Pemicu Serangan Jantung
Mengetahui keadaan jantung kita sejak dini dapat membuat kita semakin awas dan waspada terhadap adanya kemungkinan risiko serangan jantung. Selain itu, pemeriksaan dini juga berfungsi untuk mengetahui apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan demi menjaga kesehatan jantung.
Orang sehat yang tiba-tiba terkena serangan jantung jumlahnya semakin banyak. Padahal orang yang sehat tidak punya masalah jantung dan mengeluh jantungnya sakit. Tapi ada satu penyebab yang mengakibatkan orang sehat terkena serangan jantung, yaitu denyut jantung yang tidak normal (abnormal). Denyut jantung yang tiba-tiba tidak normal menurut penelitian dapat memicu 8-9 kali lipat risiko kematian akibat serangan jantung pada orang yang sehat atau memiliki risiko yang rendah.
Studi ini melibatkan 1.300 orang yang berusia 65 tahun atau lebih dan difokuskan pada pergerakan denyut jantung yang mengacu pada bagaimana kelancaran denyut jantung normal. Dalam studi ini para peneliti menemukan sekitar 7% dari partisipan yang terlibat memiliki pergerakan denyut jantung yang abnormal.
Temuan ini menunjukkan bahwa orang yang sehat bisa meningkat risiko kematiannya akibat penyakit jantung jika memiliki pergerakan denyut jantung yang abnormal. Denyut jantung yang tiba-tiba tidak normal penyebabnya bisa karena aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Ketika sedang istirahat, denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Sedangkan cara menghitung denyut jantung saat melakukan aktivitas adalah denyut nadi maksimal (dnm) = 220 - umur, kemudian hasilnya dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70% dnm.
Contohnya orang berusia 40 tahun, maka dnm saat berolahraga adalah 220 - 40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60% untuk batas ringan dan 70% untuk batas atas yang hasilnya 108-126 per menit.
Penyakit jantung sendiri terdiri dari berbagai macam, seperti jantung koroner (serangan jantung), penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung anemia, penyakit jantung tiroid serta penyakit jantung bawaan. Bahkan menurut sebuah studi terbaru, hampir semua aktivitas sehari-hari dapat memicu serangan jantung bagi yang punya risiko.
Manakah yang paling banyak memicu serangan jantung?
Penelitian para ahli dari Hasselt University di Diepenbeek, Belgia ini mengungkap serangan jantung paling banyak dipicu polusi udara yakni 7,4 persen. Tingkat polusi udara di Eropa memang tinggi, sehingga dampaknya bisa dirasakan semua orang termasuk penderita sakit jantung.Yang mengejutkan adalah, hubungan seks juga masuk dalam daftar pemicu serangan jantung meski kontribusinya sangat kecil yakni hanya 2,2 persen. Ganja dan kokain yang tergolong obat terlarang malah hanya memicu 1 persen serangan jantung.
Selengkapnya, berikut ini adalah berbagai pemicu serangan jantung berdasarkan penelitian tersebut.
Pemicu | Presentase (%) |
---|---|
Polusi Udara | 7.4 |
Aktivitas fisik yang berlebihan | 6.2 |
Minum kopi | 5 |
Minum minuman beralkohol | 5 |
Emosi negatif (sedih, dll) | 4 |
Marah | 3 |
Makan berlebihan | 2.7 |
Emosi positif (gembira, dll) | 2.4 |
Berhubungan seks | 2.2 |
Konsumsi ganja/kokain | 1 |
Menurut Prof Tim S Nawrot yang memimpin penelitian tersebut, angka-angka di atas tidak menunjukkan besarnya peningkatan risiko sesungguhnya. Misalnya peningkatan risikonya serangan jantung akibat penggunaan kokain sebenarnya lebih besar dibandingkan polusi udara, namun karena pengguna kokain tidak terlalu banyak dibandingkan orang yang terkena polusi maka hanya sedikit yang mengalami serangan jantung karena kokain.
Peningkatan risiko sekecil apapun, misalnya karena polusi udara, bisa berdampak besar jika dampaknya sangat luas di suatu populasi. Tingginya kasus serangan jantung akibat polusi udara menunjukkan betapa sangat memprihatinkannya tingkat pencemaran saat ini. Salah satu solusinya adalah memberlakukan larangan merokok di tempat umum, yang diklaim bisa menekan jumlah kasus serangan jantung hingga 17 persen.
Produk HDI untuk Menguatkan Jantung
Melihat dari hasil penelitian diatas, sudah wajib bagi kita untuk segera memeriksakan diri. Hal ini perlu dilakukan agar risiko terkena serangan jantung bisa diminimalisir. Seperti yang telah kita ketahui, penyakit jantung dapat dipicu oleh banyak hal. Namun hampir semua pemicunya dikarenakan adanya hipertensi, dimana tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya arteroklerosis.Arteroklerosis (ada pula yang menyebutnya arteriosklerosis) adalah penyakit dimana pembuluh darah arteri kehilangan elastisitas normalnya, sehingga menjadi kaku dan mengalami penyempitan. Orang sering juga menyebut penyakit ini sebagai penyakit pengerasan pembuluh darah arteri.
Arteroklerosis bisa menimpa dari usia yang tergolong muda sampai usia lansia. Umumnya memang banyak diderita oleh orang-orang paruh baya, karena tubuh orang seusia tersebut sudah mulai mengalami kemunduran. Tak salah kalau kemudian arteroklerosis dimasukkan dalam kelompok penyakit degeneratif.
Karena hal ini biasanya terkait penuaan, maka produk HDI yang paling tepat adalah HDI Royal Jelly. Penelitian menunjukkan bahwa mengosumsi royal jelly dapat meningkatkan rentang usia hingga lebih dari 20% dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga membantu mempertahankan keremajaan kulit kita agar tetap terlihat muda. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, royal jelly terbukti meningkatkan rentang hidup sebesar 50%, akibat terjadinya penurunan kerusakan DNA.
Selain itu, kandungan hormon dalam royal jelly terbukti dapat menunjang pertumbuhan sel. Protein yang terkandung dalam royal jelly memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Royal jelly juga kaya akan asam amino, vitamin, dan mineral. Nutrisi sendiri penting untuk membantu meningkatkan fungsi biokimia serta fisiologis tubuh. Sedangkan asam amino adalah unsur utama dalam tubuh. Tanpa asam amino, fungsi organ tubuh Anda menjadi tidak seimbang.
Yang paling penting HDI Royal Jelly dapat membantu mengurangi hipertensi karena mengandung asam amino yang bekerja menghambat kerja ACE (Angiotensin-1 Coverting Enzyme), sumber pemicu naiknya tekanan darah. Royal jelly juga mengandung vitamin B3 yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan demikian fungsi jantung bisa kembali normal dengan mengonsumsi HDI Royal Jelly.
Selain itu, konsumsi HDI Bee Propolis dan HDI Pollenergy 520. HDI Bee Propolis yang kaya akan kandungan polifenolnya, dapat membantu melawan radikal bebas yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Sementara itu, HDI Pollenergy 520 telah terbukti membantu mencegah pembuluh darah tertutup oleh kolesterol. Hal ini karena kemampuannya menurunkan kolesterol dan trigliserida sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Ketika ada gejala PJK (penyakit jantung koroner), segera periksa diri ke dokter. Ikuti anjuran dokter dan minumlah obat yang diberikan.
0 komentar :
Posting Komentar