Typhus Abdominalis

Typhus Abdominalis

Typhus Abdominalis
Tipus (Typhus Abdominalis) atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, sejenis bakteri berbentuk batang (basilus) yang hanya menyerang manusia. Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini kerap menjangkit di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, karena tingkat kualitas kebersihan yang rendah.

Tipus merupakan suatu penyakit infeksi akut yang menyerang usus halus, terutama bagian yang bernama plague peyeri. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan orang tua, laki-laki maupun wanita. Sialnya, penyakit ini dapat terjadi berulang kali. Bahkan, dapat dikatakan bahwa seseorang yang pernah terkena tipus akan mudah terkena lagi di masa yang akan datang.

Teliti Kenali Gejala

Kerap kali, kasus tipus tumpang tindih dengan kasus demam berdarah. Hal itu disebabkan karena gejala antara kedua penyakit tersebut hampir serupa, yaitu diawali dengan demam tinggi dan efek analgesik. Karenanya, diperlukan ketelitian yang tinggi untuk mengenali gejalanya.

Gejala klinis tipus pada anak-anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Masa inkubasi bakteri rata-rata 10-20 hari. Namun, bisa juga hanya 4 hari. Bisa sangat singkat jika terinfeksinya melalui kuman yang masuk melalui makanan. Selama masa inkubasi, akan ditemukan gejala- gejala yang mungkin mirip dengan penyakit lain, seperti badan pegal-pegal, lesu, nyeri kepala, pusing, dan tidak bersemangat.

Gejala klinis yang ditemukan setelah masa inkubasi lewat adalah demam tinggi, terutama pada malam hari. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam ini dapat terus menerus, bisa sampai tiga mingguan.

Selain panas tinggi, juga tercium bau mulut yang tidak sedap, bibir kering, dan pecah-pecah. Lidah terliputi dengan selaput putih kotor. Sering ditemukan perut kembung dan konstipasi alias tidak buang air besar selama beberapa hari. Atau sebaliknya, tipus juga dapat menyebabkan diare parah yang disertai dengan berak darah akibat luka pada usus.

Bila sudah parah, penyakit ini dapat menimbulkan akibat fatal, seperti terjadinya perdarahan usus atau bahkan sobeknya usus. Selain itu, akibat fatal lainnya adalah komplikasi yang merembet hingga sistem peredaran darah, gangguan paru, ginjal, hepar, dan sistem kesadaran.

Penyakit Menular

Tipus digolongkan sebagai penyakit yang sangat menular karena sangat mudah bakteri Salmonella terbawa pada berbagai macam media, seperti sentuhan kulit, makanan, dan melalui perantaraan lalat atau serangga lain.

Setiap orang yang terinfeksi kuman Salmonella, akan mengekskresikan kuman tersebut bersama dengan feses dan air seni selama beberapa waktu tertentu atau sekitar tiga bulan. Jika hal ini terjadi terus menerus setelah lebih tiga bulan maka yang bersangkutan dikatakan sebagai carrier. Orang yang menjadi carrier ini merupakan sumber penularan penyakit tipus kepada orang lain. Kuman tipus bisa tinggal pada carrier tadi hingga lebih dari 1 tahun!

Perawatan dan pengobatan

Penderita tipus perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi supaya tidak menular. Biasanya, dokter akan mewajibkan penderita untuk bed rest, istirahat di tempat tidur untuk waktu minimal 7 hari. Istirahat total ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya komplikasi di usus dan mempercepat penyebuhan luka pada usus. Selama itu, dokter akan memberikan antibiotika dan jika dibutuhkan, pasien akan diinfus agar tidak kekurangan cairan tubuh.

Penderita tipus haruslah mengatur pola dan jenis makanan. Selama masih sakit, makanan yang dikonsumsi adalah makanan lunak. Hindari makanan pedas, asam, terlalu manis, terlalu asin, dan jenis makanan yang berefek panas.

Selama proses perawatan dan pengobatan, pemberian suplemen kesehatan yang tepat sangat dianjurkan. Madu adalah salah satu makanan tambahan yang sangat dianjurkan. Kandungan enzim dan sifat antibakterinya sangat membantu proses kesembuhan.

Perlukah mendapat vaksinasi tifoid?
Pemberian vaksinasi untuk mencegah penyakit tifus hanya dapat memberikan perlindungan sebesar 70% selama beberapa tahun. Terdapat dua metode pemberian vaksin tifus, yaitu secara oral (ditelan) dan injeksi (suntik), namun yang boleh diberikan pada anak usia 5 tahun hanyalah yang jenis suntik.

