Membersihkan Telinga

Membersihkan Telinga

Membersihkan Telinga
Ada kalanya, tidak semua bagian tubuh harus selalu dibersihkan. Salah satu contohnya adalah telinga. Telinga adalah bagian tubuh kita yang berongga untuk memasukkan resonansi bunyi ke gendang telinga.

Di dalam rongga tersebut, sering kita jumpai kotoran yang menempel, yaitu campuran antara kotoran debu dari luar dengan cairan dari dalam rongga telinga sendiri yang berbau khas. Kotoran telinga itu memang harus dibersihkan agar tidak menutup rongga. Namun, perlu diingat, justru tidak dianjurkan untuk membersihkan telinga terlalu sering karena kotoran beserta cairan itu mempunyai fungsi tersendiri.

Kebersihan memang sangat penting untuk senantiasa hidup sehat. Karenanya, budaya hidup bersih selalu digaungkan agar masyarakat senantiasa sehat. Contoh sederhananya adalah mandi, menggosok gigi, membersihkan bagian intim, dan lain sebagainya. Semua itu adalah upaya agar tubuh bersih dan sehat.

Telinga, Organ yang Sangat Kompleks

Di balik kesederhanaan organ telinga, ternyata sepasang pendengar itu sangatlah kompleks dan mempunyai “printilan” yang sangat rumit untuk diteliti. Telinga merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk mendengar suara atau bunyi. Suara yang dapat kita dengar adalah suara-suara yang memiliki frekuensi antara 20 Hz–20.000 Hz.

Bagian bagian Telinga ini terbagi atas tiga bagian, yaitu : telinga luar (auris externa), telinga tengah (auris media), dan telinga dalam (auris interna).

Telinga bagian luar (auris externa) terdiri atas daun telinga yang berfungsi untuk menangkap getaran, saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran, kelenjar minyak yang berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara, dan membran Timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.

Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran Timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam.
Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran yang berfungsi untuk mengantarkan dan memperbesar getaran ke telinga bagian dalam.

Tulang pendengaran ada tiga, yaitu Tulang Martil, Tulang Landasan, dan Tulang Sanggurdi. Tulang-tulang ini menghubungkan gendang telinga dan Tingkap jorong.

Nah, di bagian paling dalam atau disebut telinga dalam, mempunyai fungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Di sini terdapat organ Rumah Siput yang berguna untuk menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah siput terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.

Kotoran Telinga: Yang Kotor, Yang Berguna

Selain organ-organ kecil tersebut, telinga juga mempunyai bagian yang penting namun “menjijikkan”: Kotoran telinga. Kotoran telinga atau serumen adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar Seruminosa yang terletak di sepertiga luar liang telinga. Jika sudah mengering secara alami kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya dari lubang telinga, lalu akan diganti dengan kotoran telinga yang masih basah.

Pada dasarnya, kotoran telinga memiliki sifat yang lengket, kental, dan berbau khas, sehingga terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak yang tidak tahu kalau sebenarnya kotoran telinga ini memiliki fungsi vital bagi telinga.

Di antaranya, untuk menangkap kotoran (debu) dan mengusir binatang-binatang kecil yang hendak masuk ke dalam telinga, seperti semut dan nyamuk, berfungsi sebagai antibakteri, dan menjaga kelembaban liang telinga.

Namun, jika produksi kotoran telinga berlebih biasanya dapat menyebabkan penyumbatan di saluran telinga. Beberapa dampak dari penyumbatan ini antara lain menimbulkan rasa gatal, nyeri, dan gangguan pendengaran yang bersifat sementara.

Hindari Kebiasaan Mengorek Telinga

Karena terbiasa hidup bersih atau juga karena gemas-mengorek telinga merupakan kenikmatan tersendiri. Kita sering mengorek telinga untuk mengambil kotorannya. Kita lalu terbiasa mengoreknya dengan benda-benda, seperti batang korek, jepit rambut, atau cotton bud.

Padahal, tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan, selain justru dapat mendorong kotoran masuk lebih ke dalam juga berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit di bagian saluran telinga. Lebih dari itu, kebiasaan mengorek telinga terlalu dalam juga berpotensi merusak membran gendang telinga.

Lebih lanjut, menurut para ahli, terlampau sering membersihkan tahi telinga hanya akan menjadikan telinga mudah dimasuki bakteri dan serangan binatang kecil yang berbahaya. Sebenarnya, tanpa dikorek pun, tubuh mempunyai mekanisme tersendiri untuk mengeluarkan kotoran telinga ini. Sering tanpa kita sadari bahwa kotoran telinga dapat keluar (jatuh) dengan sendirinya dari liang telinga, atau terdorong keluar saat kita membuka rahang lebar-lebar atau tidur dalam posisi miring.

Jika kotoran telah terlanjur mengeras dan susah untuk dikeluarkan, dokter akan memberikan obat tetes telinga (pelarut serumen) yang digunakan selama 3 hari untuk melunakkan kotoran sehingga mudah dikeluarkan.

Rentan Infeksi

Kebiasaan mengorek telinga menjadikan telinga rentan akan infeksi. Hal ini banyak terjadi pada anak-anak, terutama saat musim penghujan. Infeksi telinga banyak terjadi karena adanya luka akibat mengorek kuping dengan alat yang tidak steril atau adanya paparan bakteri yang masuk melalui saluran eustakeus.

Menurut dunia medis, infeksi telinga disebabkan oleh adanya bakteri yang menginfeksi telinga. Bakteri tersebut ada beberapa macam antara lain seperti bakteri Piogenik Streptococus hemolyticus, Staphylococus aureus, dan sebagainya. Gejalanya adalah demam, telinga berdengung, dan terkadang muncul cairan berbau menyengat jika kondisi mulai parah.

Pada prinsipnya, cara mengobati infeksi telinga stadium ini biasanya ditujukan untuk membuka kembali tuba eustasius yang tertutup karena infeksi. Segera periksakan ke dokter spesialis THT jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan serupa.

Selama perawatan, kombinasikan obat yang diberikan dokter dengan suplemen kesehatan yang berfungsi sebagai antibiotik alami, seperti HDI Bee Propolis. Sekarang, semakin tahu kan peran kotoran telinga?

Prinsipnya, tetap jaga kebersihan telinga namun jangan terlalu sering membersihkannya. Dan, saat membersihkannya, gunakan alat yang steril dan aman. Niscaya, telinga Anda akan selalu sehat. Mendengarkan lagu pun akan semakin nikmat.
DAFTAR ISI | DAFTAR PENYAKIT | DAFTAR PRODUK HDI | DAFTAR MEMBER HDI

PEMESANAN:
Tlp./WA. 0821 9496 6109


0 komentar :
Posting Komentar

COVID-19 Masih Mengintai

Meski berbagai aktivitas di ruang publik perlahan diperbolehkan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kita harus tetap waspada karena a...

PROMO BULAN INI!

Dapatkan Diskon harga yang menarik!
===============
GRATIS ONGKIR (GOSEND/GRAB, DLL) SETIAP BELANJA MINIMAL 800 RIBU
===============
INFO CEPAT
Hub. Tlp/WA 0821 9496 6109







  1. Promo-Promo lain yang tersedia (EASI STARTER SET), bisa langsung menghubungi WA Admin:

POPULAR POSTS

Recent Comments

DAFTAR MEMBER HDI Scan / klik disini:

Panduan Registrasi Online:
Cara Mendaftar Menjadi Member HDI