Menghukum Anak
Tidak selamanya anak-anak akan bertingkah lucu dan menggemaskan. Ada kalanya mereka mengetes kesabaran kita. Ketika anak berbuat salah, tipe orangtua yang manakah Anda: langsung memarahinya, atau membiarkan saja karena tidak ingin anak takut dan benci kepada Anda? Bagaimana cara menghukum anak yang benar?
Terlalu otoriter dan galak kepada anak mungkin akan membuat mereka menurut, tapi di kemudian hari, bisa saja mereka jadi tidak terbuka pada Anda dan takut menceritakan masalahnya karena sudah takut dimarahi duluan. Atau bisa saja menurut di depan Anda tapi di belakang membangkang.
Sedangkan jika Anda terlalu memanjakannya dan membiarkannya begitu saja ketika mereka melakukan hal yang salah juga bisa mengakibatkan mereka tumbuh besar menjadi orang yang tidak bertanggung jawab dan egois. Mendisiplinkan anak itu tetap perlu. Bagaimana caranya agar Anda tidak merasa bersalah ketika sedang menghukumnya?
Tetapkan aturan dan konsisten
Dari awal, buatlah peraturan yang jelas yang berlaku untuk semua anggota keluarga di rumah. Jalankan semuanya dengan konsisten, tidak ada tawar menawar, dan selalu dijalankan; tidak boleh kadang dilakukan kadang tidak dilakukan. Jika sekali waktu anak Anda melanggar peraturan tapi Anda tidak menghukumnya karena Anda sedang merasa kecapekan atau dia baru saja melakukan hal baik sebelumnya, ia akan menganggap ia bisa melakukan hal tersebut lagi dan tidak dihukum.Tidak ada “Good cop, Bad cop”
Strategi yang biasa dilakukan oleh polisi ketika menginterogasi tersangka itu tidak bisa diterapkan dalam keluarga. Anda dan pasangan Anda adalah tim yang harus bekerja sama dan memiliki satu pemahaman tentang peraturan yang Anda buat. Jangan sampai Anda disiplin sedangkan pasangan Anda terlalu memanjakan anak sehingga pasangan Anda lebih dicintai anak sedangkan Anda ditakuti, dan anak Anda hanya akan menuruti peraturan ketika Anda ada di rumah.Tenangkan diri dulu sebelum memberi hukuman
Sangat mudah untuk tersulut emosi ketika anak berbuat nakal, apalagi ketika Anda baru pulang dari aktivitas yang menguras tenaga. Jangan sampai Anda membentak anak dan mengucapkan kata-kata yang membuatnya trauma. Ketika Anda merasa mulai kehilangan kesabaran, lebih baik menjauh dulu untuk menenangkan emosi, ambil napas dalam-dalam, baru kembali kepadanya dan membicarakan baik-baik.Beri semangat ketika ia melakukan hal baik
Sama halnya ketika Anda memberi hukuman jika anak berbuat nakal, berilah pujian dan semangat ketika ia melakukan hal baik, misalnya membereskan mainannya sendiri atau membantu mencuci piring. Tapi ingat jangan memberi reward berupa uang karena ia akan menjadi terbiasa “disogok”.Anak tidak belajar dengan cepat; bersabarlah
Jangan harapkan anak bisa langsung mengerti setelah diberitahu atau dimarahi satu kali. Jangan sampai terlontar kalimat seperti “Harus berapa kali Mama bilang..”. Ulangi terus perkataan dan beri contoh juga sehingga anak mengerti mana yang baik mana yang tidak boleh dilakukan.Jadi role model yang baik
Ini adalah hal yang paling penting. Karena anak lebih melihat apa tindakan kita dibanding mendengar segala larangan kita. Jika mereka sering melihat kita marah-marah terhadap hal-hal kecil, wajar kalau ia pun akan mencontoh kita melempar tantrum ketika tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Jika Anda menginginkan anak Anda menjadi anak yang hebat, bertanggung jawab, dan disiplin, pastikan Anda juga sudah seperti itu!Jangan beri hukuman berat
Bentuk hukuman tidak perlu berat, yang penting adalah konsepnya ia mengerti bahwa apa yang ia lakukan ada konsekuensinya. Intinya sebenarnya ada di komunikasi kalian mengenai kenapa yang ia lakukan itu salah, dan kenapa Anda menghukumnya, yaitu agar tidak melakukan hal tersebut lagi di masa mendatang. Contoh hukuman yang sederhana misalnya ketika ia memberantakkan mainannya di ruang tamu dan tidak mau merapikannya lagi, Anda membereskan semua dan menyimpannya di kamar Anda, tidak boleh dimainkan dalam jangka waktu tertentu.Anak lebih melihat apa tindakan kita dibanding mendengar segala larangan kita. Beri contoh juga sehingga anak mengerti mana yang baik mana yang tidak boleh dilakukan.
0 komentar :
Posting Komentar