Epilepsi

Epilepsi terjadi akibat tidak normalnya aktivitas listrik di otak. Hal ini menyebabkan kejang dan perubahan perilaku dan hilangnya kesadaran. Tanda-tandanya bisa berupa kehilangan kesadaran untuk waktu tertentu, kejang, lidah menjulur, keluar air liur, dan gemetar.

Kebanyakan orangtua langsung panik ketika dokter memvonis anak mereka menderita epilepsi. Padahal, dengan penanganan yang benar dan teratur dapat mengurangi, bahkan menghilangkan serangan epilepsi.

Ada 2 jenis epilepsi yang dikenal, yaitu epilepsi umum, berupa hilangnya kesadaran, kejang seluruh tubuh hingga mengeluarkan air liur berbusa dan napas mengorok, serta terjadi kontraksi otot yang mengakibatkan pasien mendadak jatuh atau melemparkan benda yang tengah dipegangnya.

Selain itu dikenal epilepsi parsial yang ditunjukkan oleh rasa kesemutan atau rasa kenal pada suatu tempat yang berlangsung beberapa menit atau jam. Bisa juga, rasa seperti bermimpi, daya ingat terganggu, halusinasi, atau kosong pikiran. Seringkali diikuti dengan mengulang-ulang ucapan, melamun, dan berlari-lari tanpa tujuan.

Sebagian besar penderita epilepsi terjadi karena faktor keturunan. Anak yang lahir dari keluarga penderita epilepsi, cenderung menderita epilepsi juga. Selain itu, epilepsi juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit yang mengganggu fungsi otak.

Epilepsi bisa terjadi karena kelainan bentukan otak (kongenital), infeksi penyakit yang menyebabkan radang otak, adanya tumor di otak, step berulang, gangguan metabolisme, serta ada juga yang masih belum diketahui penyebabnya.

Penderita epilepsi sebagian besar memang anak-anak, namun epilepsi juga bisa muncul di usia dewasa. Kasus epilepsi pada orang dewasa biasanya terjadi karena infeksi atau trauma di kepala akibat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan memar otak.

Membebaskan Serangan Kejang

Obat-obatan yang diberikan pada pasien epilepsi tidak secara langsung menyembuhkan epilepsi, tetapi hanya bersifat mengendalikan atau menjarangkan serangan, bahkan menghilangkan. Tujuan utama pengobatan epilepsi adalah bebas kejang.

Seorang penyandang epilepsi umumnya memerlukan obat sampai tidak dijumpai lagi serangan dalam waktu tertentu, tergantung dari tipe epilepsi, riwayat epilepsi di masa lalu, dan hasil rekaman listrik otak.

Tindakan operasi bisa dilakukan jika pengobatan yang diberikan pada pasien tidak mengurangi keluhan epilepsi. Meskipun sudah dilakukan operasi, namun pasien epilepsi tetap wajib mengonsumsi obat anti kejang.

Yang penting diketahui orang tua, epilepsi tidak selalu mengakibatkan kemunduran kecerdasan pada penderita. Anak juga bisa beraktivitas dengan normal seperti anak sehat lainnya asalkan tetap teratur mengonsumsi obat.

Yang paling penting harus dipahami adalah bahwa epilepsi pada anak-anak dapat disembuhkan dengan pengobatan rutin yang teratur, selama minimal 2 tahun sejak kejang muncul terakhir. Penanganan yang benar dan rutin terbukti menaikkan tingkat kesembuhan pasien hingga di atas 80%.

Sebagai catatan, tingginya angka kejadian epilepsi pada anak, yaitu pada anak usia 1 bulan sampai 16 tahun berkisar 40 kasus per 100.000. Penyebab epilepsi itu karena infeksi virus, cedera kepala, gangguan pembuluh darah otak, dan cacat lahir. Bayi yang lahir dengan berat di bawah normal juga berisiko terkena gangguan ini.

Hal ini dapat tercapai bila penderita mengikuti petunjuk dokter serta disiplin minum obat yang diberikan dokter. Tujuan pemberian obat adalah menyeimbangkan kimiawi dalam otak yang memicu gangguan kelistrikannya. Pada anak tingkat kesembuhan dapat dicapai sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan sel otaknya.

