Kesehatan Organ Reproduksi

Kesehatan Organ Reproduksi

Organ Reproduksi
Menjaga kondisi tubuh sepertinya merupakan hal yang biasa kita lakukan. Namun, ada bagian tubuh yang kesehatannya jarang kita perhatikan. Bagian tubuh itu adalah organ reproduksi. Tidak menyangkut alat vital saja, yang dimaksud dengan organ reproduksi juga mencakup semua organ genital, termasuk saluran kencing, saluran sperma dan sel telur, serta "pernak-perik" nya.

Organ reproduksi memang kurang diperhatikan, sebab dalam budaya kita, orang merasa kurang nyaman membicarakan tubuh bagian bawah itu. Padahal organ tersebut tetap membutuhkan perhatian, terutama faktor kesehatan dan kebersihannya.

Hanya Anda dan pasangan Anda yang peduli karena disitulah faktor kesehatan dan keindahan berpadu dengan intimasi. Tak dipungkiri, hubungan suami istri ditentukan dari kepedulian kita terhadap hal yang satu ini.

Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi pada wanita memang jauh lebih "rumit" dan rentan akan penyakit. Hal itu disebabkan karena secara anatomis, letak organ reproduksi wanita berada di dalam tubuh sehingga sulit terjangkau untuk dibersihkan.

Membersihkan Daerah Kewanitaan.

Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Untuk menjaga kebersihan vaginam yang perlu kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva (bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap buang air kecil, buang air besar, dan ketika mandi.
Yang terpenting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. Bagian dalam vagina biasanya mampu menjaga kebersihannya sendiri.

Hindari terlalu sering menggunakan sabun antiseptik yang keras atau cairan pewangi untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan. Terlalu sering membasuh vagina dengan cairan kimia (douching) dan penggunaan pengharum justru akan merusak keseimbangan organisme sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina (vaginitis).

Menjaga kebersihan pada masa Menstruasi

Untuk menampung darah menstruasi, wanita menggunakan pembalut. Pembalut itu perlu diganti sekitar empat sampai lima kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan mencegah masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina.

Memilih Pakaian Dalam

Yang perlu diperhatikan dalam memilih pakaian dalam adalah bahan yang digunakan sebaiknya terbuah dari bahan katun sehingga dapat menyerap keringat dan membiarkan kulit bernafas. Selain itu, hindari menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat karena selain gerah, juga menyebabkan peredaran darah tidak lancar.

Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali setelah mandi; terutama bagi wanita aktif dan mudah berkeringat. Anda juga bisa menggunakan panty liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam.

Periksa Secara Rutin

Ada baiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis organ genital secara teratur (setidaknya dua tahun sekali) untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker pada organ reproduksi. Ada dua kanker yang kerap menyerang organ reproduksi wanita, yaitu kanker indung telur dan kanker leher rahim.

Diduga kuat penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV) yang disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Kanker leher rahim bisa muncul karena hubungan seksual di bawah 20 tahun, berganti-ganti pasangan, dan tidak merawat kebersihan alat kelamin.

Dokter biasanya melakukan tindakan pap smear untuk mendeteksi adanya kanker tersebut. Saat ini pap smear dianggap sebagai metode paling efektif dalam mendeteksi kanker leher rahim, dengan tingkat akurasi sampai 90-95%.

Organ Reproduksi Pria

Sekarang, kita mengupas perihal menjaga kesehatan organ reproduksi pria. Tidak hanya sebatas kesehatan penis, namun juga meliputi perawatan testis.

Dibanding vagina, penis cenderung lebih "kuat" terhadap infeksi dan iritasi karena sebagian besar penis dilindungi kulit yang cukup tebal. Pada umumnya, perawatan kesehatan organ reproduksi pria sama dengan organ reproduksi wanita, yaitu diawali dengan menjaga kebersihan secara umum.

Untuk menjaga kebersihan alat kelamin kita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, selalu cuci tangan sebelum dan sesudah buang air kecil. Hal itu untuk menghindari penis dari kotoran yang berasal dari tangan, sekaligus agar tangan kembali steril setelah memegang penis. Kedua jangan malas untuk selalu membersihkan daerah sekitar penis setiap kali mandi.

Seputar kemaluan pria rentan terhadap jamur, terutama daerah lipatan paha bawah kantong kemih. Karenanya, selalu jaga kebersihan daerah-daerah tersebut. Ketiga, secara berkala, cukurlah bulu kemaluan agar rapi dan tidak menyebabkan kelembaban. Daerah yang lembab seringkali menjadi tempat subur bagi jamur.

Pentingnya Celana Dalam

Celana dalam berfungsi menjaga penis dan kantong kemih (scrotum) dari goncangan, selain agar nyaman. Sebaiknya, kenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun karena bahan ini menyerap keringat sehingga tidak membuat kepanasan dan lembab.

Hindari memakai celana dalam yang terlalu ketat, karena selain membuat peredaran darah tidak lancar juga akan membuat penis dan testis kepanasan. Panas berlebihan yang disebabkan oleh suhu udara, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma dalam membuahi sel telur.

Memeriksa Testis

Pemeriksaan testis atau buah zakar dapat dilakukan sendiri untuk memastikan agar tidak terdapat benjolan atau gumpalan yang mungkin merupakan tanda-tanda awal kanker testis. Menurut beberapa sumber, kanker testis merupakan kanker yang sering terjadi pada pria berusia 25-30 tahun karena pada masa itu, kaum pria masuk dalam tahap puncak kematangan seksual.

Kanker tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena itu, amat penting untuk mendeteksinya sejak dini sehingga dapat diobati sebelum semakin parah.

Pemeriksaan testis dilakukan dengan cara:
  • Kenalilah bentuk, ukuran, dan berat masing-masing testis. Dengan menggunakan kedua belah tangan, raba masing-masing testis.
  • Waspadai adanya benjolan kecil dibawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Benjolan ini mungkin sebesar butiran beras atau kacang. Bila ada pembengkakan atau benjolan, segera periksakan diri ke dokter. 
  • Lakukan pemeriksaan yang sama secara teratur. Bila pada testis ada benjolan atau pembengkakan, tidak serta merta itu berarti kanker. Untuk memastikannya, tentu kita harus segera periksa ke dokter. Apabila dideteksi dan diobati sejak dini, kanker testis biasanya dapat disembuhkan secara total.
Kaum Adam juga harus segera memeriksakan diri ke dokter bila menemui atau mengalami hal-hal sebagai berikut: Terdapat luka, lecet, atau ruam, atau kutil di daerah testis; terasa gatal terus-menerus; dan saluran kencing mengeluarkan cairan yang tidak biasa.
Gejala tersebut merupakan indikasi bahwa organ kelamin sedang terkena penyakit.

Kesehatan organ reproduksi sangat mempengaruhi kesuburan. Nah, jangan tunggu sampai ada penyakit di dalam organ-organ reproduksi Anda. Rawat dan jagalah kebersihannya.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI