Kardiovaskular - Aterosklerosis
Kardiovaskular adalah sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskular terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh.
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Istilah ini mencakup sejumlah kondisi yang disebabkan oleh Aterosklerosis termasuk infark miokard (serangan jantung), gagal jantung kongestif, dan stroke.Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah istilah umum untuk penebalan dan pengerasan arteri. Sebagian pengerasan arteri itu umumnya terjadi bila usia bertambah.
Aterosklerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan plaque.
Bila plaque terbentuk di dalam arteri, arteri perlahan-lahan menjadi tipis dan tersumbat. Arteri menjadi kurang elastis, aliran darah menjadi berkurang. Plaque dilapisi selubung keras, ukuran dan bentuknya beragam. Sebagian plaque tidak stabil dan bisa pecah. Bila plaque pecah terjadi penggumpalan darah di dalam arteri yang menyumbat arteri sehingga menghentikan aliran darah secara keseluruhan. Atherosclerosis merupakan penyebab utama kelompok penyakit yang disebut penyakit kardiovaskular, penyakit pembuluh darah dan jantung.
Apa Penyebab Pembentukan Plaque di Arteri? Meski banyak faktor risiko yang diketahui, penyebab Aterosklerosis yang tepat belumlah jelas. Terlalu banyak kolesterol dalam darah, kerusakan dinding arteri, dan peradangan tampak memainkan peran yang penting dalam pembentukan plaque.
Bagaimana Aterosklerosis Berawal?
Banyak ilmuwan yang beranggapan bahwa Aterosklerosis berawal karena lapisan paling dalam arteri rusak. Lapisan ini dinamakan endothelium. Kerusakan pada endothelium mungkin disebabkan oleh tiga hal berikut:
- Kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah meningkat
- Hipertensi (tekanan darah yang tinggi)
- Asap rokok
- Diabetes
- Faktor-faktor genetik
Setelah dinding arteri mengalami kerusakan, terjadi pengendapan lemak, kalsium, kolesterol yang secara keseluruhan penumpukan ini disebut plaque. Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) diendapkan bersama dengan zat lainnya, tapi kolesterol LDL mudah dioksidasi. Bila LDL mengalami oksidasi, dinding arteri akan menghasilkan zat kimia yang bahkan menyebabkan lebih banyak penimbunan di dinding arteri pada plaque.
Di dalam darah, kolesterol beredar dalam keadaan terikat protein. Paket kolesterol-protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan dalam tiga: densitas (kepadatan) tinggi, densitas rendah, atau densitas sangat rendah, bergantung pada perbandingan jumlah protein dibandingkan dengan lemak.
1. LDL (Low density lipoprotein) cholesterol
LDL juga dinamakan kolesterol “buruk” merupakan sumber utama pembentukan dan penyumbatan arteri. Makin banyak LDL dalam darah, makin besar risiko penyakit jantung.
2. VLDL (Triglycerides/very low density lipoprotein) cholesterol
Trigliserida merupakan jenis lemak lain dalam darah yang terbawa oleh lipoprotein dengan densitas sangat rendah. VLDL sama dengan kolesterol LDL yang kebanyakan mengandung lemak tapi tidak banyak protein. Kadar trigliserida yang tinggi, bersamaan dengan kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3. HDL (High density lipoproteins) cholesterol
HDL juga disebut kolesterol baik, membantu tubuh mengeluarkan kolesterol buruk dalam darah. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik.
Gejala Aterosklerosis
Aterosklerosis tidak menunjukkan gejala kondisi. Namun ditemukan ketika muncul kondisi darurat lain. Karena tidak ada tanda yang jelas mengenai Aterosklerosis, seseorang mungkin tidak menyadari kondisinya selama bertahun-tahun. Akibat Aterosklerosis yang lazim terjadi adalah penyempitan arteri yang menyebabkan penurunan aliran darah ke jantung dan organ-organ tubuh. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, napas terengah-engah dan keletihan.
Mendiagnosis Aterosklerosis
Sebuah pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan lainnya, dapat menentukan apakah seseorang menderita Aterosklerosis. Para dokter mendengarkan desiran atau bisingan vaskular, untuk menentukan apakah terdapat penyumbatan pada sebuah arteri.
Uji Doppler (penggunaan suara ultra), arteriogram (penggunaan sinar x), CT angiografi dan Arteriografi Resonansi Magnetik (MRA) adalah pemeriksaan lain yang dapat menentukan aterosklerosis pada seseorang.
Perubahan gaya hidup berdampak besar pada perkembangan Aterosklerosis.Mengobati Aterosklerosis
Karena Aterosklerosis tidak dapat dihilangkan, mengubah gaya hidup yang tidak sehat dapat membantu mencegah memburuknya kondisi. Perubahan gaya hidup yang positif seperti menghindari konsumsi makanan berlemak, membatasi konsumsi alkohol setiap hari, berolah raga dan berhenti merokok, semuanya membantu memperlambat dampak dan mencegah memburuknya Aterosklerosis.
Obat-obatan untuk mengobati kolesterol tinggi dapat memperlambat pembentukan plak di dinding arteri, sehingga memperlambat Aterosklerosis. Para dokter juga dapat meresepkan obat-obatan anti-trombosit yang mencegah pembentukan pembekuan darah. Obat-obatan ini dipadukan dengan gaya hidup sehat, dapat membantu orang menghindari masalah terkait seperti gagal jantung dan stroke.
0 komentar :
Posting Komentar