Anemia
Kita semua tentu pernah mendengar istilah Anemia. Istilah medis itu memang kerap masuk ke telinga kita, namun tentu masih banyak dari kita yang belum benar-benar memahami apa itu sebenarnya Anemia. Atau jangan-jangan kita sendiri yang mengalami gangguan kesehatan ini? Wah, kalau itu terjadi, jangan tunggu berlarut, kita harus siap sedia melawannya.
Anemia = Kurang Darah?
Banyak orang beranggapan jika memiliki tekanan darah rendah, misalnya 90/60 mmHg, artinya itu kurang darah. Istilah kurang darah tentu sangat berbeda dengan tekanan darah rendah. Sebenarnya, kurang darah adalah istilah awam untuk menyebutkan keadaan Anemia, yaitu kadar hemoglobin (hb) darah rendah atau kurang dari normal. jadi, tekanan darah rendah adalah tekanan darah dalam pembuluh darah yang berkurang. sedangkan darah rendah adalah zat dalam darah yang berkurang.Hemoglobin adalah pigmen yang membuat sel darah merah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah dan berfungsi sebagai media transportasi oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh.
Oksigen merupakan unsur terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Karena itu, apabila seseorang mengalami kurang darah akan mengeluh lemah (fatique) karena oksigen yang seharusnya masuh ke jaringan organ tubuh berkurang. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Cari Sebabnya, Temukan Solusinya
Anemia dapat terdeteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium. Ada beberapa hal penting yang terkait dengan Anemia, yaitu beberapa bentuk Anemia. Ada yang herediter (turunan) dan ditemukan sejak bayi. Selain itu, perempuan usia subur sering mengalami Anemia terkait defesiensi zat besi akibat kehilangan darah pada saat haid (menstruasi) dan pada saat proses melahirkan.Berikut adalah beberapa penyebab Anemia yang sering ditemukan:
Kekurangan Zat Besi
Dalam tubuh manusia, terkandung kurang dari 5 gram zat besi. Meski hanya sedikit, namun zat besi merupakan zat gizi yang penting untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Zat besi berperan dalam peredaran dan metabolisme oksigen, fungsi kekebalan tubuh, perkembangan kognitif, pengaturan suhu tubuh, metabolisme energi, dan meningkatkan performa kerja seseorang. Pada bayi dan anak-anak, Anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.Perdarahan
Perdarahan yang banyak, baik di dalam maupun di luar tubuh, akan menyebabkan Anemia dalam waktu relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag kronis yang menyebabkan dinding lambung luka. Perempuan akan lebih mudah menderita Anemia bila dibandingkan dengan laki-laki, karena perempuan kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat-obatan yang mengiritasi usus.Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan Anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan Sickle Cell Anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama Thalasemia.Kekurangan Vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama Anemia Pernisiosa. Pada Anemia ini, sel darah merah yang diproduksi, lebih besar dari biasanya. Akibatnya, sel darah merah tersebut sulit untuk keluar dari sumsum tulang belakang.Kekurangan Asam Folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan Anemia terutama pada ibu-ibu yang sedang hamil.Pecahnya Dinding Sel Darah Merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama Anemia Hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya Anemia jenis ini.Gangguan Sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga mengalami gangguan, sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.Akibat Anemia adalah transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang terkena Anemia akan mengalami kekurangan oksigen untuk menghasilkan energi. Orang yang mengalami Anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak nafas.
Beberapa kasus penderita Anemia juga ditemukan pada orang dengan mengkonsumsi makanan (diet) yang kurang sehat atau karena keadaan medis tertentu seperti penderita kanker yang harus menjalani kemoterapi, pengidap hipotiroidisme (mengecilnya kalenjar tiroid), penyakit ginjal tahap lanjut, lupus, rheumatis artritis, dan sebagainya.
Bagaimana Mencegah dan Mengobati Anemia?
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan Anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya Anemia. Misalnya Anemia yang disebabkan oleh pendarahan pada usus, maka pendarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya Anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keaadan tertentu.Aspek utama penyebab Anemia adalah kekurangan zat besi. Karenanya, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti bayam. Tambah pula dengan makanan yang banyak mengandung vitamin C. Kandungan asam askorbat dalam vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi. Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh, misalnya kopi.
Produk HDI Untuk Anemia
Makanan yang bernutrisi tinggi sangat dibutuhkan bagi penderita Anemia. Masalahnya, kita tidak tahu apakah makanan yang kita konsumsi sudah mengandung nutrisi yang cukup. Untuk itu, sempurnakan komposisi makanan Anda dengan suplemen kesehatan yang terjamin nutrisi, sehingga sel-sel darah kita tidak kekurangan makanan.HDI Pollenergy 520
Mengandung bee pollen yang terbukti secara medis kaya akan zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Penelitian laboratorium membuktikan bahwa bee pollen memiliki dampak positif terhadap komposisi darah karena sel darah merah dan sel darah putih menunjukkan perkembangan yang baik. Dr.W.H. Griggs dari Universitas California, Amerika membuktikan bahwa pollen juga mengandungsemacam enzim yang berfungsi mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi partikel terkecil sehingga mudah berasimilasi dalam darah. Alhasil, kualitas darahpun meningkat, kaya akan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
0 komentar :
Posting Komentar