Anxiety Disorders

Anxiety Disorders

Anxiety Disorders
Anxiety Disorders adalah sebuah penyakit mental yang serius. Orang dengan gangguan ini biasanya memiliki rasa cemas yang besar dan berlebihan. Sering kali, kecemasan ini memengaruhi kesehatan dan aktivitasnya. Karena akhirnya berpengaruh pada kesehatan, gangguan jiwa ini digolongkan dalam psikosomatis, yaitu penyakit yang muncul karena tekanan mental.

Rasa cemas adalah bagian dari emosi normal manusia. Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami apa yang disebut rasa cemas, gelisah, kuatir, dan panik. Tapi, rasa cemas ternyata bisa menjadi gangguan yang sangat parah dan berpengaruh terhadap kesehatan. Jika hal ini terjadi, muncul pertanyaan, "Sebenarnya, rasa cemas itu penyakit atau gangguan jiwa?" Jawaban akan pertanyaan tersebut sudah menjadi perbincangan para ahli sejak dasawarsa lalu. Dan, disimpulkan bahwa kecemasan merupakan penyakit tubuh dan gangguan jiwa, sekaligus saling sangat memengaruhi.

Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan ini. Penyakit fisik seperti menopause, Kencing Manis, dan Jantung Koroner bisa menjadi salah satu pemicunya. Gangguan neurologik seperti vertigo, migrain, kejang serta gangguan saluran napas seperti Asma, Emboli Paru; termasuk juga gangguan psikiatrik lainnya seperti demensia dan depresi juga bisa menjadi penyebabnya.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Anxiety Disorders (AD) itu? Bagaimana gejalanya? Dan, bagaimana mengatasinya?

Beraneka Ragam

Beberapa jenis Anxiety Disorders (AD) yang biasa kita jumpai adalah panic disorders. Orang-orang dengan gangguan kepanikan ini biasanya sering merasa diteror secara tiba- tiba dan terjadi berulang kali. Mereka sering kali mudah berkeringat, merasakan sakit di dada, palpitasi (detak jantung tidak teratur), dan perasaan tersedak, yang dapat membuat seseorang merasa seperti sedang mengalami serangan jantung.

Obsessive-Compulsive Disorders (OCD).
Orang-orang yang mengalami OCD ini biasanya memiliki gangguan pikiran yang konstan dan ketakutan-ketakutan tertentu akan sesuatu secara berlebihan sehingga mendorongnya untuk melakukan rutinitas yang lebay alias berlebihan. Misalnya, orang yang takut pada kuman secara berlebihan sering kali berpikiran bahwa ada banyak kuman di sekelilingnya sehingga setiap kali ia menyentuh sesuatu, ia harus mencuci tangan.

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). 
Orang dengan gangguan PTSD ini biasanya pernah mengalami trauma atau peristiwa yang sangat mengerikan seperti pelecehan seksual atau fisik, kematian tak terduga orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering memiliki pikiran dan kenangan yang abadi dan cenderung takut terhadap kejadian tersebut. Biasanya, mereka mati rasa secara emosional.

Social Anxiety Disorders. 
Sering disebut juga sebagai fobia sosial, yakni kecemasan berlebihan seseorang terhadap lingkungan sosialnya. Orang-orang dengan gangguan ini biasanya takut dengan penilaian orang lain, takut diejek, takut tidak diterima oleh teman-temannya, dsb.

Spesific Phobias.
Biasanya, orang-orang dengan gangguan ini memiliki ketakutan- ketakutan terhadap hal-hal tertentu. Seperti takut ketinggian, takut darah, takut ular, takut terbang, dsb.

Generalized Anxiety Disorder.
Gangguan ini melibatkan rasa kuatir yang berlebihan, meski tidak ada hal-hal yang memprovokasi ketakutan tersebut. Orang-orang demikian sering kali mengalami halusinasi.

Detak Jantung Tak Teratur

Diketahui bahwa kecemasan dan ketakutan meningkatkan kadar hormon adrenalin dalam darah. Hormon tersebut menyebabkan detak jatuk meningkat tak teratur. Tak hanya itu, AD juga memiliki beberapa gejala umum seperti berikut:
  • Kecemasan yang berlebihan.
  • Tidak terkendali dan cenderung obsesif terhadap sesuatu.
  • Sering mengalami kilas balik dari pengalaman trauma
  • Sering dihantui mimpi buruk.
  • Sering berkeringat dingin.
  • Sesak napas.
  • Palpitasi (detak jantung tidak teratur).
  • Tidak bisa tenang atau diam.
  • Sering mengalami ketegangan otot.
  • Mual, pusing, dan sering  kesemutan.

Ketidakseimbangan Kimia Tubuh 

Penyakit kecemasan merupakan penyakit psikis yang paling sering tejadi. Penyebabnya bisa apa saja, seperti ketidakseimbangan kimia dalam tubuh, perubahan struktur otak, lingkungan, trauma, fobia, dsb. Kecemasan bisa terjadi karena suatu kelainan medis atau pemakaian obat. Obat-obatan yang dapat menyebabkan kecemasan adalah alkohol, stimulan (perangsang), kafein, kokain dan obat-obat yang diresepkan lainnya. Kecemasan juga bisa terjadi bila pemakaian obat dihentikan.

Penyakit juga dapat menjadi penyebab atau kelainan pada salah satu organ tubuh juga dapat menjadi penyebab AD. Penyakit yang bisa menyebabkan kecemasan adalah:
  • Kelainan neurologis (cedera kepala, infeksi otak, penyakit telinga bagian dalam)
  • Kelainan jantung & pembuluh darah (gagal jantung, aritmia)
  • Kelainan endokrin (kelenjar adrenal atau kelenjar tiroid yang hiperaktif)
  • Kelainan pernafasan (asma dan penyakit paru obstruktif menahun).

Diagnosa  penyakit  mental  ini  hanya  bisa dilakukan oleh dokter ahli. Tidak setiap orang bisa langsung menilai bahwa orang dengan gejala-gejala yang telah disebutkan tadi berarti mengalami AD ini. Dokter membutuhkan riset dan observasi  terhadap  perilaku  pasien.

Pengatasan: Medis dan Terapi 

Gangguan kecemasan ini bisa diatasi dengan pengobatan, seperti pemberian anti depresan. Juga dengan psikoterapi, terapi perilaku, terapi relaksasi, atau bahkan diet. Biasanya, para ahli membantu pasiennya untuk berbicara dan menemukan cara-cara  untuk menangani gangguan ini.

Obat anti-cemas disebut juga ansiolitik atau obat penenang, diberikan untuk mengatasi gejala-gejala kecemasan. Obat anti-cemas memiliki efek mengendurkan otot-otot, mengurangi ketegangan, membantu tidur dan mengurangi kecemasan. Masalahnya, obat-obatan tersebut hanya berfungsi untuk mengurangi gejala kecemasan yang timbul, tidak membereskan sumber utama mengapa seseorang mengalami kecemasan yang akut.

Untuk mengatasi kecemasannya ini, seringkali pasien gangguan cemas memeriksakan diri ke banyak dokter dan melakukan pemeriksaan yang sangat lengkap. hasinya tidak ditemukan adanya masalah dalam fisik pasien. Kondisi ini tentu mengurangi kualitas hidup orang tersebut dan menghabiskan biaya yang tidak perlu.

Karenanya, dibutuhkan sinergi metode pengobatan dan psikoterapi. Psikoterapi bisa dilakukan dengan bantuan psikiater atau tokoh agama. Yang terpenting dalam terapi psikologis ini adalah kehendak dalam diri pasien untuk berpasrah diri pada Tuhan YME. Sikap pasrah itu menimbulkan rasa rileks yang dalam.

Penyakit kecemasan adalah ketidakseimbangan kimia dalam tubuh, perubahan struktur otak, lingkungan, trauma, fobia. dll.

Tak bisa dilepaskan juga adalah peranan nutrisi, terutama nutrisi bagi sistem syaraf dan hormonal tubuh. Nutrisi itu membantu menjaga keseimbangan kimia dalam tubuh. Satu nutrisi yang teramat penting bagi sistem syaraf dan hormon adalah royal jelly. Produk perlebahan itu mengandung asetilkolin, sejenis asam lemak esensial yang berguna menjaga sistem kelistrikan pada susunan syaraf pusat dan otak .

Kehidupan semakin kompleks dengan permasalahan hingga ada pepatah, "Hidup lebih sulit daripada kematian." Permasalahan menimbulkan ketegangan, baik secara psikis maupun fisik. Sekarang, tinggal bagaimana kita menghadapi permasalahan itu. Lengkapi diri Anda dengan doa dan nutrisi fisik untuk menghadapinya.

Produk HDI Untuk Anxiety Disorders

HDI Royale Jelly Liquid kaya akan asam lemak esensial. Asam lemak yang paling banyak terkandung dalam royal jelly adalah 10-HDA (trans-10-hydroxy-2-decenoic acid). Hingga kini belum ditemukan produk alami lain yang memiliki kandungan 10-HDA. Yang termasuk dalam senyawa asam lemak esensial itu adalah asetilkolin, senyawa yang terbukti mengoptimalkan kinerja syaraf dan otak.

Sebuah penelitian di Jepang yang dipublikasikan pada tahun 2007 menyimpulkan Royal Jelly mampu memicu proses neurogenesis. Neurogenesis adalah proses pembentukan neuron dalam perkembangan otak.

(Hattori N, Nomoto H, Fukumitsu H, Mishima S, Furukawa S. [Royal jelly and its unique fatty acid, 70-hydroxy-trans-2-decenoic acid, promote neurogenesis by neural stem!progenitor cells in vitro.] Biomed Res. 2007 Oct;28(5):267-6.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI