafas atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga bagian tengah faring.

Masalah mendengkur, atau OSA (Obstructive Sleep Apnea) ini terjadi terutama bagi pria. Ngorok atau Mendengkur menjadi fenomena yang biasa, apalagi bagi mereka yang berusia 60 tahun keatas. Banyak faktor penyebab mendengkur, mulai dari hidung tersumbat, tonsil yang membesar hingga kista. Nah, yang lazim menyebabkan pria pertengahan mendengkur adalah membran tenggorokan yang mulai kendur dan melebar akibat faktor usia.

Mudah bagi kita memahami mengapa mendengkur berhubungan dengan usia. Sejalan dengan bertambahnya usia, sebagian kita mulai mengalami pengenduran otot-otot dan penumpukan lemak, termasuk ditenggorokan. Apabila otot-otot dan jaringan-jaringan berdaging dalam tenggorokan mengendur dan melebar sehingga menurun, maka hal ini akan menyumbat sebagian jalan nafas.

Tetapi masalah mendengkur, ternyata juga dialami banyak orang, tak terkecuali wanita dan anak-anak. Suara dengkur sangat menganggu ketenangan tidur orang lain. Bahkan, ada suami istri yang terpaksa pisah kamar lantaran salah satu pihak tidak sanggup mendengar pasangannya mendengkur sepanjang malam. Rumah tangga yang baru dibinapun bisa jadi terganggu keharmonisannya.

Dari Stroke Hingga Disfungsi Ereksi

Mendengkur dapat mengarah pada OSA, selain itu kualitas hidup penderitanya bisa menurun. Menurut studi yang ada, mendengkur dan OSA meningkatkan resiko Hipertensi dua hingga tiga kali, serta meningkatkan resiko Penyakit Jantung Koroner atau serangan jantung dua kali lipat. Pendengkur dan penderita OSA juga beresiko terserang Stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak ada gejala OSA dan mendengkur.

Masalah OSA ini sebenarnya dapat dikenali dari gejala-gejala yang muncul pada malam dan siang hari. Gejala pada malam hari, antara lain mendengkur dengan suara keras dan mengganggu, nafas terhenti di sela-sela mendengkur dan diakhiri dengan mendengus, rasa sesak dan tercekik yang membuat penderita terbangun, tidur tidak nyenyak lantaran sering terbangun dan berubah posisi.

Siang hari penderita biasanya merasa tidak segar saat bangun, sakit kepala saat pagi hari, nyeri tenggorokan saat bangun tidur, mengantuk berlebihan pada siang hari, kelelahan berkepanjangan, perubahan kepribadian, gangguan konsentrasi dan memori. Menurut beberapa sumber, perihal ini juga bisa memicu gangguan fungsi seksual.

Bukan "Lagu Wajib" Pria Paruh Baya

Mendengkur atau OSA umumnya terjadi pada orang dewasa, terutama pria usia paruh baya dan mereka yang mengalami Obesitas. Tetapi mendengkur juga bisa dialami wanita dan anak-anak. Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis THT & Bedah Kepala Leher Indonesia, Prof. dr. Bambang Hermani, sejumlah faktor resiko menentukan kecenderungan seseorang mengorok, antara lain ukuran leher yang panjang, konsumsi alkohol dan penyakit genetik spesifik. Pada anak-anak, OSA umumnya disebabkan pembesaran amandel. Hasil penelitian terkini menunjukkan, OSA juga disebabkan lokasi penyumbatan saluran nafas atas terjadi lebih dari satu titik.

Agar terhindar dari komplikasi penyakit yang membahayakan jiwa pasien, penyebab OSA harus diidentifikasi dan segera diatasi dengan terapi, baik bedah maupun non bedah, sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahan penyakit pasien, agar penderitanya bisa tidur nyenyak tanpa khawatir mengganggu teman tidur dan dapat beraktivitas secara normal.

Kiat Aman Hindari Dengkur

Saat ini, banyak dokter yang mengambil spesialisasi dalam mengatasi hal gangguan tidur dan pernafasan dapat membantu meringankan Anda pada hampir semua kasus mendengkur dan Sleep Apnea bagi mereka yang kasus mendengkurnya sudah berat.

Bagi Anda yang belum terlalu parah, mungkin bisa perlu mencoba saran-saran berikut ini:
  • Rampingkan dan bugarkan tubuh. Fakta membuktikan bahwa kasus mendengkur tiga kali lebih sering dialami oleh mereka yang berbadan gemuk. Karena kegemukan mempengaruhi besar kecilnya saluran nafas.
  • Hindari kebiasaan merokok. Asap rokok membuat jaringan-jaringan, baik yang ditenggorokan maupun hidung sehingga dapat menyebabkan iritasi dan bengkak. Pada akhirnya akan menyumbat aliran udara masuk.
  • Membersihkan lubang hidung. Layaknya filter udara pada kendaraan, hidung juga mempunyai peranan yang sama, yaitu sebagai saluran pernafasan utama. Karenanya membersihkan saluran itu secara teratur sangat dianjurkan dengan menggunakan cotton bud atau tangan yang steril.
  • Mengurangi kebiasaan tidur terlentang. Trik ampuh ini patut dicoba bagi Anda yang kerap tidur mendengkur. Tidur menyamping dan tengkurap relatif dapat mencegah lidah dan daging menggantung dari langit-langit mulut jatuh menutup jalan nafas sehingga udara yang masuk lebih bebas.
  • Menggunakan bantal. Para ahli menemukan fakta bahwa tidur tanpa bantal atau penyangga kepala akan memperparah frekuensi mendengkur. Dianjurkan bagi pendengkur untuk menggunakan setidaknya bantal tipis untuk menyangga kepala.
Urusan mendengkur memang terkesan sederhana, tetapi dengan memperhatikan efek negatifnya, kita mesti berpikir ulang untuk tetap menyepelekannya. Kepedulian itu juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap partner ranjang kita.

Produk HDI Untuk Penderita OSA

HDI Clover Honey
Khasiat madu memang sudah tidak diragukan lagi, termasuk untuk mengurangi gangguan mendengkur yang disebabkan karena terhambatnya aliran udara yang disebabkan banyaknya mukus atau lendir yang ada disaluran pernafasan. Hipokrates, bapak kedokteran Yunani kuno, membuktikan bahwa madu dapat membersihkan lendir, bahkan nanah. Sebuah contoh, madu juga sering digunakan oleh para penyanyi opera untuk membantu mengoptimalkan pernafasan mereka saat menyanyi. Madu pilihan HDI Clover Honey dapat dicampur dengan minuman lain sebelum Anda tidur untuk memberikan kelegaan pada saluran pernafasan Anda.

HDI Royal Jelly (Liquid dan Tablet)
Mendengkur sangat mempengaruhi kualitas tidur. Tidur jadi tidak nyenyak dan saat terbangun, badan justru terasa lelah dan lemas. Untuk meminimalkan efek itu, Anda bisa mengkonsumsi HDI Royal Jelly, baik yang berbentuk liquid maupun yang berbentuk tablet. HDI Royal Jelly mengandung vitamin B kompleks, seperti B1, B2, B6, B12, biotin, asam folat dan inositol. Selain itu juga kaya kandungan vitamin B5 atau Asam Pantotenat, yang dikenal akan khasiatnya untuk mengurangi tingkat stress. HDI Royal Jelly dianjurkan dikonsumsi sebelum tidur malam sehingga berperan optimal membantu ketenangan tidur Anda.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI