Pneumonia
Pneumonia adalah radang pada jaringan paru-paru bernama pulmonary alveolus (alveoli). Alveoli bertugas menyerap oksigen, namun peradangan tersebut membuatnya berisi cairan. Itulah sebabnya mengapa Pneumonia juga dikenal dengan nama paru-paru basah atau radang paru-paru.
Pneumonia kerap disepelekan, padahal di Indonesia Pneumonia merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah kardiovaskular dan tuberkulosis. Bahkan menurut data tahun 2008, Pneumonia adalah penyebab kematian balita nomor 1, melebihi jumlah kematian yang disebabkan oleh malaria, campak, atau AIDS.
Pneumonia sebenarnya tergolong penyakit umum, diduga menyerang 1 dari 100 orang setiap tahunnya. Tingkat keseriusan penyakit ini tergantung pada penyebab peradangannya, didukung dengan kondisi kesehatan orang yang bersangkutan. Penyakit kronis, konsumsi alkohol, dan usia lanjut dapat memperparah peradangan tersebut.
Pneumonia disebabkan oleh infeksi
Darimana datangnya peradangan itu? Ditengarai ada 50 penyebabnya, baik oleh infeksi - oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit - maupun iritasi kimiawi atau fisik akibat penyakit lain atau terlalu banyak minum alkohol. Peradangan-peradangann tersebut berkisar dari yang ringan hingga yang dapat mengancam nyawa.Secara umum, Pneumonia dapat dikategorikan menjadi empat jenis:
- Pneumonia akibat lingkungan. Karena penyakit ini tersebar dalam satu komunitas yang luas, jenis ini umumnya disebabkan oleh bakteri pneumococci, bakteri mycoplasma, atau virus influenza.
- Pneumonia rumah sakit. Sesuai namanya, biasanya diperoleh di rumah sakit. Jenis ini memiliki jumlah penyebab potensial yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan Pneumonia yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
- Pneumonia aspirasi yang diakibatkan bakteri yang terhirup oleh paru-paru. Biasanya bermula dari isi lambung masuk ke dalam paru-paru setelah seseorang muntah. Penyebab lainnya berhubungan dengan gangguan saat menelan makanan.
- Pneumonia karena organisme oportunitis. Umumnya menyerang seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Organisme oportunitis itu tidak akan merugikan mereka yang memiliki badan sehat, namun akan sangat berbahaya bagi penderita AIDS, Anemia sikle cell, dan kondisi lain yang berhubungan dengan ganguan sistem imun tubuh. Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem tubuh manusia, misalnya kortikosteroid atau kemoterapi, juga berkontribusi meningkatkan risiko infeksi oportunitis ini.
Tips Atasi Pneumonia
- Tetap berkonsultasi dengan dokter dan patuhi aturan konsumsi obat-obat. Anda sebaiknya tetap melakukan pemeriksaan rutin hingga seluruh gejalanya hilang total karena risiko terkena infeksi sekunder sangat besar bagi penderita Pneumonia. Akan lebih baik bila Anda menjalani rontgen dada sekali lagi.
- Beristirahat dengan cukup. Karena sistem imunitas Anda telah bertarung cukup lama dengan serangan infeksi ini, tubuh Anda pasti membutuhkan istirahat yang cukup dalam proses penyembuhan. Jangan paksakan untuk bangkit dari tempat tidur walaupun Anda merasa sudah membaik. Antibiotik yang Anda kkonsumsi pun bisa jadi membuat Anda merasa mengantuk. Pastikan Anda juga beristirahat di siang hari sebagai tambahan untuk tidur minimal delapan jam di malam hari.
- Menghirup udara bersih. Salah satu masalah dalam Pneumonia adalah paru-paru yang teriritasi. Menghirup udara yang terpolusi hanya akan memperburuk keadaan Anda, bahkan mampu meningkatkan frekuensi dan intensitas batuk Anda. Karena itu, hindarilah berada di area terpolusi, demikian pula dengan ruangan merokok. Bila memungkinkan, pasanglah penyaring udara dirumah Anda. Bila memang harus berada di udara terbuka, gunakanlah masker. Masker ini akan membantu melindungi paru-paru Anda.
- Berada di ruang yang lembab. Kebanyakan orang akan menghindari udara lembab sebisa mungkin. Tetapi, udara lembab itu baik untuk mereka yang sedang menjalani proses penyembuhan dari Pneumonia. Anda bisa menggunakan humidifier pengatur kelembaban udara, bila memungkinkan dan dibutuhkan. Mandilah dengan air hangat. Udara yang lembab karena suhu air mandi, akan membantu menyejukan paru-paru sekaligus mengurangi batuk Anda.
- Gunakan obat batuk berjenis expectorant, bukan yang suppresant. Obat batuk berjenis suppresant bersifat menekan batuk dan hanya akan membuat sakit lebih lama karena batuk Anda ditahan, sementara para penderita Pneumonia harus mengeluarkan dahak yang akan membawa kuman-kuman dari paru-parunya.
- Kurangi kontak dengan orang lain yang sedang sakit. Seperti yang dituliskan diatas, penderita Pneumonia sangat riskan untuk mengalami infeksi sekunder. Karena itu, sebaiknya Anda menghindari berada di sekitar orang yang sedang sakit, terutama bila mereka terkena infeksi saluran pernafasan, walaupun hanya pilek ringan. Kontak dengan orang yang sakit hanya akan menambah durasi penyembuhan yang Anda butuhkan, bahkan bisa memicu komplikasi.
- HDI Bee Propolis memiliki sifat antibiotik, antiviral, sekaligus antifungal alami tanpa efek samping.
- HDI Bee Propolis mengandung zat CAPE (Caffeic Acid Phenetyl Ester). CAPE adalah zat yang mengandung senyawa yang bersifat anti peradangan.
0 komentar :
Posting Komentar