Papa Ideal
Pria ideal harus terlibat dalam kehidupan keluarga secara total, bahkan untuk urusan kecil-kecil, seperti mengganti popok atau menceboki anak, bahkan tak canggung untuk repot di dapur.
Betul juga kata teman saya, saat ini seorang laki-laki harus bisa bermacam-macam peran, termasuk mengurus anak. Ada dua peran yang pasti dialami oleh setiap pria yang memutuskan untuk menikah, yaitu sebagai suami dan ayah. Keduanya adalah satu paket yang tidak bisa dipilih salah satu.
Semua istri dan semua anak tentunya mengharapkan suami dan ayah terbaik buat diri mereka karena peran seorang ayah yang tak tergantikan. ‘Terbaik’ bukan berarti sempurna, tetapi ayah dan suami yang dapat mencukupi kebutuhan istri dan anaknya.
Ayah dan Suami Bertanggungjawab
Cinta kepada keluarga diwujudkan dalam rasa tanggung jawab. Orientasi utama dari seorang ayah adalah menjaga keberlangsungan hidup keluarganya. Tak cukup itu, setelah bekerja, seorang ayah pulang ke rumah untuk berperan sebagai ayah dan suami.Seorang psiokolog dan peneliti keluarga, Athena Staik, Ph.D., mengatakan bahwa sebagai seorang suami dan ayah, pria yang ideal harus terlibat dalam kehidupan keluarga secara total, bahkan untuk urusan kecil-kecil, seperti mengganti popok atau menceboki anak, bahkan tak canggung untuk repot di dapur.
Bagi sebagian orang, peran tersebut mungkin terasa aneh karena dari sejak kecil ditanamkan pemahaman bahwa seorang laki-laki harus melakukan pekerjaan yang bersifat maskulin, seperti memperbaiki motor, mengecat rumah, dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan jaman, pembedaan itu semakin samar. Seorang pria sah-sah saja melakukan peran yang seharusnya dilakukan oleh kaum perempuan. Peran itu tidak akan menghilangkan status sebagai seorang kepala keluarga dan takkan merendahkan hakikatnya sebagai laki-laki.
Punya Waktu Berkualitas buat Keluarga
Ayah dapat sepenuhnya terlibat dalam semua aspek membesarkan anak. Anda bisa menemani belajar,mengajak mereka ngobrol saat makan malam bersama, atau membacakan dongeng buat mereka.
Kegiatan tersebut dapat membantu membangun ikatan dengan anak.
Banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh seorang ayah sekaligus tetap mempunyai waktu untuk
bersosialisasi. Yang terpenting adalah keinginan dari Anda sendiri untuk menjalani kehidupan sesuai
komitmen sebagai ayah dan suami. Belajar dari pengalaman orang tua kita adalah metode yang efektif untuk mengembangkan kemampuan Anda untuk menjadi ayah dan suami idaman.
0 komentar :
Posting Komentar