Lingkungan Sehat, Air Bersih

Usaha pencegahan penyakit tipus ini dibagi dalam dua upaya, yaitu terhadap lingkungan hidup dan manusianya sendiri. Penyediaan sarana air minum yang memenuhi syarat, pembuatan jamban yang higienis, pemberantasan lalat dan pengawasan terhadap rumah makan dan penjual makanan adalah beberapa hal yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Air minum yang sehat dan bersih menjadi sangat vital saat ini. tipus menjadi salah satu "penyakit favorit" pada suatu daerah yang tidak mempunyai sumber air minum yang bersih dan sehat. Lewat air, bakteri Salmonella sangat mudah ditularkan, apalagi jika air itu terminum.

Upaya pencegahan dapat dimulai dari memperoleh sumber air minum yang layak minum. Saat ini, sudahlah lazim para keluarga menggunakan instalasi pemurnian air untuk memperoleh air yang bersih dan bebas bakteri, seperti misalnya HDI PURE FTEC-1.

Sedangkan terhadap faktor manusia dilakukan upaya imunisasi untuk memberikan kekebalan tubuh. Dan yang tidak dilupakan adalah faktor pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Bila masyarakat memahami bahaya penyakit ini, maka masyarakat akan berusaha untuk menjaga dirinya dan lingkungannya agar selalu bersih dan sehat.

Pemulihan Kondisi Paska Tipus

Pemulihan kondisi tubuh pasca penyakit tipus memang terbilang cukup lama, dapat berkisar antara 1-3 bulan sebelum kondisi tubuh dapat kembali normal. Oleh sebab itu, akan lebih baik apabila sementara ini Anda dapat memperbanyak waktu istirahat dan mengonsumsi nutrisi yang adekuat.

Jika Anda merasa bahwa nutrisi yang Anda peroleh dari makanan sehari-hari kurang, maka sangat bijaksana Anda mengonsumsi suplemen kesehatan secara teratur. Suplemen tersebut memberikan mikronutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama pada fase pemulihan kondisi.

Dan, tak lupa, hindari terlebih dahulu makanan yang pedas, asam, dan beraroma tajam. Masaklah makanan secara matang, jauhkan dahulu mengonsumsi makanan mentah seperti Shusi dan lalapan sayuran mentah.

Produk HDI Untuk Penyakit Tipus

HDI Clover Honey
Clover Honey adalah sejenis madu yang sebagian besar terdiri dari fruktosa (38.5%) dan glukosa (31%). Selain karbohidrat, madu juga mengandung protein, asam amino, enzim, vitamin, dan mineral. Madu kaya akan kandungan antioksidan seperti vitamin C, flavanonoid, alkaloid, dan kaya akan kandungan enzim.

Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Fosfor, dan Sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.

Madu juga mengandung zat antibiotik dan antibakteri. Madu mengandung zat anti-biotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu.
  1. Kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri.
  2. Tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri mati.
  3. Adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen.
  4. Adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.
Sifat madu yang menyerap cairan (higroscopic) juga mampu mempercepat kesembuhan luka, baik luka di luar maupun dalam tubuh.

HDI Bee Propolis
Berbeda dari antibiotik sintetis yang justru kerap menyebabkan bakteri menjadi kebal dan menurunkan sistem imunitas tubuh, HDI Bee Propolis bekerja dengan menstimulasi sistem imunitas tubuh secara alami. HDI Bee Propolis mengandung berbagai jenis vitamin, asam amino, mineral, serta bioflavonoid yang berfungsi sebagai antibiotik dan antioksidan. Kandungan flavonoid dalam High-Desert Bee Propolis membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular dan melindungi tubuh dari berbagai serangan virus maupun bakteri.

HDI FTEC-1: Untuk Air yang Sehat dan Bersih
Dengan ukuran pori-pori sebesar 0,1 mikron, HDI FTEC dapat menyaring bakteri Salmonella, penyebab tifus. Bakteri yang tersaring itu mengendap di filter tapi tidak akan masuk.

Bakteri tersebut juga dapat terurai dengan adanya karbon aktif atau koral aktif dalam FTEC.
Dengan teknologi Filartech™, FTEC-1 mampu menyediakan air yang bersih dan sehat bagi Anda sekeluarga.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


   2 komentar :
  1. Admin... saya minta izin untuk menggunakan artikel ini beberapa atau semuanya untuk kami gunakan Jualan Produk HDI kami..

    BalasHapus

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI