Hipertensi
Hipertensi, artinya tekanan darah tinggi, adalah kondisi seseorang yang secara konstan memiliki tekanan sistolik berada di atas 140 dan/atau diastoliknya berada di atas 90, biasanya ditulis dengan 140/90 mmHg.
Ada pula istilah pre-hipertensi, yaitu ketika tekanan sistolik berada di antara 120 dan 139 mmHg atau tekanan diastolik berada di kisaran 80 hingga 90 mmHg dalam beberapa kali pengukuran. Orang yang mengalami pre-hipertensi berpotensi untuk terkena hipertensi.
Sistolik (dalam mmHg) |
Diastolik (dalam mmHg) |
Kategori | |
---|---|---|---|
Kurang dari 120 | dan | Di bawah 80 | Tekanan darah normal |
120 - 139 | atau | 80 - 89 | Pre-Hipertensi |
140 - 159 | atau | 90 - 99 | Hipertensi tingkat 1 |
150 atau lebih | atau | 100 atau lebih | Hipertensi tingkat 2 |
Tekanan darah tinggi akan merusak pembuluh darah dan organ-organ tubuh yang dilewatinya. Semakin tinggi tekanan darah dan semakin lama penderitanya tidak menjalani perawatan, maka akan semakin hebat kerusakan yang ditimbulkan pada tubuh.
Hipertensi yang tidak dirawat menyebabkan:
- Kerusakan pada pembuluh arteri, biasanya aterosklerosis (penebalan arteri) yang dapat memicu serangan jantung, stoke, atau komplikasi lain.
- Aneurisme, yaitu kondisi pembuluh darah yang melemah dan menggelembung. Bila aneurisme pecah, maka akan menyebabkan kematian.
- Gagal jantung. Untuk melawan tekanan yang tinggi, otot-otot jantung akan menebal. Pada akhirnya, jantung akan kesulitan untuk memompa jumlah darah yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
- Pembuluh darah otak tersumbat atau pecah sehingga memicu Stroke.
- Pembuluh darah di mata menebal, menyempit atau robek sehingga menyebabkan kebutaan.
- Gangguan metabolis, seperti kadar kolesterol jahat, trigliserida, dan insulin yang tinggi serta kadar kolesterol baik yang rendah. Gangguan ini akan memperbesar risiko penderita hipertensi untuk terkena diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
- Kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar akan berkurang.
Siapa yang berpotensi terkena hipertensi?
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki risiko hipertensi. Faktor-faktor itu dikategorikan atas dua kelompok.Kelompok pertama adalah faktor-faktor yang tidak dapat kita kendalikan, yaitu:
- Usia. Kaum pria berpotensi mengalami hipertensi saat memasuki umur 50-an, sementara kaum wanita mengalaminya setelah menopause.
- Ras. Orang berkulit hitam memiliki risiko lebih tinggi untuk hipertensi dibanding mereka yang berkulit putih.
- Sejarah keluarga, karena hipertensi cenderung dialami oleh beberapa anggota suatu keluarga.
Sementara itu, anggota kelompok faktor risiko hipertensi yang dapat kita kendalikan adalah:
- Kelebihan berat badan. Semakin berat badan kita, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. Karena volume darah yang beredar bertambah, maka semakin tinggi pula tekanan yagn dialami oleh dinding arteri kita
- Malas berolahraga. Orang yang malas berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih banyak. Semakin banyak detakan jantung kita, semakin keras kerja jantung dalam setiap kontraksi, dan semakin kuat pula tekanan yang dialami oleh arteri-arteri kita.
- Kebiasaan merokok. Efek negatif tembakau bukan hanya menaikkan tekanan darah secara temporer, namun juga secara perlahan-lahan membuat seorang perokok menderita hipertensi. Tembakau memiliki kandungan-kandungan yang merusak dinding-dinding pembuluh arteri. Kondisi itu akan membuat pembuluh darah menyempit sehingga tekanan darah akan meninggi.
