Main Boneka

Main Boneka

Main boneka
Anak cowok saya suka main boneka. Saya takut dia nanti jadi kecewek-cewekan jika sudah besar. Benarkah jika anak lelaki yang suka main boneka atau anak perempuan yang gemar mengotak-atik mobil-mobilan akan berkembang secara tidak normal?

Kekhawatiran ini memang bisa dimengerti, mengingat masyarakat kita punya batasan tegas mengenai gender sehingga orangtua takut jika kepribadian anak tumbuh tidak sesuai dengan jenis kelaminnya.

Studi Bicara Lain

Dalam sebuah studi, mayoritas bayi laki-laki lebih memilih mainan boneka. Ketika diminta untuk memilih antara mainan truk dan boneka. Ternyata, bayi laki-laki lebih menyukai bermain dengan boneka. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Western Sidney, Australia, ini melibatkan 48 bayi berusia 4-5 bulan.

Anak laki-laki diketahui lebih menyukai boneka karena mereka lebih tertarik pada objek wajah dibanding mesin. Begitu pula dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology. Saat anak diberi gambar boneka, mobil-mobilan, kompor, serta gambar manusia laki-laki dan perempuan, bayi tersebut memandang gambar wajah boneka dan wajah manusia.

Main Boneka dan Manfaatnya

Lalu, mengapa setiap tidur anak lelaki senang memeluk boneka? Ternyata anak-anak melakukannya karena membutuhkan ketenangan dan kenyamanan. Hal itu sama persis seperti halnya saat kita tidur memeluk guling atau bantal. Dengan bermain boneka, anak juga belajar memainkan peran, bagaimana merawat, menyayangi, membujuk bonekanya dari apa yang dia lihat sehari-hari. Di kemudian hari, dia akan menerapkan perannya pada saudara, teman, dan anaknya, mengingat dia akan menjadi seorang ayah kelak.

Memainkan peran dengan boneka dapat meningkatkan kemampuan anak berimajinasi saat memerankan karakter tertentu. Anak akan mengeksplorasi kemampuannya untuk sebaik memerankan karakter yang dibawakannya dengan mengubah suara, meniru gaya, menggunakan alat, dan membuat sendiri keperluan yang akan digunakan. Bermain boneka juga memiliki manfaat untuk perkembangan motorik anak-anak baik motorik kasar (tangan dan kaki) ataupun motorik halus (jari-jari).

Sebab, saat bermain boneka mereka akan melakukan aktivitas berdasarkan peran yang dimainkan. Memainkan peran melalui boneka juga meningkatkan kemampuan berbahasa anak-anak. Hal ini sangat masuk akal, mengingat saat bermain peran, anak-anak akan berkomunikasi dengan mainannya.

Butuh Dorongan

Jadi, para orangtua sebenarnya tidak usah khawatir kalau anak laki-laki suka dengan boneka atau anak perempuan gemar panjat pohon, apalagi usianya masih di bawah lima tahun. Tidak ada salahnya anak laki-laki dan perempuan melakukan permainan lintas gender. Tidak berarti anak-anak akan berganti identitas jenis kelamin.

Anak-anak itu unik! Mereka suka mencoba hal lain dari yang lazim dilakukan anak-anak pada umumnya. Yang dibutuhkan adalah dorongan orangtua untuk mengenali potensi-potensi diri anak dengan cara lain.

Perlahan-lahan, Ayah bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ‘maskulin’ seperti memperbaiki mobil, membuat kolam ikan, atau kegiatan lain. Sebaliknya, Ibu bisa menemani anak perempuan untuk mulai mengenal dunia memasak, menjahit, atau kegiatan feminin lainnya.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI