Mens Sana In Corpore Sano
Mens Sana In Corpore Sano. Pepatah ini sejak kita duduk disekolah dasar, sudah kita kenal. Artinya "Dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat." Idealnya memang yang diharapkan dalam setiap diri manusia, adalah kesehatan yang seimbang baik fisik maupun mental. Namun kenyataannya sudahkah kondisi ideal ini kita miliki?
Beragamnya produk suplemen yang muncul dipasaran saat ini, seolah ingin menjawab kebutuhan masyarakat akan pentingnya tubuh yang sehat. Hampir di berbagai media, baik cetak, elektronik maupun media sosial, kita dengan mudah mendapatkannya. Kalau kita mengikuti pepatah diatas, bukankah seharusnya tersedia juga SUPLEMEN untuk JIWA yang SEHAT?
Lika-liku keunikan permasalahan yang sering dijumpai dalam perjalanan kehidupan seseorang, mungkin pada saat terjadi, terasa berat. Beban yang ada seolah tidak sanggup ditanggung. Hambatan dan keruwetan masalah seolah buntu tidak ada titik temu. Tetapi kalau kita bisa mencoba menelaah lebih jauh, bisa jadi semuanya sengaja diberikan Tuhan kepada kita untuk menyehatkan jiwa dan batin kita. Ibaratnya semua itu adalah "SUPLEMEN" untuk jiwa kita.
Ada beberapa "Suplemen" yang kami anjurkan untuk di konsumsi dan mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk menyehatkan jiwa kita.
1. Doa
Membina kedekatan hubungan dengan Sang Khalik, yang Maha Mengatur dan Menentukan segalanya, akan membuat kita lebih "legowo" (berbesar hati) ketika segala problem datang kepada diri kita. Permasalahan apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, bukankah sudah merupakan "skenario" dari-Nya yang memang sengaja diturunkan kepada kita. Doa sebagai media komunikasi dengan-Nya menjadi supelemen paling ampuh yang mampu menyembuhkan dan menguatkan batin. Dengan selalu mengingat Tuhan, akan memberikan energi baik dari-Nya sehingga jiwa kita tetap bersih.Bukan berarti dibalik segala permasalahan yang ada, dengan DOA segala masalah akan terselesaikan. Seperti "sim salabim" semuanya akan beres, jelas tidak. Segala kelebihan dan potensi yang kita miliki harus diupayakan semaksimal mungkin terlebih dahulu. Koreksi disana-sini, perlu dilakukan, karena bisa jadi permasalahan yang muncul diakibatkan kelalaian kita. Doa-lah yang menguatkan batin dan spirit ketika kita dihadapkan pada keadaan untuk mengerahkan segala kemampuan fisik dan fikir kita, untuk menyelesaikan semua masalah yang ada.
Doa bukanlah ibarat obat manjur yang cukup sekali dikonsumsi dapat menyembuhkan penyakit. Bagi saya, doa adalah "suplemen" batin, yang harus dikonsumsi setiap hari. Ada "penyakit" ataupun tidak, "Suplemen" ini WAJIB untuk dikonsumsi setiap hari.
2. Berfikir Positif
Suplemen jiwa untuk selalu awet muda adalah dengan cara berfikir positif kepada siapapun dan dalam situasi apapun. Kadangkala ketika kita dihadapkan pada situasi genting yang tidak mengenakkan, emosi mudah tersulut dan terpancing, yang justru malah memperkeruh keadaan.Dulu, ketika kita memasang target dan impian setinggi langit, seolah-olah semuanya indah dan akan lancar-lancar saja. Namun ketika di tengah perjalanan terdapat onak dan duri yang mengganjal, semuanya menjadi terasa berat. Tidak jarang hambatan itu muncul tidak hanya sekali, tetapi berulang-ulang kali.
Sayangnya, manusia cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan, manakala kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Tidak adil bukan?
Cobalah untuk berpikir positif, selalu berpikir "apa sisi baik dibalik semua ini?" Tidak ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini sia-sia begitu saja, ataupun tanpa makna. Seperti munculnya pelangi setelah turunnya hujan. Meyakini bahwa peristiwa apa pun yang terjadi selalu ada pelajaran dan hadiah indah dibalik itu semua yang akan diperoleh bagi siapa saja yang mampu melewatinya.
Sulit memang, tidak semudah mengucapkannya. Namun liku-liku hambatan itulah yang justru membuat kehidupan kita jauh lebih indah dan bermakna. Selama kita selalu berusaha mencari "sisi baik"-nya.
3. Memaafkan
Beragam jenis karakter manusia yang dijumpai dalam kehidupan seseorang juga tidaklah terjadi begitu saja. Namun ada suatu pelajaran dan maksud yang terkandung di dalamnya. Ketidak cocokan, konflik dan gesekan-gesekan yang ada dalam berhubungan dengan manusia, justru merupakan "guru" yang sengaja dipinjamkan Tuhan untuk memproses diri kita menjadi jauh lebih baik dan bijaksana.Lari dari konflik, membiarkan konflik akan selesai dengan sendirinya, bukan solusi yang tepat. Menyerahkan penyelesaian pada waktu, tidak akan memberikan dampak positif pada kedua belah pihak. Bisa jadi di belakang hari, konflik yang belum terselesaikan bisa tersulut kembali, dan bisa menjadi lebih parah.
Mempertahankan ego, bahwa diri sendiri-lah yang paling benar, tidak juga bisa memberikan penyelesaian. Tetapi, memahami bahwa konflik dan gesekan yang terjadi, karena kurangnya keterbukaan, pengertian, kedewasaan antara satu dengan yang lain. Berusaha memahami dan memaafkan. Dengan berlatih untuk memaafkan siapa saja yang pernah menyakiti batin kita, tanpa disadari menjadi "nutrisi" untuk memperkuat sel-sel dalam batin kita.
Memaafkan berarti melupakan. Selama kesalahan seseorang masih ada dalam pikiran kita, maka kejadian tersebut masih ada dalam pikiran kita. Selama pikiran kita masih terasa sakit/kecewa, maka kita tetap akan merasa sakit hati. Tetapi kalau kita berpikir bahwa itu semua sudah berlalu, maka akan memudahkan pikiran kita untuk menghapus kejadian tersebut.
Mungkin hari ini orang lain yang berbuat kesalahan dan "memaksa" kita untuk mau memaafkan. Tetapi kemungkinan di esok hari, bisa jadi kita yang berbuat kesalahan. Proses memaafkan memang sulit, tetapi tetap harus diupayakan. Semakin banyak "poin maaf" yang kita kumpulkan, maka semakin besar manfaat batin yang kita peroleh. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Ketiga suplemen diatas, bisa jadi "tiga serangkai" yang akan menguatkan "jiwa" kita untuk jauh lebih "sehat" menghadapi segala permasalahan kehidupan yang ada. Semuanya dianjurkan dikonsumsi setiap hari, dijamin AMAN- tidak memberikan efek samping untuk "kesehatan" jiwa kita.
Tidak percaya, buktikan saja! Kalau kita bisa sukses memasarkan produk-produk suplemen untuk tubuh, kenapa melalui kendaraan dan bisnis yang sama, kita tidak bisa memasarkan produk-produk "suplemen jiwa" yang sehat pula. Menjadi pribadi-pribadi yang jauh lebih tangguh, bijak dan penuh syukur dalam mengisi perjalanan hidup kita yang singkat ini.
0 komentar :
Posting Komentar