Prospek Via Media Sosial
Pertemuan langsung masih menjadi kesempatan terpenting bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan dan keputusan baik dari orang yang sedang kita prospek. Namun semuanya bisa bermula dengan membuat dan memanfaatkan media sosial dengan baik. Itu bisa memudahkan usaha kita.
Prospek adalah orang yang memiliki kemampuan untuk membeli, dan yang telah menunjukkan rasa tertarik pada suatu produk atau jasa yang kita tawarkan. Prospecting adalah langkah awal dalam proses penjualan dan pendistribusian suatu produk atau jasa.
Berbagi Konten yang Mewakili Pemirsa Kita
Saat mulai menggunakan media sosial untuk memasarkan produk atau jaringan kita, sering kali kita bingung apa yang ingin kita publikasikan. Santai sebentar, kita cari solusinya.Pertama-tama, kita perlu tahu bahwa ketika seseorang berteman dengan kita di media sosial, mereka mungkin hanya ingin berteman. Memberi konten pemasaran terus menerus sangatlah berisiko.
Berlama-lamalah di "Home" media sosial kita, Facebook atau Twitter. Perhatikan apa yang muncul di sana: perasaan atau kegelisahan teman-teman Anda, sesuatu yang mereka sukai, topik yang membuat mereka tertarik, dan sebagainya. Dari sana, kita akan mendapatkan inspirasi.
Tidak perlu mengakomodir semua hal yang kita temui, tetapi tentukan sesuatu yang mayoritas. Cek trending topik? Buatlah konten berupa status, foto, video, atau apapun mengenai sesuatu yang mayoritas itu.
Tanyakan Sesuatu Kepada Pemirsa Kita
Jangan lupa sediakan tempat untuk pemirsa kita di setiap apa yang kita publikasikan di media sosial. Tanyakanlah apa-apa yang sekiranya mampu dijawab dengan mudah.Misal, "Dari 3 kemasan Propoelix dibawah ini, Anda lebih suka yang mana?"
Pemirsa kita bisa menjawab begini, "Nomor 1" atau "Nomor 3" atau, syukur-syukur, "Nomor 2 karena sangat ergonomis dan pas di kantong.
Dengan melakukan hal tersebut, kita telah memberi tempat kepada pemirsa kita untuk terlibat lebih jauh dengan kita. Lebih jauh lagi, dengan apa yang sedang kita jual. Hindari konten-konten yang tidak komunikatif, selalu mengenai diri kita dan apa yang sedang kita kerjakan.
Tidak lain, itu karena tidak ada yang mau berteman dengan pebisnis yang melakukan hard selling dan beriklan secara membabi-buta!
Jadilah Kamus dan Terbiasa Mendengarkan
Anggaplah, karena kita telah melakukan dua hal yang telah kita sebut sebelumnya, pemirsa kita di media sosial sudah mulai menaruh hormat kepada kita. Selain itu, jumlah follower dan like kita pun bertambah. Saat itulah, kita harus telah siap dengan penjelasan yang detail, jangan meminta orang menunggu.Satu hal lagi, terbiasalah mendengarkan. Bila pada titik tertentu, bisnis kita tidak berjalan dengan mulus dan komunikasi kita dengan pemirsa media sosial kita memburuk, kita harus bisa mendengar semuanya. Berilah respon yang cepat dan menyenangkan, sekaligus meyakinkan semua orang.
Bukankah bisnis, baik via media sosial maupun secara langsung, adalah tentang interaksi? Jadi, kapan kita makan malam bersama?
0 komentar :
Posting Komentar