Cegah Kanker untuk Wanita
Ladies, jangan sampai mengidap 3 kanker ini! Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang perempuan berusia produktif. Namun kanker bisa saja menghentikan produktivitasnya.
Jadi, Anda, harus mulai menjauh dari penyakit yang sebenarnya tidak selalu datang dengan tiba-tiba ini--meskipun kadang, ia ada karena diundang.
Kanker Payudara
Secara teknis, kanker payudara dimulai dengan tidak terkendalinya perkembang-biakan sel di daerah payudara. Sel-sel yang abnormal tersebut akhirnya mengendap, menyebar, dan berubah menjadi benjolan kecil atau penebalan jaringan kulit payudara.Meski hanya satu dari sepuluh contoh benjolan yang menandakan kanker payudara, kita bisa melakukan tindakan preventif secepatnya setelah mendapati benjolan semacam itu di dada kita.
Apa yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada tubuh kita? Mengonsumsi minuman beralkohol, radiasi dari proses rontgen atau CT Scan, kelebihan berat badan, atau memiliki riwayat kanker serupa di keluarga kandung adalah beberapa jawabannya.
Karena ada pula jenis penyakit kanker payudara yang tidak bergejala. Seorang perempuan yang merasa berisiko, dianjurkan secara rutin untuk melakukan cek medis yang berorientasi pada pencegahan kanker payudara tersebut.
Kanker Ovarium
Ada 3 jenis kanker ovarium atau indung telur berdasarkan sel yang terserang: epitelial, stromal, dan germinal. Di antara ketiga jenis tersebut, epitelial menempati posisi teratas dalam daftar jumlah pengidap tertinggi.9 dari 10 kasus kanker ovarium adalah jenis epitelial, yang menyerang jaringan penbungkus indung telur. Titik yang diserang oleh 2 jenis yang lain adalah sel penghasil hormon dan penghasil telur.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan kanker ovarium kebanyakan dari urusan reproduksi.
Seperti jenis kanker yang lain, kanker ovarium belum memiliki 100% terbukti yang meyebabkannya, namun para peneliti telah memublikasikan faktor-faktor yang berkaitan dengan kanker ovarium itu kebanyakan berasal dari urusan reproduksi.
Menggunakan alat kontrasepsi IUD, belum pernah hamil, menjalani terapi kesuburan atau penggantian hormon estrogen, dan semacamnya disinyalir turut berperan menyumbang risiko kanker ovarium.
Kanker Serviks
600 - 750 perempuan produktif di dunia meninggal karena kanker serviks setiap harinya.Di Indonesia, kanker yang menyerang leher rahim dan disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) 16 dan 18 itu menambah data pengidap 40 - 45 setiap hari. Itu data yang mengkhawatirkan, mengingat kanker serviks biasanya menunjukkan gejala setelah sampai di stadium akhir, pencegahan malalui pap smear dan vaksinasi harus dilakukan secepatnya.
Risiko kanker serviks akan meningkat jika seorang perempuan:
- Aktif melakukan seks terlalu dini
- Oral dari pasangan
- Gonta-ganti rekan seksual
- Kekebalan tubuh rendah
- Mengonsumsi pil KB lebih dari 5 tahun
0 komentar :
Posting Komentar