Saat ini, terapi epilepsi adalah menggunakan obat-obatan antikonvulsan yang dikonsumsi sebagai terapi tunggal ataupun kombinasi. Pemilihan obat-obatan tersebut tergantung tipe epilepsi yang di derita. Obat-obat itu antara lain divalproex sodium, fenobarbital, karbamazeptin, diazepam, klonazepam, dan primidon. Golongan lain adalah lamotrigin, vigabatrin, gabapentin, dan olskarbasepin. Divalproex sodium adalah salah satu jenis antiepileptik yang diindikasikan untuk pengobatan seizure parsial dan seizure absense.

Pengobatan epilepsi harus dilakukan secara teratur. Penghentian obat secara mendadak dapat mengakibatkan serangan baru yang dapat memiliki dampak serius seperti serangan epilepsi beruntun (status epilepticus). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serangan yang tidak terkontrol akan memicu perubahan neuron, hingga ketika serangan terjadi lagi akan sulit diterapi. Penghentian obat tergantung dari usia penderita dan tipe epilepsi yang diderita.

Produk HDI Untuk Epilepsi

Epilepsi dapat disembuhkan, namun perlu pengobatan dan terapi yang tepat agar benar-benar sembuh total. Namun yang paling penting harus disadari adalah bagaimana mengelola epilepsi sebelum sembuh total. Sebab, tidak ada penyembuhan yang bersifat instan, apalagi untuk penyakit berbasis gangguan syaraf sebagaimana epilepsi.

Karena pada dasarnya adalah adanya gangguan syaraf, maka hal yang harus difahami dan dilakukan adalah membenahi gangguan tersebut. Untuk itu, perlu obat dan terapi yang tepat. Menghubungi dokter adalah solusi paling tepat untuk hal ini.

Sebagai solusi cerdas lainnya adalah membantu proses penyembuhan agar lebih cepat melalui produk-produk perlebahan, yaitu HDI Royal Jelly, HDI Pollenergy 520 (HDI Honeybee PollenS - untuk anak-anak) dan HDI Bee Propolis.

Kandungan asetilkolin dalam HDI Royal Jelly dapat meningkatkan daya ingat serta menjaga kesehatan otak. Selain itu Royal Jelly juga dapat mencegah timbulnya penyakit syaraf. Bee Pollen dalam HDI Royal Jelly mengandung banyak nutrisi, seperti vitamin, mineral, protein, dan asam amino, yang penting bagi sel-sel tubuh agar dapat berfungsi secara maksimal. Selain itu, kandungan antioksidannya yang tinggi sangat baik dalam menetralisir radikal bebas dan membantu mengurangi sel-sel yang rusak.

Selain royal jelly dalam HDI Royal Jelly, bee pollen dalam HDI Pollenergy 520 (HDI Honeybee PollenS, - untuk anak-anak), dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah yang sehat, dengan demikian suplai oksigen ke otak pun akan meningkat.

Kandungan asam glutamat dalam bee pollen berfungsi membawa mineral kalium ke otak sehingga dapat membantu meningkatkan konsentrasi serta kemampuan daya pikir pada anak-anak maupun orang dewasa.

Hal di atas sangat penting mengingat epilepsi terjadi akibat tidak normalnya aktivitas listrik di otak. dengan lancarnya aktivitas otak, maka dengan sendirinya gejala kejang epilepsi bisa diminimalisir bahkan kemudian dihilangkan.

Yang penting juga adalah selalu menjaga daya tahan tubuh penderita epilepsi supaya tetap bugar sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap serangan. Untuk yang satu ini HDI Bee Propolis sangat direkomendasikan. Kandungan propolis alami dalam HDI Bee Propolis membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami.

Adapun manfaat dari HDI Bee propolis adalah meningkatkan sistem imun dalam tubuh secara alami. Hal ini karena propolis mampu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit menular, dengan kandungan flavonoidnya yang tinggi. Selain itu mampu juga mengoptimalkan proses kerja obat-obatan anti mikroba.

Yang paling penting kandungan antioksidan yang tinggi dalam HDI Bee Propolis. Hal ini berarti HDI Bee Propolis dapat menghambar peroksidasi lemak pada otak dan hati. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari 1 dan 5 mg/ml ekstrak propolis dalam air, lebih tinggi daripada 5nM vitamin C.

Jadi tak usah putus asa dan rendah diri jika mengidap epilepsi. Saat ini, banyak penderita epilepsi sukses menjalani karier pada pekerjaan yang ditekuni. Dengan bantuan pengobatan yang benar dan tepat, sebesar 80% anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal. Penanganan yang benar dan rutin terbukti menaikkan tingkat kesembuhan pasien hingga diatas 80%.

Tangani epilepsi lebih baik dengan produk-produk HDI!

---

DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109

---