Membuat Otak Lebih Sehat

Otak sebagai bagian terpenting dari tubuh yang berfungsi menerima, menerjemahkan, sekaligus membimbing tubuh untuk merespons segala informasi dari panca indera manusia. Fungsi vital lainnya seperti bernafas, memonitor tekanan darah, hingga pelepasan hormon juga membutuhkan kinerja otak.

Tetapi seperti bagian tubuh lainnya, otak juga mengalami proses penuaan. Sehingga semakin bertambah usia seseorang, maka menurun pula kemampuan otaknya. Lalu bagaimana agar manusia dapat mempertahankan kemampuan otaknya agar tetap optimal?

Karena banyak sekali gangguan dan penyakit saat ini yang dapat berefek buruk bagi kesehatan otak sekaligus juga memengaruhi kemampuan otak. Berikut beberapa caranya:

Mencukupi Asupan Nutrisi Otak

Melindungi otak dari kerusakan yang akibat radikal bebas dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan.

Termasuk kebutuhan asam omega-3 yang bisa didapat dari ikan salmon dan sarden. Zat tersebut sangat penting dalam mengurangi level tekanan darah dan kolesterol, meminimalkan peradangan pada otak, serta tetap dapat menjaga optimalisasi otak.

Dibutuhkan pula peran asam folat, vitamin B6, dan B12 yang dapat mengurangi level homosistein. Zat terakhir ini sering dituding bertanggung jawab terhadap meningkatnya risiko terkena demensia. Maka, konsumsilah sayuran berdaun hijau, sereal, dan biji-bijian.

Olahraga Teratur

Melakukan olahraga dengan rutin dapat memperbaiki kinerja pembuluh darah kecil yang mengantarkan darah kaya oksigen menuju otak. Pertumbuhan sel baru dan konektivitas antar saraf dalam otak juga menjadi lebih optimal jika rajin berolahraga.

Selain itu, olahraga mempunyai manfaat yang baik untuk mengurangi tekanan darah, mengurangi kolesterol jahat, melawan diabetes, dan tekanan stres. Semua manfaat tersebut akan membantu kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

Tidak Merokok

Kebiasaan merokok dapat membuat bagian korteks di otak kian menipis. Korteks berperan penting karena merupakan tempat dimana otak melakukan aktivitas berpikir yang terkait dengan ingatan, bahasa, dan persepsi.

Rokok juga bertanggung jawab terhadap munculnya beberapa penyakit yang terkait dengan otak, seperti stroke, pembengkakan pembuluh darah di otak, dan demensia.

Menjaga Kelosterol, Tekanan Darah dan Gula Darah

Tingkat kolesterol yang tinggi dan dikombinasikan dengan tekanan darah tinggi dan gula darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan risiko seseorang terkena Alzheimer, pembengkakan pembuluh darah otak, dan stroke. Tingginya kolesterol buruk juga akan membuat seseorang menjadi mudah terserang demensia.

Timbunan kolesterol buruk juga akan memicu terbentuknya plak di dalam pembuluh darah arteri sehingga suplai oksigen ke otak berkurang. Kondisi ini dapat mempercepat sel otak mengalami kematian. Serangan stroke akibat komplikasi lainnya akan mengganggu kemampuan bicara, melihat, atau bergerak tergantung bagian otak mana yang diserang.

Melindungi Kepala Ketika Beraktivitas

Melindungi kepala selama beraktivitas ditempat berisiko, seperti mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor untuk menghindari cedera kepala jika terjatuh atau terjadi kecelakaan. Memakai sabuk pengaman atau alat-alat keselamatan lainnya untuk meminimalkan segala risiko yang mungkin terjadi.

Perlu diketahui bahwa jika terjadi cedera kepala yang serius disaat muda dapat meningkatkan risiko kerusakan kemampuan kognitif seseorang ketika tua. Cedera kepala juga dapat meningkatkan seseorang terkena epilepsi.

Pada dasarnya tubuh kita secara alami telah dibekali perlindungan pada kepala dengan adanya tulang tengkorak yang keras, jaringan berupa selaput kokoh yang disebut meninges, hingga bantalan berupa cairan dalam meninges.

Meski demikian, otak tetap bisa mengalami kerusakan, berisiko terkena penyakit, bahkan penurunan fungsi. Oleh sebab itu, jagalah otak sebaik mungkin agar kualitas hidup kita tetap maksimal.

DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI