Bermain
Jika dahulu Anda pernah merasakan dimarahi ibu Anda karena kelamaan bermain di luar bersama teman-teman, zaman sekarang malah sebaliknya, para orang tua menyuruh anak-anaknya untuk bermain ke luar. Mereka malah asyik bermain game di iPad. Apakah anak Anda salah satunya?
Perkembangan teknologi membawa dampak negatif tidak hanya untuk orang dewasa namun juga kepada anak-anak. Jika dahulu kita masih merasakan masa-masa bermain di luar rumah bersama teman-teman; bermain petak umpet, kucing-kucingan, dan lain-lain, anak-anak zaman sekarang asyik bermain game di tablet, komputer, atau game console seperti Playstation. Akibatnya, mereka jadi kurang bergerak karena hanya duduk saja.
Kurang Aktivitas
Kurangnya aktivitas fisik ini bisa berbahaya bagi pertumbuhan kembang mereka, dan juga risiko kesehatan di saat mereka dewasa. Mencegah obesitas, dimulai sedari dini dengan banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik dan pola makan sehat.Salah satunya adalah risiko obesitas atau overweight. Hal ini dikarenakan mereka kurang melakukan aktivitas fisik yang bisa membakar kalori dan lemak. Selain itu, anak-anak yang hanya menonton televisi dan bermain game selama berjam-jam cenderung memiliki pola makan tidak sehat, jarang mengonsumsi sayur dan buah, dan malah mengonsumsi camilan tidak sehat yang tinggi gula, garam, dan lemak. Risiko penyakit lain yang bisa timbul dari gaya hidup dan pola makan seperti ini adalah hipertensi, diabetes, dan gangguan pembuluh koroner.
Penyakit jantung bukan penyebab kematian utama pada anak-anak dan remaja, namun menjadi penyebab kematian terbanyak di orang dewasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang terkena penyakit jantung. Beberapa faktor memang tidak bisa dicegah, seperti penyakit turunan atau akibat dari penyakit lain.
Namun ada juga beberapa faktor risiko yang masih bisa dikontrol sedari dini, menurunkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Mencegah adalah cara yang lebih baik, dimulai sedari dini dengan banyak bergerak atau melakukan aktivitas fisik dan pola makan sehat. Jagalah berat badan ideal anak jangan sampai obesitas dan batasi konsumsi garam.
Menurunnya Kinerja Motorik
Selain itu, anak-anak yang kurang bergerak juga rentan mengalami penurunan kinerja motorik. Menurut studi yang dilakukan The American Journal of Human Biology, anak-anak usia 9-10 tahun yang menghabiskan 75 persen waktu mereka dengan aktivitas kurang gerak memiliki risiko sembilan kali lebih besar mengalami kurangnya koordinasi motorik dibanding anak-anak sebaya yangmelakukan aktivitas fisik.
Oleh karena itu, sedari dini, sering-seringlah mengajak anak Anda bermain. Tidak hanya menjejalinya dengan acara televisi atau game hanya karena yang penting mereka bisa diam dan Anda bisa menjalankan aktivitas Anda yang lain. Justru di usia balita adalah golden age bagi perkembangan motorik anak.
Anak harus belajar dan berlatih kemampuan motorik penting, seperti berlari, melompat, melempar, dan menangkap. Oleh karena itu fasilitasi anak-anak dengan berbagai permainan yang menyenangkan. Bermain sambil belajar, dan Anda juga akan menjalin ikatan yang lebih kuat dengan anak Anda. Yuk, main!
0 komentar :
Posting Komentar