Kesehatan Pencernaan Saat Puasa
Sistem pencernaan kita bekerja keras setiap harinya untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Kerja keras tersebut membutuhkan energi yang cukup banyak. Dengan berpuasa, kita memberikan kesempatan pada sistem pencernaan untuk beristirahat.
Namun jika tidak dilakukan dengan benar, kita bisa terserang dispepsia atau nyeri lambung. Jadi bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa? Simak pemaparan berikut ini.
Apa yang Anda bayangkan terjadi pada badan Anda ketika kurang lebih 14 jam berpuasa, tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun? Mungkin yang paling sering terbayang adalah rasa lemas. Karena badan tidak diberi “bahan bakar” untuk dijadikan energi. Selain itu, bulan puasa seringkali menjadi momok menakutkan bagi mereka yang memiliki masalah dengan lambung karena takut memperparah penyakitnya.
Rasa lemas mungkin akan sering terjadi saat berpuasa, oleh karena itu asupan bergizi sangat penting saat santap sahur.
Menjaga Pola Makan
Sebetulnya, berpuasa memiliki manfaat bagi badan kita asalkan kita bisa menjaga pola makan yang benar di saat kita diperbolehkan untuk makan (saat sahur dan buka puasa). Bayangkan saja, sehari-harinya badan kita bekerja keras untuk mencerna makanan dan minuman yang kita konsumsi. Dengan berpuasa, kita memberikan kesempatan pada badan kita untuk “beristirahat”.Berpuasa tidak saja hanya dimiliki umat muslim, melainkan sudah menjadi tradisi kuno berumur ribuan tahun lamanya yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, pemulihan diri, dan menguatkan badan.
Dengan berpuasa, sistem enzim dalam tubuh bisa fokus melakukan detoksifikasi dan mengurai racun
dalam tubuh secara cepat dan efisien tanpa diganggu “tugas” untuk mencerna makanan berat. Berpuasa menjadi pesan bagi tubuh Anda bahwa Anda sedang menjalani sesuatu yang baru, membuang racun dan memulihkan badan untuk menerima yang baik. Oleh karena itu berpuasa adalah cara tepat untuk memulai kebiasaan baru untuk mengonsumsi makanan sehat.
Jika disertai dengan pola makan yang baik, puasa bisa memberikan efek luar biasa bagi kesehatan
tubuh. Pola makan yang baik tersebut adalah mengonsumsi karbohidrat kompleks, protein, serat, dan air dalam jumlah yang cukup pada saat sahur dan berbuka puasa.
Jika Anda tidak menjalankan pola makan yang baik, bisa-bisa Anda terserang dispepsia. Dispepsia adalah gangguan pada saluran pencernaan. Gejalanya antara lain perut terasa tidak nyaman, mual, muntah, nyeri ulu hati, lambung terasa penuh, kembung, sendawa, perut keroncongan, atau buang angin terus.
Bila gejala ini terus menerus Anda alami bahkan sudah sampai sebulan lebih, bisa jadi penyakit yang Anda alami sudah kronis. Ada juga dispepsia yang diakibatkan infeksi kuman Helicobacter pylori yang mengakibatkan luka atau tukak di lambung. Oleh karena itu jika gejala yang Anda alami sudah dirasa parah dan tak kunjung hilang, segera temui dokter dan jangan memaksakan puasa.
Sebetulnya, pada saat bulan puasa, kita harusnya bisa terhindar dari gangguan pencernaan ini karena makan kita menjadi teratur yaitu hanya pada saat sahur dan buka puasa. Tidak ada godaan di sore hari untuk ngemil, misalnya. Pola makan yang teratur juga membuat lambung tidak terlalu banyak bekerja dan lebih rileks.
Agar perut Anda tetap nyaman selama berpuasa, penuhi kebutuhan nutrisi dan gizi ketika Anda sahur dan buka puasa. Selain itu jangan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas seperti kol dan sawi, makanan berlemak, dan minuman bersoda. Hindari pula makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung seperti kopi, makanan yang sulit dicerna seperti keju dan daging kambing, makanan pedas dan makanan yang mengandung cuka.
Saat berpuasa juga Anda terhindar dari godaan camilan berlemak, rokok dan minuman bersoda; tiga pencetus lain gangguan pencernaan. Namun semuanya kembali ke makanan yang Anda konsumsi pada saat sahur dan buka puasa tersebut. Cermati dan siapkan dengan baik makanan yang Anda konsumsi setiap harinya agar memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang seimbang.
0 komentar :
Posting Komentar