Manajemen Waktu 1
Kita sering mendengar orang sukses mengatakan, “Saya sangat sibuk”. Semakin sibuk seseorang, dia akan semakin mahir mengatur waktu. Tapi, jika kita mendengar seseorang mengatakan, “Saya sangat sibuk sehingga kehabisan waktu”, maka sebenarnya dia tidak bisa menggunakan waktu sama sekali.
Setiap orang mempunyai keinginan untuk sukses. Ada banyak cara untuk mencapai kesuksesan. Cara tersebut bukanlah suatu cara yang instan, tetapi suatu proses melalui tindakan sistematis dan teratur yang dilakukan secara berulang-ulang.
Kita menyebutnya sebagai kebiasaan sukses. Nah, salah satu kebiasaan sukses adalah Manajemen Waktu, bagaimana kita mengatur waktu agar efektif. Untuk mempermudah belajar pengaturan waktu, kita akan bagi 24 jam kita dengan menjadi 3 bagian yang masing-masing terdiri dari 8 jam.
8 jam pertama
Kita menggunakan 8 jam pertama sebagai waktu untuk istirahat. Kita sering mendengar bahwa manusia tidur selama 8 jam. Betul bahwa setiap orang membutuhkan istirahat agar daya tahan tubuhnya tetap terjaga dan tubuh mempunyai waktu untuk meregenerasi sel-selnya.Tapi, benarkah jika orang dewasa harus tidur selama itu? Penelitian memang menunjukkan bahwa orang tidur selama 8 – 10 jam. Tapi, itu untuk bayi dan balita! Tapi, buat orang dewasa waktu segitu kelebihan sehingga justru membuat kita menjadi malas, otot-otot malas berkontraksi. Dengan waktu tidur selama 8 jam, maka jika di akumulasi, dalam setahun kita tidur selama sekitar 4 bulan! Ini berarti begitu banyak waktu yang terbuang dalam hidup kita.
8 jam kedua
Kita menggunakan 8 jam kedua untuk bekerja. Inilah yang menentukan keberhasilan kita. Dengan 8 jam itu, kita dapat bertanya, pekerjaan kita bisa optimal tidak selama 8 jam tersebut? Sebagian dari kita menggunakan 8 jam tersebut untuk bekerja sebagai pekerja atau karyawan yang mendapatkan gaji tiap bulan. Gaji itu akan relatif tetap. Kalaupun ada kenaikan, maka terlihat berapa kenaikannya setiap tahun – kurang lebih setara dengan inflasi yang terjadi. Dari situ, kita bisa menghitung berapa akumulasi gaji kita selama setahun atau beberapa tahun ke depan.Pertanyaannya, apakah kenaikan gaji tersebut juga terjadi saat ada kenaikan barang kebutuhan pokok atau BBM tidak? Yang kerap terjadi, barang kebutuhan pokok atau BBM naik, tapi gaji kita tetap. Itu berarti kita menjadi miskin, karena kecepatan kenaikan harga kebutuhan dan pengeluaran lebih cepat daripada kenaikan pendapatan. Maka, kita harus mempertimbangan sumber penghasilan di luar gaji. Apa itu? Komisi.
Komisi adalah penghasilan yang diberikan berdasarkan hasil kerja kita. Semakin keras dan intensif kita bekerja, semakin besar komisi kita. Tapi, jika kerjanya santai, maka komisi kita juga kecil. Masalahnya, waktu kita terbatas setelah kita bekerja formal, kemudian harus bekerja sambilan, terus waktu buat keluarga bagaimana? Nah, yang enak adalah bekerja yang menghasilkan passive income.
Ambil contoh Bill Gates, pendiri Microsoft. Dia mengembangkan perangkat lunak komputer dan dipasarkan. Setelahnya, dia hanya menerima royalti atau income dari hasil karyanya. Jadi, pemilihan pekerjaan menentukan kecepatan kita untuk sukses.
Wacana baru yang ditawarkan adalah konsep semakin banyak kita bekerja, semakin banyak waktu untuk keluarga. Konsep itu muncul dari keprihatinan kita akan kondisi begitu banyak orang yang bekerja keras menghabiskan waktu sehingga dia tidak mempunyai waktu untuk keluarga dan waktu untuk dirinya sendiri.
Tak mengherankan jika saat ini banyak anak yang kurang perhatian dari orang tuanya atau orang yang stres karena tidak mempunyai waktu lagi untuk berekreasi atau memanjakan dirinya.
8 Jam Ketiga
Delapan jam ketiga digunakan untuk aktivitas non produktif, tetapi harus dilakukan, contohnya mandi. Pertanyaannya, apakah mandi saja memakan waktu yang lebih dari seharusnya? Jika di akumulasi, banyak waktu yang tak efektif dalam hidup kita. Begitu pula bagi mereka yang hidup di kota besar yang macet. Sebagian besar waktu dihabiskan di jalan, bermacet-macet ria.Jika waktu di jalan digunakan untuk mengeluh atas kemacetan, maka waktu kita akan habis dengan hanya untuk mengeluh. Tidak produktif! Lain halnya, jika gunakan waktu itu untuk membaca buku atau mendengarkan CD.
Menurut survei, 4 jam sisa dari 8 jam itu banyak kita gunakan untuk menonton TV. Televisi menjadi “pembunuh waktu” utama saat ini. Saat ini, pembunuh waktu lainnya adalah gadget. Hampir tiap saat, orang sibuk dengan piranti canggih miliknya. Tidak terasa, memang. Ada lagi pembunuh waktu, yaitu jalan-jalan di mal atau sibuk dengan hobi yang tidak menghasilkan, seperti memancing.
Stagnasi Kehidupan
Penggunaan waktu yang tidak efektif mengakibatkan hidup kita mengalami stagnasi, mandeg. Cara mengukurnya bagaimana? Gampang! Selama bekerja beberapa tahun, adakah aset atau barang baru yang kita miliki? Apakah kita mempunyai rumah baru? Apakah kita sudah memiliki mobil? Adakah tabungan berupa tanah atau emas yang kita miliki? Jika belum, Anda harus menyadari bahwa hidup Anda mengalami kemandegan.Nah, agar tidak mengalami stagnasi, gunakan waktu Anda sebaik mungkin. Jika Anda biasa mandi selama setengah jam, maksimalkan menjadi 15 menit. Gunakan waktu untuk hal yang menghasilkan. Selain itu, hal yang perlu digaris bawahi: Cari pekerjaan atau profesi yang mempunyai percepatan yang memungkinkan Anda mendapatkan hasil maksimal.
bersambung ke: Manajemen Waktu 2
0 komentar :
Posting Komentar