Gigi Susu
Gigi susu adalah sekumpulan gigi pertama yang tumbuh. Yaitu 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah (masing-masing 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 4 geraham) semuanya ada 20. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 32 gigi dewasa permanen.
Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5 – 8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke anak. Anak laki-laki umumnya lebih lambat mengembangkan gigi susu dibandingkan anak perempuan.
Gigi susu terakhir biasanya muncul di usia 2-3 tahun. Pada usia 6 – 12 tahun, gigi susu akan copot satu demi satu untuk diganti gigi permanen. Pada usia 13, seorang anak biasanya tidak memiliki gigi susu yang tersisa, dan sudah memiliki 28 dari 32 gigi dewasa permanen di mulutnya. Gigi permanen terakhir biasanya adalah gigi geraham ketiga atau geraham bungsu, yang muncul dari usia remaja akhir sampai usia pertengahan dua puluhan.
Sebagai orangtua, kita kerap menyepelekan kondisi gigi susu pada anak kita karena mengandaikan gigi tersebut akan berganti dengan gigi yang permanen. Tapi, menurut para ahli, kondisi kesehatan gigi susu akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kondisi gigi permanen anak.
Pentingkah Gigi Susu?
Gigi susu memiliki bentuk lebih cembung, struktur email yang lebih tipis, dan daya tahan terhadap iritasi yang lebih lemah. Gigi susu juga cenderung lebih renggang, dibanding gigi permanen. Dengan kondisi ini, gigi susu lebih mudah menangkap kotoran. Karena itu gigi susu harus dalam keadaan bersih.
Kebersihan makin penting, karena anak masih mengonsumsi susu. Susu yang diminum terlebih bila sambil tidur, akan merendam gigi anak. Susu akan menyebabkan suasana mulut menjadi lebih asam, dan cocok untuk pertumbuh bakteri.
Akibatnya gigi menjadi lebih mudah karies dan berlubang. Gigi susu memang belum permanen. Selain itu, fungsinya pun belum sepenuh gigi permanen. Tetapi, layaknya gigi permanen, gigi susu tetap mempunyai fungsi yang tak jauh beda, yaitu:
Fungsi Pengunyah (Mastikasi)Walau anak bayi masih minum ASI dan makan makanan yang lembek, mereka tetap membutuhkan gigi untuk mencerna makanan. Selain itu, gigi susu juga menjadi semacam pola pada rahang untuk bertumbuhnya gigi permanen. Jika pertumbuhan gigi susu sudah tidak beraturan akan mengakibatkan gigi-gigi permanen penggantinya kekurangan ruang sehingga gigi berjejal, posisi gigi depan maju.
Fungsi Bicara (Fonetik)Gigi berperan dalam pengucapan. Ketika gigi, terutama gigi depan, tanggal atau rusak, maka pelafalan beberapa huruf akan kurang tepat (cadel).
Fungsi Kecantikan (Estetik)Anak dengan gigi utuh dan rapi pasti akan terlihat semakin unyu. Kasihan bukan jika teman-temannya mengolok dengan sebutan “ompong” karena giginya keropos (rampant) dan tinggal akar?
Fungsi Mempertahankan Ruang Dalam Lengkung GigiSebagai persiapan pertumbuhan gigi permanen sekaligus menentukan arah pertumbuhan gigi permanen. Jika gigi susu terpaksa dicabut sebelum waktunya, maka gigi yang terletak di depan atau belakangnya akan bergeser ke ruang bekas gigi yang dicabut. Hasilnya? Gigi permanen akan kekurangan ruang untuk tumbuh atau malah kehilangan penuntun arah hingga arahnya salah.
Susahkah Merawat Gigi Susu?
Perawatan gigi susu sebetulnya tidaklah sulit dan bergantung pada usia anak. Gigi yang biasanya tumbuh saat anak berusia 6 bulan ini, awalnya bisa dibersihkan dengan cotton bud atau kasa yang dibasahi dengan air matang. Kemudian, gigi dibersihkan satu per satu dengan menggunakan washlap.
- Jangan lupa bersihkan lidah. Sisa susu yang menempel menjadi makanan bakteri sehingga bisa menyebabkan gigi anak bolong.
- Hendaknya, gigi dibersihkan setiap kali anak usai minum susu.
- Saat anak sudah menginjak usia 2-3 tahun, orangtua harus mulai mengajarkan cara menggosok gigi. Para orangtua harus menjadi contoh. Untuk pertama kali, orangtua bisa memegangi tangan anak. Setelah itu, orangtua bisa menggosok gigi bersama sehingga anak bisa melihat langsung. Supaya anak tidak kapok gosok gigi, gunakan Pasta Gigi yang mempunyai aroma buah-buahan dan tidak pedas karena mentol.
0 komentar :
Posting Komentar