- Garam (sodium). Mengonsumsi terlalu banyak sodium membuat tubuh kita menahan banyak cairan sehingga meninggikan tekanan darah.
- Kurang potasium. Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium di darah akan semakin banyak.
- Alkohol. Lama-kelamaan, alkohol dapat merusak jantung kita. Selain itu, alkohol juga akan memerintahkan tubuh untuk menghasilkan hormon yang dapat mempercepat aliran darah dan detak jantung.
- Stres. Stres tingkat tinggi dapat menaikkan tekanan darah secara temporer dan mencolok. Beberapa orang malah mencoba menenangkan diri dengan merokok atau alkohol, dan itulah yang memperburuk tekanan darahnya.
- Beberapa kondisi kesehatan yang kronis, seperti kadar kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal, dan sleep apnea (salah satu gangguan sulit tidur).
Produk HDI untuk Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu kondisi kesehatan yang harus diperhatikan seumur hidup kita. Agar tekanan darah tetap normal, maka seorang pasien hipertensi harus:- Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter secara rutin. Seseorang pasien hipertensi perlu bekerja sama dengan dokternya untuk menjaga agar tekanan darahnya tidak meningkat.
- Kendalikan stres dengan membatasi pekerjaan Anda, menghilangkan pikiran negatif, menjalin hubungan yang baik, serta tetap sabar dan optimis. Terapkan gaya hidup sehat.
- Mengonsumsi makanan sehat,yakni buah-buahan, sayur-sayuran, dan produk olahan susu yang rendah lemak. Penuhi asupan potasium dan kurangi konsumsi lemak.
- Kurangi konsumsi garam. Perhatikan kandungan garam (sodium) yang terdapat di label nutrisi yang terdapat di kotak/bungkus makanan.
- Pertahankan berat badan sehat. Mengurangi berat dua kilo saja akan berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah.
- Tingkatkan aktivitas fisik untuk menjaga tekanan darah dan berat badan sehat kita. Kurangi atau hentikan asupan alkohol.
- Jangan merokok.
- Kendalikan stres sebaik mungkin. latihan pernafasan, relaksasi, dan cukup tidur sangat membantu pengendalikan tersebut.
- Awasi tekanan darah saat berada di rumah.
- HDI Honeybee PollenS atau HDI Pollenergy 520. Bee pollen memiliki kemampuan untuk memengaruhi kinerja sistem endoktrin manusia. Endoktrin adalah kalenjar yang dapat membuat tekanan darah menjadi stabil. Jadi, pada penderita hipertensi, endoktrin akan menurunkan tekanan darahnya, sementara pada penderita hipotensi (tekanan darah rendah), endoktrin akan menaikkan tekanan darahnya. Selain itu bee pollen juga membantu proses pengantaran oksigen ke seluruh sel-sel tubuh kita, terutama sel-sel otak sehingga penderita hipertensi tidak perlu khawatir akan terkena serangan jantung atau stroke. HDI Honeybee PollenS memiliki kandungan bee pollen berbeda dengan HDI Pollenergy 520. Konsultan medis HDI akan menyesuaikan pilihan produk dengan kondisi pasien.
- HDI Royal Jelly tablet atau HDI Royale Jelly liquid. Royal jelly terbukti memiliki peran penting dalam fungsi kalenjar adrenal yang memang dibutuhkan untuk mengendalikan detak jantung. Kalenjar adrenal yang hiperaktif akan meninggikan tekanan darah. Royal jelly lah yang berperan menenangkan kalenjar adrenal sehingga turut menenangkan detak jantung. Penelitian menunjukkan, konsumsi royal jelly secara teratur akan mengembalikan tekanan darah ke titik normal.
- HDI Bee Propolis. Beberapa penelitian teranyar menyimpulkan kalau bee propolis dapat mengembalikan tekanan darah ke level sehat. Juga bee propolis dapat mengurangi aterosklerosis sehingga memperkecil risiko penyakit jantung koroner.
0 komentar :
Posting Komentar