Sudah Diet, Tapi Belum Kurus?

Sudah Diet, Tapi Belum Kurus?

Sudah Diet tapi belum kurus
Banyak orang bertanya-tanya mengapa tak kunjung kurus meski telah berolahraga dan melakukan diet, bahkan pola dietnya pun tak hanya satu. Yang terjadi ujung-ujungnya berat badan semakin bertambah.

Jika dilihat sekilas, mungkin masalahnya tak hanya karena makan lebih banyak dari porsi biasanya atau banyak makan tapi jarang buang air. Namun hal  lain seperti kadar hormon hingga ukuran piring makan sebenarnya juga bisa berpengaruh terhadap berat badan. Ini belum termasuk faktor fisiologis dan perubahan gaya hidup yang hampir tak pernah diperhatikan.

Untuk mengetahui faktor apa saja yang memperngaruhi berat badan, simak paparan yang dikutip dari foxnews dibawah ini:

Massa otot

Anda bisa mengalami penambahan berat badan jika usia bertambah. Hal ini bisa dibilang merupakan proses yang alami.

Menurut pakar, di akhir usia 30-an, biasanya jaringan otot, pembakar kalori utama dalam tubuh Anda akan berkurang untuk kemudian digantikan dengan lemak. Seiring bertambahnya usia, jaringan itu juga tidak lagi bekerja secara efisien. Efeknya, Anda tidak akan mampu berolahraga sekeras saat berusia 20-an dan Anda memiliki massa otot yang lebih kecil sehingga kurang mampu membakar cemilan yang Anda makan semalam.

Agar massa otot tak cepat berkurang, Anda bisa melakukan latihan kekuatan (strength training). Metode ini tak hanya meningkatkan massa jaringan otot tetapi juga memperkuat tulang sehingga Anda bisa tetap aktif lebih lama dan berolahraga lebih keras.

Banyak studi yang telah menunjukkan bahwa wanita post-menopause yang melakukan latihan kekuatan bisa tetap aktif dalam menjalani rutinitas hariannya seperti berjalan kaki, membawa belanjaan dan menaiki tangga dan aktivitas-aktivitas semacam itu juga membantu mencegah penambahan berat badan.

Hormon

Ketika berusia 40-an tahun, wanita akan mulai jarang menghasilkan hormon tertentu seperti estrogen. Kondisi yang terjadi menjelang menopause itulah yang paling sering menyebabkan penambahan berat badan dibandingkan saat menopause itu sendiri (sekitar usia 51).

Estrogen juga mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh Anda sehingga ketika kadar hormonnya menurun, lemak tubuh pun cenderung bermigrasi dari pinggul dan paha ke pinggang.

Lemak perut tak hanya cenderung menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes tetapi paling susah untuk diturunkan bila dibandingkan dengan lemak di bagian tubuh lainnya.

Selain itu, pada usia 40-an, wanita (dan pria) mengalami penurunan kadar hormon pertumbuhan secara dramatis, padahal hormon ini berfungsi memecah lemak dan mencegah penyimpanan lemak di sekitar perut sehingga ketika hormon ini makin berkurang, perut Anda pun akan membuncit.

Justru yang bisa Anda lakukan adalah menjalani diet yang masuk akal dan olahraga untuk meminimalisir penyebaran stres sekaligus menguranginya (termasuk mengurangi kadar kortisolnya) dengan rileks, tidur cukup, olahraga dan mencari cara lain seperti menjalani hobi agar Anda tetap bisa tenang.

Porsi Makan

Beberapa studi menunjukkan bahwa pernikahan dan memiliki anak bisa menyebabkan penambahan berat badan. Bisa jadi hal ini disebabkan karena wanita cenderung menyamakan porsi makannya dengan suaminya yang porsinya lebih banyak.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Board of Family Medicine juga menemukan bahwa ibu rumah tangga yang memiliki anak cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak dan kalori dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak atau belum memiliki anak.

Dengan sering mengecek berat badan maka Anda akan cenderung mengurangi porsi makan atau meningkatkan aktivitas tertentu agar berat badannya tidak bertambah.

Produk HDI Untuk Menurunkan Berat Badan

HDI sebagai penyedia suplemen terbaik mendedikasikan produk luar biasa bagi siapa saja yang ingin menurunkan berat badan. HDI menghadirkan solusi untuk atasi kadar kolesterol secara alami.
HDI Trimee II diformulasikan secara khusus untuk membantu mengatasi masalah makanan berlemak dan sekaligus membantu menyehatkan tubuh.

Sebagai produk yang 100% alami, HDI Trimee II mengandung chitosan, sejenis serat yang dapat mengikat molekul lemak yang terdapat dalam makanan sehingga dapat menurunkan penyerapan lemak oleh tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa chitosan dapat meningkatkan jumlah lemak yang dikeluarkan oleh tubuh 7 kali lebih banyak dibandingkan serat yang lain.

Kandungan bahan alami tersebut mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan tentu saja membantu menurunkan berat badan. Apalagi dikombinasikan dengan vitamin C yang berfungsi untuk meningkatkan efek chitosan. Jika Anda mencobanya, Anda akan merasakan tabletnya akan terasa agak asam. Itu karena kandungan vitamin C yang ada dalam tablet HDI Trimee II.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI